Chapter 53 - The Truth

84.3K 8K 861
                                    

Juliet melihat ekspresi Nick berubah. Juliet melihat kilatan sedih di mata Nick. Juliet memiliki desakan untuk menyentuh rahang Nick. Ingin mencoba menenangkan Nick. Tapi Juliet harus ingat, ia seharusnya sedang marah sekarang. Tapi Juliet tidak suka melihat Nick seperti ini. Jantung Juliet nyeri melihatnya. Akhirnya Juliet menelan semua egonya dan menyentuh rahang Nick. Nick menatap Juliet. Dan dalam hitungan detik, Nick mulai terlihat lebih tenang dan matanya melembut.

"Nick, kenapa kau harus pura-pura menjadi Cholas?" tanya Juliet lembut. Mencoba memberi Nick kekuatan dari sentuhan ringan di rahangnya. Nick mengambil tangan Juliet yang mengelus rahangnya, lalu Nick kecup ringan telapak tangan Juliet.

Nick menurunkan tangan Juliet, tetapi tetap menggenggam tangan Juliet. Nick menarik napasnya, lalu matanya menatap Juliet dengan begitu tegas dan tenang sekarang. Juliet juga menarik napasnya mencoba untuk bersiap dengan apa pun yang Nick akan jelaskan.

"Karena Cholas yang memintanya," seru Nick sangat tenang dan serius. Juliet mengedipkan matanya berkali kali, seolah tidak yakin apa yang ia dengar benar. Apa Nick baru saja berkata kalau semua ini karena permintaan Cholas?

"Apa maksudmu?" tanya Juliet sudah sangat kebingungan saat ini. Nick meremas lembut tangan Juliet.

"Ayo kita duduk dulu," seru Nick. Juliet mengangguk setuju. Akhirnya dia dan Nick duduk di pinggir kasur. Nick menarik napasnya dalam-dalam.

"Kau tahu kan bagaimana dia meninggal?" tanya Nick. Juliet mengangguk.

"Kecelakaan," jawab Juliet. Ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokannya. Walaupun sekarang Juliet tahu ternyata bukan Arlo yang meninggal karena kecelakaan. Tetapi tetap saja ia tidak senang mengetahui kalau Cholas meninggal. Nick menganggukkan kepalanya. Nick terlihat begitu sedih.

"Jadi hari itu, sepulang dari sekolah, aku dan Cholas yang seharusnya bisa langsung pulang, malah memutuskan untuk ke toko buku yang ingin ia tunjukan kepadaku " ucap Nick mulai bercerita.

***

Flashback

Cholas dan Arlo masuk ke dalam mobil. Di situ sudah terdapat sopir yang selalu mengantar mereka pulang pergi sekolah. Cholas seperti biasa lebih suka duduk di kursi bagian depan di sebelah kursi pengemudi. Kata Cholas pemandangan duduk di depan lebih luas di banding di belakang, sedangkan Arlo selalu duduk di belakang, Arlo sesungguhnya tidak pernah peduli dia duduk dimana. Semuanya sama saja.

"James, kita ke toko buku kemarin lagi," seru Cholas kepada sopirnya.

"Sudah aku katakan, Cholas. Aku tidak apa-apa, kita bisa ke toko buku itu lain kali," seru Arlo.

"Tapi kapan lagi kalau bukan sekarang? Saat inilah waktu yang tepat untuk bolos dari les piano membosankan itu," ucap Cholas.

"Tidak begitu membosankan," jawab Arlo datar. Tapi ia memang jujur, les pianonya tidak membosankan tetapi tidak terlalu menyenangkan juga. Hanya.....biasa saja.

"Arlo, kau harus hidup lebih santai. Tidak perlu mengikuti semua hal yang dituntut oleh orang tua kita," ucap Cholas.

Arlo menatap Cholas. Cholas memang begitu berbeda darinya yang membosankan. Arlo tidak heran jika Juliet menyukai Cholas. Arlo menghela napas.

"Baiklah," ucap Arlo. Cholas tersenyum lebar.

"Ayo, tidak jauh kok! James, ayo ke toko buku kemarin," seru Cholas. James akhirnya menuruti permintaan Cholas, mereka segera menuju toko buku yang kata Cholas banyak buku-buku lama yang masih dijual di situ.

Tapi Arlo tahu, Cholas menyukai toko buku itu bukan karena buku-bukunya. Melainkan karena di sebelah toko buku itu terdapat toko kue yang begitu enak. Cholas sepertinya diam-diam ingin membelinya. Mengingat ibu membatasi Cholas memakan makanan yang sangat manis. Minggu ini Cholas sudah mendatangi dokter gigi tiga kali. Tapi sepertinya Cholas tidak peduli.

Queen Bee Vs Bad Boy (2023 Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang