Part 13

3K 127 4
                                    

Malam ini raka sangat malas untuk beranjak dari rumahnya. Biasanya ia senang pergi ke club bersama danial, tapi saat danial mengajaknya ia malah menolaknya seribu alasan karena danial terus memaksa.

'Tingtong!'

Raka menolehkan kepalanya saat ia mendengar bunyi bel rumahnya. Ia berjalan menuju pintu kemudian membuka nya

Tatapan matanya tiba-tiba menajam saat melihat lelaki didepannya

"Biasa aja kali lihat nya" ucapnya seraya mendorong bahu raka agar pria itu menepi memberi jalannya masuk

"Apa kabar? Baru beberapa hari ngga ketemu, tangan Lo udah patah begitu"

"Kena azab lo?" Tanya laki-laki itu dengan senyum meremehkan

Raka mengepalkan telapak tangannya mencoba menahan emosi "keluar" usir Raka dengan nada tegas

"Wih santai. Kita ngobrol baik-baik aja dulu"

"Gue ngga punya waktu. To the point aja mau Lo apa?"

Laki-laki itu menatap isi rumah raka. Kemudian kembali menatap raka. Kini tatapan matanya menjadi serius

"Barang yang kalian ambil dari gue. Gue tau kalo yang simpen barang itu elo. Gue mau itu"

"Udah gue buang!" ucap raka dengan senyum smirk nya

Rahang lelaki itu mengeras "jangan bercanda"

"Gue serius"

Laki-laki itu pun menghardik Raka dan mencengkram kerah baju nya "berani nya lo buang barang milik gue? Nyari mati?"

"Lo mau bunuh gue gara-gara barang yang bukan seharusnya lo simpan itu?" Tanya raka dengan senyum miringnya. "Oke, kalo emang lo mau bunuh gue, bunuh aja sekarang. Gue gak akan melawan kok" lanjutnya

Rahang lelaki didepannya mengeras, ia melepaskan cengkramannya di baju raka. Ia mundur satu langkah ke belakang seraya tersenyum miring "balikin barang gue sekarang atau..." lelaki itu menggantungkan kalimatnya sembari menaikkan alisnya sebelah. "Atau pamela gak akan bernafas malam ini juga" lanjutnya

Raka Menatap horor lelaki yg ada didepannya. Sorot matanya menajam seolah-olah bersiap untuk mencincang tubuh lelaki didepannya melalui sorot matanya yg tajam.

"Lo mau ancam gue dengan cara itu?" raka tertawa sarkatis kemudian kembali menatap tajam lelaki didepannya "gak akan gue biarin selama gue masih hidup!" ucapnya lagi kemudian dengan gerakan cepat ia memberi pukulan lelaki didepannya dengan dua kali pukulan di bagian perut menggunakan tangan kirinya.

"Gue bunuh lo sekarang juga, sampah!" ucap raka lagi bersiap-siap untuk memukul lelaki didepannya tapi gerakan raka kurang cepat, lelaki itu lebih dulu meninju raka dibagian wajah "Mati lo, anjing!" ucap lelaki didepannya.

Darah keluar dari pelipis, hidung dan ujung bibir raka. Raka berniat ingin membalas pukulan, tapi melihat tangan sebelahnya yang masih luka. Ia tak mungkin bisa mengalahkan lelaki didepannya

"Rakaa!" teriak seseorang yg membuat perkelahian itu terhenti.

"Uhukk!uhukk!" raka Terbatuk, ia beruntung danial datang di waktu yg tepat. Rasanya semua badannya sakit.

Danial berjalan dengan langkah panjang mengarah ke lelaki tersebut. Tanpa ba-bi-bu lagi danial langsung meninju wajah lelaki itu dengan tangannya "beraninya lo muncul lagi, anjing!" ucap danial disela perkelahiannya.

Danial mendorong tubuh lelaki itu dengan kasar hingga lelaki tersebut tersungkur.

"Pergi lo! Kalo lo masih muncul lagi didepan kita, kita gak bakalan segan-segan buat ngehabisin lo!" Ancam danial.

Love You My Troublemaker (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang