Part 39

2.5K 109 2
                                    


Raka mencari semua ruangan kosong yang ada di sini. Tapi tak satu pun dari ruangan ini memperlihatkan keberadaan orlio.

"shit!" umpatnya, ia menjambak rambutnya frustasi.

Raka pun berlari menaiki tiap tingkat tangga, hingga sampailah dia di lantai tiga. Dengan nafas yang terengah-engah ia kembali berlari mencari ruangan dimana orlio berada.

Raka dapat melihat anak buah ziko yg bertebaran dimana mana. Pasti tadi orlio dan teman temannya berkelahi disini.

"Ergh!" erang seseorang. Langsung saja raka menghampiri pria yg memegangi perutnya. Kondisinya sudah acak acakan.

Raka menarik kerah baju pria itu, diangkatnya hingga setengah duduk "dimana orlio!" tanya nya penuh penekanan

Pria itu terbatuk batuk. Oke, raka mulai muak dengan ini, ia sudah sangat marah "DIMANA ORLIO!" tanya nya dengan bentakan. Katakan lah raka tidak punya hati saat sedang marah, tapi memang begitu faktanya.

Pria itu tampak kesulitan untuk menggerakkan badannya. Dengan sekuat tenaga ia menunjuk salah satu ruangan di pojok lorong ini "di... sana... di belakang pintu uhukk! ada...ruangan kecil di...didalam nya" ucap pria itu.

Raka langsung melepaskan pria itu dan segera bergegas menuju ruangan yg di tunjuk oleh pria tadi.

Saat ia ingin membuka pintu, seseorang tiba tiba saja menutup mulutnya dan menuntun raka untuk mengikutinya. Raka memberontak tapi tak lama pria itu membisikkan sesuatu

"ssttt! ini gue hizar" bisik hizar yg membuat raka berhenti memberontak

"hizar" ucapnya lirih, ia sedikit terkejut dengan kehadiran hizar.

"ayo ikut" ajak hizar, raka pun berjalan menyamai langkah hizar

"kita mau kemana?" tanya raka

"lo pasti bingung kan?" hizar menimpali raka dengan pertanyaan juga

"apa sebenernya rencana bang orlio?"

"bukan rencana bang orlio, tapi rencana gue" jawab hizar. Raka menghentikan langkah kakinya, membuat hizar juga menghentikan langkahnya

"maksudnya?" Tanya raka.

"gue sempet nguping perbincangan bang orlio dengan kedua sahabat lo. Gue udah muak, bosen sama ziko" hizar mengepalkan tangannya

"jadi gue lebih milih buat panggil polisi. Mungkin polisi bisa meringankan ini semua"

"lo gila ya!"

Hizar menggeleng "ini keputusan gue dan yang lainnya juga pada setuju"

"kalo lo panggil polisi, lo, bang orlio sama yang lainnya juga bakalan di tangkap goblok!"

"tenang aja, yg penting lo ga akan di tahan"

Raka terdiam, ini tidak adil. Bagaimana pun raka telah menganggap mereka semua keluarga. Raka tidak bisa membiarkan mereka semua ditahan di penjara, sementara dirinya tidak.

"zar"

"apa"

"kenapa kalian lakuin ini?"

"demi lo"

"kenapa?"

"kita semua sayang sama lo"

"......" raka hanya bisa diam tanpa ada sedikit kata kata yg ingin ia sampaikan

"ayo" ajak hizar

Rencana apa sebenarnya yg di buat hizar, semoga saja teman temannya tidak harus mengorbankan diri seperti ini

Love You My Troublemaker (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang