Trauma yg dirasakan raka akan cinta telah merasukinya hingga saat ini. Akibat dari kedua orangtuanya yg telah lama bercerai.
Namun, setelah ia bertemu dengan gadis yg bernama nasya. Hati nya sedikit demi sedikit mulai melunak akan cinta.
Meski banya...
Nasya sedang melihat lihat album foto masa kecil raka. Ia mengelus salah satu foto dimana raka dan pamela tampak begitu akrab. Nasya tersenyum, bagaimana bisa raka menjadi seperti ini jika saat masih kecil saja sudah membuat nasya pangling.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Clekkk!'
Nasya menutup album saat seseorang membuka pintu kamar raka.
"Kamu ngapain?" tanya raka sembari berjalan menghampiri nasya
Nasya memperlihatkan album yg di pegangnya "Lihatin kamu pas masih kecil"
Raka menyimpan tas nya kemudian ikut duduk bersama nasya di karpet biru tua itu. Raka spontan saja memeluk nasya dari samping. Kaget? jangan di tanya lagi kalau nasya mah. Kaget itu sudah pasti.
Mereka sibuk dengan pikiran masing masing hingga nasya memecahkan keheningan yg sempat terjadi beberapa menit yg lalu.
"Kamu tadi abis darimana?" tanya nasya
"Jenguk bang orlio"
"Sendirian?" Raka hanya mengangguk pertanda Jawabannya adalah 'iya'
Setelah raka mengangguk, nasya memilih untuk diam saja. Sampai raka melepaskan pelukannya pada nasya. Raka menatap lekat bola mata indah itu, raka jadi memikirkan bagaimana hidup bersama nasya dengan bahagia. Bisakah raka melamarnya detik ini juga? Raka hanya ingin selalu bersama nasya
"Kamu mau ngga suatu saat nanti aku lamar?"
Itu pernyataan atau permintaan? begitulah batin nasya berkata. Raka seperti nya memang senang jika nasya mati muda, sekarang detak jantungnya terasa begitu kuat berdetak. Jika detak jantung nasya bisa di dengar, mungkin saja para pendengar akan mendengar detak jantung nasya yg berirama.
Nasya memilih menatap raka dengan mata yg sedikit membulat, tidak ada jawaban dari nasya. Akhirnya raka dengan gemas nya mencubit kedua pipi nasya
"Hehe mau in aja ya" raka gemas dengan ekspresi nasya saat ini. Raka pun memilih untuk memeluk nasya lagi. Memeluknya dengan erat, erat sekali
"Lepas ihh sakit" akhirnya nasya angkat bicara, karena merasa sudah sesak dengan pelukan super erat raka.
Raka melepas pelukannya kemudian berdiri, ia pun membantu nasya berdiri "Aku mau ngajak kamu jalan jalan"
"Kemana?" tanya nasya
"Kemana aja"
"Mama?"
"Tante udah tau kok, tadi aku udah izin sama mama kamu"
Nasya tersenyum kemudian menggenggam telapak tangan raka.
*******
"Ayo raka buruan!" nasya sangat antusias saat raka mengajaknya di pasar malam.
Raka sudah lelah di ajak berkeliling oleh nasya. Gadis ini memang sangat aktif, raka jadi kewalahan menghadapinya.
Nasya menghampiri raka yg sangat lambat sekali berjalan "Cape ya?" tanya nya