"Apa yang ingin kau minta?" tanya Nick. Tapi Nick belum menerima kertas yang Juliet ulurkan.
"Kau berkata akan menuruti apa pun permintaanku," jawab Juliet.
"Memang, jadi aku bertanya apa yang kau minta," seru Nick sambil memperhatikan wajah Juliet.
"Sebelum aku mengatakan permintaanku, aku ingin bicara dulu," ucap Juliet. Salah satu alis Nick terangkat, membuat Nick terlihat tambah tampan. Oke jangan salah fokus saat ini, Juliet. Ia mengatakan kepada dirinya sendiri.
Nick terlihat menunggu Juliet melanjutkan ucapannya. Juliet menurunkan tiketnya sejenak, lalu mulai berbicara.
"Kau tahu semalam aku berbicara dengan Mr. Dubois," ucap Juliet sambil memperhatikan wajah Nick. Rahang Nick terlihat kaku ketika mendengar nama Mr. Dubois, tapi Nick tetap menatap Juliet serius seolah meminta Juliet melanjutkan ucapannya.
"Dia bertanya apakah aku ingin tahu alasan kau ingin putus, dia memberikan kartu namanya, dan setelah pulang aku memutuskan untuk menghubunginya. Lalu ia mengatakan sesuatu mengenai kau memiliki rahasia," jelas Juliet tanpa berpikir dua kali lagi. Setelah semua kalimat itu terucap, seharusnya ia tidak perlu mengakui tentang dialah yang menelpon Calix.
Wajah Nick terlihat sangat tegang, ia seperti mencoba terlihat tenang, walaupun Juliet bisa merasakan ketegangan Nick. Tapi untungnya Nick tidak membahas mengenai Juliet lah yang menelpon Calix.
"Jadi, permintaanmu adalah kau ingin aku memberitahumu mengenai rahasia ini?" tanya Nick to the point, rahangnya terlihat begitu tegang.
"Tidak, bukan itu permintaanku," ucap Juliet. Jawaban Juliet sepertinya membuat Nick kaget. Walaupun memang itulah permintaan awal Juliet, tapi Juliet sekarang merasa tiket ini begitu berharga digunakan untuk hanya bertanya hal itu. Ada hal lain yang Juliet ingin gunakan dengan tiket ini.
"Lalu, apa yang kau inginkan?" tanya Nick. Juliet awalnya cukup bimbang, tapi setelah mendengar Nick berkata masih mencintainya. Juliet sekarang yakin menggunakan tiket ini untuk apa.
"Aku ingin, kau membiarkan aku membantumu dengan masalah apa pun yang sedang kau alami sekarang sampai kau harus putus denganku," ucap Juliet. Nick menarik napasnya tajam, ia berjalan mendekati Juliet. Sekarang jarak mereka begitu dekat.
"Kenapa kau mau repot-repot melakukan itu, Juliet? Kau bisa saja memintaku memberitahu rahasiaku sekarang kau tahu," ucap Nick lirih. Juliet menelan ludahnya, mata Nick terlihat seperti kesakitan, Juliet tidak suka ini. Dengan tangan satunya yang menganggur, Juliet mengangkat tangannya lalu meletakkannya di pipi Nick.
"Karena aku juga masih mencintaimu, aku ingin membantumu, dan mengenai rahasiamu, aku tidak ingin memaksamu menceritakan apa yang belum siap kau ceritakan," ucap Juliet dengan yakin. Dengan cepat Nick menarik pinggang Juliet sehingga tidak ada jarak lagi yang memisahkan mereka. Hidung mereka hampir bersentuhan.
"Apa yang aku lakukan sehingga aku bisa pantas untukmu, Juliet? Aku tidak pantas untukmu, kau terlalu sempurna, sayang," bisik Nick.
"Tidak, itu tidak benar," bisik Juliet.
"Iya, kau terlalu sempurna," bisik Nick sambil mengelus pipi Juliet dengan gerakan yang begitu lembut.
"Jadi, sepertinya kau mendengar pembicaraanku dengan Paulina tadi, ya?" goda Nick.
"Aku harap itu bukan hanya bualan untuk mengusir Paulina," jawab Juliet. Nick menggeleng.
"Aku selalu serius dengan semua yang berkaitan denganmu, Juliet," ucap Nick dengan serius. Perasaan hangat menyelimuti Juliet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bee Vs Bad Boy (2023 Ver.)
Teen FictionSUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA (Tapi masih Completed di Wattpad) Julieta Walton, sering dikenal dengan sebutan Queen Bee ke mana pun dia pergi. Dengan wajah bak model, sikap yang berani, dan berasal dari keluarga kaya, dia pun selalu m...