PART 27

2.9K 113 5
                                    

Sehabis pulang dari rumah sakit. Nasya dan yang lainnya ikut meramaikan suasana rumah Raka.

Raka dapat melihat betapa senangnya Pamela saat bersama nasya. Pamela bahkan tidak menanyakan tentang dimana kedua orang tua mereka sekarang. Mungkin gadis itu sudah mengetahuinya.

Raka tersenyum melihat nasya yang begitu mudah akrab dengan adik tersayangnya. Ingin rasanya Raka untuk ikut berbicara bersama kedua gadis yang dicintainya. Tapi apalah daya, Pamela malah menyuruhnya untuk duduk dan ikut bermain PS bersama Danial dan azam. PS? Ya PS itu milik azam yang memang sengaja ia tinggalkan dirumah Raka, agar saat raka mulai mengajak azam untuk menemaninya minum dan ngerokok, maka azam akan memainkan play Station ini. Karena viona akan sangat marah bila ia kembali kepada candu yang sangat susah dilepas bagi azam, Danial dan Raka.

Pamela menyikut lengan nasya sembari menatap raka, nasya mengikuti arah pandang Pamela "aku ke kamar dulu, mau istirahat" Ucap Pamela pada nasya sembari mengedipkan sebelah matanya. Nasya hendak mencegahnya tapi ia sudah terlanjur berlari menaiki anak tangga.

Raka terkekeh melihat adiknya itu kemudian ia berjalan ke arah nasya. Nasya tersenyum menatap raka. Raka mengulurkan tangannya berniat untuk mempermudah nasya berdiri. Saat nasya hendak meraih tangan raka, dengan isengnya raka menarik kembali tangannya. Raka tertawa keras hingga membuat nasya mencebikkan bibirnya.

Raka pun kembali mengulurkan tangannya yang langsung disambut oleh nasya. Raka memeluk nasya erat "makasih ya, sya" Ucap raka. Nasya terdiam, degup jantungnya!! Oh ya tuhan, nasya bahkan tidak mencerna kata-kata Raka dengan baik.

"Ma...makasih buat apa?" Gugup nasya

"Makasih buat semuanya" Jawab Raka.

Azam memang sedari tadi memperhatikan Raka dan nasya, tapi tak lepas juga ia memainkan play Station nya bersama Danial. Danial, dia belum menyadari ada adegan langkah yang terjadi disini.

Melihat raka dan nasya seperti itu membuat perasaan azam tak menentu, akankah ia ikut senang ataukah harus khawatir sekarang. Senang jika memang raka sudah benar benar mencintai nasya, dan khawatir saat nasya hanya bentuk pelampiasan dendamnya pada veno. Azam takut nasya akan terluka nantinya.

"YEAHHHH! GUE MENANG LAGI YEAH YEAH MENANG LAGI" teriakan riang Danial seketika menghentikan lamunan azam dan membuat sadar kedua pasangan itu, yaitu raka dan nasya.

"WOI TRAKTIR GUE MAKAN BAKSO BESOK YE. AWAS LU INGKAR JANJI" teriak Danial didepan azam.

"Ogah! Kita kan ga pernah buat kesepakatan gubluk"

"Tapi pemenang harus dikasih hadiah dong"

"O G A H!!!"

"PELIT LU! GUE SUMPAHIN LU PUTUS SAMA VIONA"

"YE ANJIR! MAU LU APA HAH?! NGAJAK GELUT?"

Nasya terkekeh melihat dua sahabat yg saling bertengkar itu hanya karena masalah sepele. Sementara itu, raka memutar bola matanya jengah, ia berjalan mendekati azam dan Danial kemudian tangannya yang bebas mentampol kedua kepala sahabatnya itu "sekali lagi lo bikin ribut dirumah gue. Gue tendang lo sampe planet Pluto" Ancam raka

Azam dan Danial terdiam. Raka menatap azam "gue perlu bicara sama lo" Ucap raka

Danial mendorong azam agar ia bergerak. Azam pun segera menyikut perut Danial hingga ia meringis kesakitan. Azam berjalan dibelakang raka sembari tersenyum meledek kearah Danial. Danial hanya memberikan salam jari tengah kepada azam. Hingga membuat azam tertawa tanpa suara. Karena jika mereka membuat ribut lagi maka raka akan menendang mereka ke planet Pluto.

Love You My Troublemaker (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang