Juliet tidak tahu harus menjawab apa. Seketika ia malu, tidak tahu kenapa.
"Juliet?" panggil Arlo bingung dengan kebisuan Juliet.
"Iya?" jawab Juliet mencoba menutupi kegugupannya.
"Apa kau tidak apa-apa? Kau terlihat syok?" tanya Arlo.
"Ak- aku tidak apa-apa," seru Juliet tergagap.
Arlo masih menatapnya, Juliet dengan cepat memutuskan kontak mata mereka. Setelah itu kembali hening. Arlo tidak mengucapkan apa pun lagi. Juliet juga tidak tahu berkata apa. Lalu teringat ia masih memakai earphone MP3 milik Arlo. Juliet segera melepaskan earphone tersebut dan Juliet kembalikan kepada Arlo.
"Terima kasih sudah berbagi earphone mu kepadaku," ucap Juliet. Arlo juga melepaskan earphone dari telinganya, lalu ia malah memberikannya kepada Juliet. Membuat Juliet bingung.
"Untukmu saja," ucap Arlo. Juliet berkedip sejenak.
"Apa?" tanya Juliet.
"Kau berkata, kau sangat menginginkannya," jawab Arlo.
"Tapi, ini milikmu," ucap Juliet ragu.
"Aku ingin kau memilikinya," seru Arlo. Juliet tidak mengerti kenapa ia senang sekali, mungkin bukan hanya karena MP3.
"Terima kasih," ucap Juliet langsung.
"Tidak perlu," jawab Arlo. Ia berdiri dari rumput, sambil menepuk celananya untuk membuang daun-daun yang menempel di celananya. Juliet bingung ketika melihat Arlo berdiri.
"Kau mau kemana?" tanya Juliet.
"Aku harus pulang, aku ada les piano. Lagi pula itu Cholas dan Enry sudah datang," jawab Arlo. Ketika Arlo berkata seperti itu, Juliet langsung menydari kalau Arlo di sini deminya. Arlo ingin menemani Juliet karena tahu Cholas dan Enry selalu telat. Apa Arlo selalu sebaik ini kepada Juliet?
"Juliet!" panggil Enry riang sambil berlari dengan semangat ke arah mereka. Dengan Cholas berjalan di belakang Enry sambil memamerkan senyuman karismatiknya. Juliet tersenyum lebar, lalu menghampiri Cholas dan Enry.
"Kalian terlambat!" ucap Juliet sambil cemberut.
"Tidak, kau yang kecepatan, bodoh!" ucap Enry sambil menyentil kening Juliet. Juliet meringis. Cholas menahan tangan Enry.
"Enry, kau tidak boleh melakukan hal itu kepada perempuan!" ucap Cholas tegas. Juliet melihat Cholas sesekali meliriknya seolah takut Juliet menangis. Juliet tersenyum geli.
"Aku baik-baik saja," jawab Juliet. Tatapan Cholas melembut, lalu mengelus kening Juliet.
"Kau yakin, kau baik-baik saja? Apa aku perlu menendang bokong Enry karena kasar kepadamu?" tanya Cholas.
"Hei!" ucap Enry. Juliet tersenyum manis kepada Cholas, sambil menggeleng kepalanya.
"Aku baik-baik saja, untuk kali ini tidak perlu," jawab Juliet. Juliet selalu nyaman dengan Cholas, hati Juliet tenang, begitu beda seperti tadi ia bersama Arlo. Oh ya! Juliet baru teringat Arlo. Juliet melirik Arlo. Arlo di situ hanya menatap mereka, tidak mendekat sama sekali dan tidak tersenyum seperti biasa.
"Arlo? Kenapa kau disini? Bukankah kau ada les piano?" tanya Cholas.
"Iya, ini aku mau pulang," jawab Arlo datar. Lalu segera pergi meninggalkan mereka. Juliet merasa sedih Arlo tidak ikut main dengannya.
***
Sepulang dari bermain, Juliet ke kamarnya dan kembali mendengarkan MP3 yang diberikan Arlo. Juliet begitu senang mendapatkan ini dari Arlo. Ketika bermain tadi, Juliet tidak pernah berhenti memikirkan Arlo. Juliet tiduran di kasurnya sambil memandang langit-langit kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bee Vs Bad Boy (2023 Ver.)
Teen FictionSUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA (Tapi masih Completed di Wattpad) Julieta Walton, sering dikenal dengan sebutan Queen Bee ke mana pun dia pergi. Dengan wajah bak model, sikap yang berani, dan berasal dari keluarga kaya, dia pun selalu m...