"Apa kau serius? Membuat Larisa menjadi mata-mata mu? Bagaimana kalau dia membocorkan rahasiamu pada Paulina?" tanya Emma panik.
"Tidak akan," jawab Juliet sambil mengambil saladnya.
"Apa maksudmu?" tanya Emma bingung.
"Aku yakin dia tidak akan melakukan itu," seru Juliet. Lalu ia berjalan menuju meja dimana biasa ia duduk bersama lelaki populer di sekolah. Di situ sudah ada Nick yang sedang memakan pastanya. Juliet duduk di depan Nick sedangkan Emma terlihat ragu apa ia harus ikut duduk.
"Aku akan duduk di sana saja," seru Emma.
"Duduk di sini saja, Emma bukan?" tanya Jack ramah. Emma terlihat kaget Jack mengatahui namanya. Karena Emma bukanlah murid yang populer. Emma akhirnya duduk di kursi di depan Aron.
"Sepertinya Juliet sudah memiliki teman perempuan, dan tidak kalah cantik pula, sepertinya aku akan memanggil kaliantwo beauties mulai sekarang," seru Jack sambil mengedipkan matanya kepada Juliet dan Emma. Nick menatap Jack tajam begitu pula Aron. Jay hanya menahan tawanya. Jay melirik makanan yang Juliet pilih.
"Apa kau kambing? Aku tidak pernah melihatmu makan apapun selain itu," ucap Jay heran. Juliet hanya tersenyum kecil.
"Aku sedang diet, empat hari lagi aku akan syuting untuk sebuah iklan," jawab Juliet dengan tersenyum paksa, sambil memakan saladnya. Nick melirik Juliet dari sudut matanya.
"Aku tidak tau kau berkarir dalam dunia modeling," seru Jack
"Memang tidak, tapi ibuku yang ingin aku melakukan iklan ini," ucap Juliet datar. Ia tidak begitu semangat untuk syuting iklan. Emma menatap Juliet heran.
"Kau sepertinya tidak perlu diet lagi, Juliet. Kau tidak perlu menyiksa dirimu," jawab Emma. Jack mengangguk setuju.
"Benar kata Emma."
"Aku sudah biasa," seru Juliet. Jika ibunya tahu Juliet makan sembarangan, ibunya akan sangat marah.
Nick tidak berkomentar apa-apa ia hanya menatap Juliet begitu intens. Juliet tidak berani menatap mata Nick. Kenapa tatapannya menjadi begitu tajam dan menyeramkan. Mungkin perasaan Juliet aja.
***
Setelah istirahat selesai, Juliet berjalan lemas ke kelas selanjutnya. Sedangkan Nick mengikutinya.
"Kenapa kau mengikutiku Nick? Memang kau sekelas denganku sekarang?" tanya Juliet sambil tetap berjalan.
"Aku hanya ingin mengantarmu ke kelasmu," ucap Nick. Juliet tidak peduli ia tetap berjalan ke kelas kimia, sesampai di depan kelasnya. Juliet membalikan badan.
"Sudah sampai, terima kasih. Sekarang kau bisa ke kelasmu, jangan bolos," ucap Juliet sambil menyentil dahi Nick. tapi Nick menahan tangan kecil Juliet yang menyentuh keningnya.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Nick. Juliet berkedip sejenak, kaget dengan pertanyaan Nick.
"Kenapa kau menjadi peduli?" tanya Juliet sinis. Nick menyukai Fellyn, jadi untuk apa Nick peduli dengannya?
"Apa aku salah kalau aku peduli dengan wanita yang sudah menjadi kekasihku?" tanya Nick kembali. Mata Nick begitu serius, dia terlihat serius dengan ucapannya.
Juliet teringat perkataan Emma yang dia bilang kalau itu adalah cinta, lalu entah kenapa wajah Juliet memerah ia membuang wajahnya mencoba tidak menatap wajah Nick, ia tidak mungkin jatuh hati pada lelaki di depannya ini.
"Lepaskan tangan ku Nick, semua menatapi kita," bisik Juliet ketika menyadari hal itu.
"Aku tidak peduli," jawab Nick. Lalu entah kenapa Juliet merasa seolah dunia ini berputar, pandangannya mulai buram, kakinya lemas, tidak lama kemudian ia kehilangan kesadaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bee Vs Bad Boy (2023 Ver.)
Teen FictionSUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA (Tapi masih Completed di Wattpad) Julieta Walton, sering dikenal dengan sebutan Queen Bee ke mana pun dia pergi. Dengan wajah bak model, sikap yang berani, dan berasal dari keluarga kaya, dia pun selalu m...