Juliet berjalan lemas menuju kelas pertamanya, tidak lama kemudian ia bertemu dengan teman-teman Nick, tetapi tidak ada Nick dimana pun, Jack menyapanya.
"Morning," sapa Jack
"Morning, dimana Nick?" tanya Juliet tidak sadar. Ketiga teman Nick tersenyum jahil, Juliet memutarkan bola matanya.
"Are you looking for me babe?" Juliet mendengar suara Nick yang tepat di belakangnya membuat Juliet hampir lompat karena kaget.
"Nick!" ucap Juliet sambil memukul Nick. Nick hanya tersenyum bodoh. Walaupun tetap terlihat tampan.
"Tumben sekali Nick datang jam segini, biasanya selalu telat," sindir Jay. Nick tersenyum miring lalu mencium pipi Juliet.
"Kesayanganku yang satu ini melarangku datang siang," ucap Nick. Sedangkan Juliet membeku di tempat, jantungnya seperti berhenti sesaat, ia tidak bernapas, Juliet segera mendorong Nick.
"Jangan bolos, sampai jumpa di istirahat nanti," tambah Juliet lalu ia pergi meninggalkan lelaki lelaki paling populer di sekolah. Ia begitu malu rasanya ketika Nick menyebutnya sebagai 'kesayanganku'.
Juliet yakin jika ia tetap di situ, ia bisa mati di tempat. Juliet tidak menyukai perasaan ini, dimana ia gugup ketika bersama seorang lelaki, tidak lama kemudian Juliet sampai di kelas, di situ sudah ada Emma yang sedang membaca bukunya, hari ini Emma terlihat begitu berbeda, ia berdandan. Juliet tersenyum miring, lalu duduk di depan Emma.
"Damn look at you girl." Emma mengangkat kepalanya, ia hanya tersenyum sambil memutarkan bola matanya. Juliet tersenyum, lalu ia diam sejenak.
"Ada yang ingin ku bicarakan padamu," bisik Juliet.
"Kalau begitu bicara," jawab Emma sambil membaca bukunya.
"Jangan disini," bisik Juliet. Emma mengangkat alisnya.
"Apa kau baru saja mengajakku bolos?" tanya Emma tidak percaya. Juliet tertawa geli.
"Katanya kau ingin menjadi lebih berani?" tanya Juliet.
"Tapi bukan bolos juga, bagaimana jika kita ketahuan?" tanya Emma.
"Kau ingin berubah, bukan?" tanya Juliet.
"Iya, tapi-" sebelum Emma bisa menyelesaikan ucapannya, Juliet sudah memotongnya.
"Dengar, kalau kau ingin berubah, kau harus berani mencoba hal baru," seru Juliet. Emma terlihat ragu sejenak, tapi pada akhirnya ia menghela napas.
"Baiklah."
***
Sekarang mereka sedang di sebuah ruang kosong, seperti lab yang sedang tidak terpakai,
"Apa di sini aman?" tanya Emma.
"I don't know," jawab Juliet santai. Lalu ia duduk di meja, dan langsung menyilang kakinya. Emma menghela napas pasrah, ia duduk di kursi.
"Jadi? Apa yang ingin kau bicarakan sampai membawa ku kesini?" tanya Emma.
"Bagaimana kau menjelaskan ketika ada seorang wanita, merasa gugup, dan berdebar debar ketika bersama seorang laki-laki, padahal wanita itu tidak menyukai lelaki itu? Dan ia sangat yakin kalau dirinya tidak akan pernah menyukai lelaki sejenisnya?" tanya Juliet. Emma menatap Juliet aneh.
"Tolong jangan bilang kau mengajakku bolos hanya untuk membahas ini?" tanya Emma.
"Jawab dulu Emma," ucap Juliet.
"Tentu saja itu namanya cinta," jawab Emma santai. Juliet terlihat tidak terima dengan jawaban itu.
"Tidak, itu bukan cinta, ku kira kau berpengalaman dalam hal ini ternyata kau begitu payah," jawab Juliet. Emma menghela napas kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bee Vs Bad Boy (2023 Ver.)
Roman pour AdolescentsSUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA (Tapi masih Completed di Wattpad) Julieta Walton, sering dikenal dengan sebutan Queen Bee ke mana pun dia pergi. Dengan wajah bak model, sikap yang berani, dan berasal dari keluarga kaya, dia pun selalu m...