Raka duduk di kursi teras rumah nasya. Sesekali menatap jam yang melingkar ditangannya. Sudah 10 menit raka menunggu nasya disini tapi gadis itu belum juga menampakkan batang hidungnya, padahal semalam ia sudah bilang kalo nasya harus stay didepan rumah tepat jam 5.30. Tapi di jam 5.40 juga ia belum menampakkan diri sampai saat ini. Dasar!
Tak lama pintu rumah nasya terbuka, menampakkan gadis yang sedari tadi ditunggu oleh raka. "Lama banget!" ucap raka datar, dari raut wajah dan nada bicaranya yang judes, sudah jelas jika lai-laki itu sedang kesal.
Nasya menutup pintu sembari cengengesan. "Sorry, telat bangun" jawab nya polos
"Ya udah buruan" Ucap raka sembari menarik tangan nasya menuju motornya. Raka naik diatas motornya diikuti oleh nasya.
"Sampai disekolah nanti, jangan kemana-mana kecuali sama gue, ngerti!" Ucap raka sembari memberi nasya helm
Nasya mengernyitkan kening sembari mengenakan helm yang diberikan raka "emang lo siapa? Pacar bukan, deket cuma berantem doang"
"Udah nurut aja"
Nasya menatap kesal raka dari belakang
Nasya tidak tau saja jika saat ini raka sedang tersenyum lebar ntah karena apa? tapi terlihat lengkungan senyum yang lebar berada di wajah nya saat ini. mungkin jika nasya memperhatikan lewat kaca spion, nasya akan sadar jika hari ini raka berbeda dari biasanya.
"Awas aja kalo sampe nanti lu bikin ulah" ucap nasya
"Ngga janji" jawab raka bersamaan dengan gas motor yang ia lajukan dengan kecepatan standar.
Nasya mencebikkan bibirnya, raka keterlaluan! Raka emang senang jika melihat nasya dibully disekolah. Mungkin itu sebuah lelucon bagi raka, tapi sama sekali tidak enak jika raka menjadi dirinya.
Saat sampai disekolah, Raka segera meraih tangan nasya. Menggandeng nya layaknya nasya itu miliknya. Membiarkan tatapan-tatapan tidak suka semakin meluas. Nasya juga terhanyut dengan sikap Raka. Cewek mana sih yang ngga melting di gandeng cowok yang ia suka?
"Ekhemm! Gandengan aja ni, masih pagi juga" Ledek Danial saat melihat nasya dan Raka bergandengan.
"Tau ni Raka, gak bisa lepas" Ucap nasya malu sembari berusaha melepas kan gandengan itu.
"Jangan ganggu, sana lo pergi" Usir Raka pada Danial. Danial hanya tersenyum sembari memberikan pandangan mengejek "apa lo! Sana lo urus aja tu pacar lo yang ganjen" Ucap raka yang malah semakin membuat senyum Danial makin melebar.
"MINGGIR!"
"Iye iye gue minggir. Galak amat sih babang Raka satu ini" Ucap Danial sembari menggamit dagu Raka yang dengan cepat ditepis oleh Raka "jijik njing!" Ucap Raka kemudian menarik tangan nasya menjauh dari Danial.
Nasya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Raka. Dengan sahabatnya saja ia bisa sedingin itu, dasar manusia kutub!.
Sesampainya dikelas, nasya meletakkan tasnya di atas meja. Raka juga melakukan hal yang sama. Raka menatap nasya yang sedang membalas pesan dari veno. Kemudian raka melihat viona yang sedang berpacaran dengan azam.
"Vi, mau bantuin gue?" Tanya raka
Viona yang tadinya sedang tertawa bersama azam jadi menoleh ke arah raka "bantu apaan?"
"Jagain nasya" Nasya menoleh ke arah raka, hendak bertanya dan protes, tapi kalah cepat dengan raka.
"Gue mau bolos. Jangan biarin dia deket sama siapapun, termasuk azam. Jagain dia dari amel dan para kacungnya, bisa?" Lanjut raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You My Troublemaker (COMPLETED)
Novela JuvenilTrauma yg dirasakan raka akan cinta telah merasukinya hingga saat ini. Akibat dari kedua orangtuanya yg telah lama bercerai. Namun, setelah ia bertemu dengan gadis yg bernama nasya. Hati nya sedikit demi sedikit mulai melunak akan cinta. Meski banya...