Chapter 7 - The Plan

272K 22K 617
                                    

Setelah pulang sekolah, Juliet berjalan menuju pintu utama sekolah. Juliet melihat Nick dan teman-temannya di loker, Nick menatap dirinya terang-terangan, Juliet tidak memperdulikan, ia hanya menyapa Jay, Jack dan Aron. Lalu langsung pergi.

"She's hot," ucap Jay. Nick langsung menatap Jay tajam.

"Easy man, i'm not going steal your girl," seru Jay. Sedangkan Jack dan Aron hanya tertawa.

"Lalu bagaimana dengan Paulina?" tanya Jack.

"Dari awal aku tidak pernah berpacaran dengannya," jawab Nick. Tiba-tiba Emma muncul, ia berjalan dengan gugup ke arah mereka.

"Emma? Ada apa?" tanya Aron langsung.

"Apa kau melihat Juliet?" tanya Emma sambil menunduk. Ia terlihat begitu gugup dengan kacamata besarnya itu.

"Dia baru saja berjalan kesana," jawab Jack sambil menunjuk arah.

"Terima kasih," seru Emma sambil menunduk sedikit lalu ia berjalan menuju arah yang Jack tunjuk.

"Aku tidak pernah melihatnya, apa dia murid baru?" tanya Jay.

"Dia selau disini Jay, dia sekelas dengan kita di kelas matematika," jawab Aron.

"Aku tidak sadar," seru Jay.

"Apa itu alasan kenapa kau selalu tidak mau bolos ketika kelas matematika, sedangkan kelas lain selalu bolos," ucap Jack sambil tersenyum jahil.

"Itu karena aku suka matematika," jawab Aron. Tetapi Jack dan Jay tidak percaya akan hal itu.

Sedangkan Nick tidak berkomentar apa pun ia sibuk menatap keluar jendela, ia memperhatikan Juliet yang sedang memasuki mobil, Nick mengambil rokok lalu ia selipkan diantara bibirnya dan ia nyalakan apinya.

***

Ketika Juliet sampai di penthousenya, ia langsung mandi. Sekitar tiga puluh menit kemudian, setelah selesai mandi ia memakai baju dan mengeringkan rambutnya. Lalu tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

"Masuk," jawab Juliet. Pintu terbuka di situ terdapat salah satu pelayannya masuk.

"Nona, ada teman anda datang," seru pelayan itu. Juliet mengerutka dahi, teman? Lalu Juliet teringat sesuatu, apa mungkin Nick?

"Siapa?" tanya Juliet.

"Emma," jawab pelayan itu.

"Antar dia kesini, setelah itu bawakan teh," perintah Juliet. Pelayan itu hanya menunduk mengerti, lalu pergi dari kamar Juliet. Juliet tetap mengeringkan rambutnya, tidak lama kemudian pintu kamarnya terbuka, di situ terdapat Emma.

"Hei," ucap Emma gugup.

"Hei, ada apa tiba-tiba kau datang kesini?" tanya Juliet.

"Maaf kehadiranku mengganggumu, tapi aku ingin mengatakan sesuatu," ucap Emma. Juliet hanya diam, lalu sedetik setelahnya dia terkekeh, membuat Emma bingung.

"Kenapa kaku sekali? Sini duduk," ucap Juliet sambil menunjuk sofa yang berada dekat dengan jendela besar. Setelah Emma duduk, Juliet ikut duduk di sebelah Emma. Emma hanya menunduk, tidak mengucapkan apapun.

"Kau tahu, sejujurnya, aku tidak menyukai wanita berkacamata besar, yang setiap harinya hanya memakai kaos dan training, dan di tambah ponimu yang menutupi matamu itu membuat dirimu terlihat bertambah culun, tapi entah kenapa aku suka padamu, kau bukan tipe perempuan yang kubenci, dan kalau dilihat baik-baik sebenarnya kau ini cantik," jelas Juliet. Emma tersenyum kecil.

"Terima kasih."

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Juliet.

"Aku dengar kau ingin menjadi ratu di homecoming party," ucap Emma tapi tiba-tiba ia berhenti sejenak ia seperti ragu-ragu.

Queen Bee Vs Bad Boy (2023 Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang