Jadi sekolah ini sepertinya mirip dengan sekolah Juliet yang di Boston. Meja sudah dikelompokkan secara alami. Biasanya meja untuk anak-anak populer hanya diduduki oleh anak-anak populer, dan tidak ada yang berani duduk di meja itu.
Tapi inilah satu-satunya meja yang kosong saat ini. Juliet tidak ingin pergi dari meja ini.
"Sorry boys, aku tidak tahu ini meja kalian. Tapi karena hari ini aku yang duduk duluan di sini. Jadi hari ini, meja ini adalah mejaku," ucap Juliet mencoba mempertahankan meja ini.
Semua orang terlihat kaget Juliet berkata seperti itu. Tapi Juliet tetap mengangkat dagunya tidak akan menarik ucapannya. Jack berkedip seolah dia kaget Juliet berkata seperti itu. Aron menatap Juliet penasaran. Sedangkan Nick menatap Juliet serius, matanya terlihat begitu tegas. Tatapan Nick tidak pernah lepas darinya. Tapi detik selanjutnya Juliet dapat melihat mata Nick berkilat tertarik. Seolah begitu terhibur dengan ucapan Juliet.
Nick berjalan maju mendekati Juliet.
"Jadi kau berkata tetap ingin duduk di sini walaupun tahu ini bukan mejamu?" tanya Nick. Akhirnya lelaki ini berbicara.
"Sudah aku bilang. Aku yang duluan di sini jadi hari ini adalah mejaku," jawab Juliet belum menyerah. Juliet menatap Nick, begitu pula Nick. Lalu Juliet sadar tatapan Nick turun ke bibirnya.
"Hei, mataku di sini," seru Juliet. Tatapan Nick sekarang kembali ke mata Juliet.
"Aku tahu. Maaf, aku sulit berkonsentrasi jika berbicara dengan wanita secantik dirimu," jawab Nick dengan nada tenang. Walaupun kalimat Nick seperti lelaki penggoda, tetapi dari cara penyampaian Nick, dia terlihat bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Mata tegasnya itu tidak pernah beralih sedikit pun dari Juliet.
Astaga, bagaimana lelaki ini bisa berkata seperti itu kepada seorang wanita dengan wajah tenang dan tidak terlihat seperti lelaki penggoda yang menjijikan. Malah sebaliknya, Nick terlihat menjadi begitu misterius dan untouchable.
Juliet begitu tenggelam dalam lamunannya sehingga dia tidak sadar kalau Nick sudah meletakkan nampannya di meja yang Juliet sedang duduki. Setelah itu Nick duduk di kursi seberang Juliet. Juliet berkedip sejenak tidak yakin apa yang terjadi. Tidak lama kemudian, Aron dan Jack juga meletakkan nampannya di meja dan duduk. Aron duduk di sebelah Nick sedangkan Jack duduk di sebelah Juliet.
Apakah lelaki di depannya ini adalah Nicholas Richards yang Juliet kenal? Karena di memorinya teman kecilnya itu bukanlah lelaki yang tidak sopan seperti ini.
"Excuse me?" seru Juliet jengkel. Nick menatap Juliet.
"Apa kau ada masalah, my queen?" tanya Nick. Matanya berkilat geli menatap Juliet. Seolah lelaki ini senang melihat Juliet jengkel dan mencoba menantang Juliet.
Juliet menarik napasnya. Mencoba sabar. Ia tidak boleh kehilangan kendali sekarang. Juliet menatap Nick yang saat ini sudah memakan makanannya. Tatapan Juliet begitu tajam. Nick sepertinya merasakan tatapan membunuh Juliet, Nick mengangkat kepalanya sehingga mata mereka bertemu sekarang. Keduanya saling bertatapan, Juliet terlalu memiliki harga diri yang tinggi untuk mengalihkan pandangannya dan terlihat seperti pengecut. Nick tersenyum miring terlihat begitu terhibur.
"Apa sepanjang makan siang kau akan melototiku? Bukan berarti aku memiliki masalah ditatapi olehmu, tapi sepertinya Julieta Walton yang aku dengar selalu mengatakan apa yang di pikirkannya dan tidak akan pernah menahan omongannya. Sepertinya hanya rumor ya," seru Nick.
Aron dan Jack belum juga mengatakan sepatah kata pun di sebelah mereka. Juliet memberikan senyuman manis palsu ke Nick.
"Kau ingin aku mengatakan apa yang ada di pikiranku? Kau yakin kau siap dengan itu?" tanya Juliet.
"Oh aku selalu siap," jawab Nick.
"Yang ada di pikiranku saat ini adalah aku kesal kau tiba-tiba duduk tanpa izin denganku yang sudah duduk di sini terlebih dahulu. Aku jadi ingin bertanya, apakah kau tidak pernah diajari sopan santun, Mr. Richards?" tanya Juliet.
Seketika hening. Seolah semua yang mendengar ucapan Juliet itu sangat kaget dengan ucapan Juliet. Bahkan Juliet dapat merasakan kekagetan Aron dan juga Jack. Tapi Juliet dapat melihat mata Nick berkilat dengan tertarik sambil tersenyum miring.
"Hanya kau yang berani berbicara denganku seperti itu, Juliet," jawab Nick. Akhirnya Nick menyebut nama Juliet.
"Oh? Apa seharusnya aku takut?" tanya Juliet santai. Alis Nick terangkat ketika mendengar pertanyaan Juliet.
"Sepertinya kau belum mendengar rumor tentangku di sekolah ini, ya?" tanya Nick.
"Rumor apa?"
"Hmm, jadi, belum dengar ya?" tanya Nick. Juliet bingung apa yang Nick bicarakan. Nick tiba-tiba bangun dari kursinya, sehingga Aron dan Jack menoleh ke Nick.
"Kau mau kemana?" tanya Jack.
"Pindah meja," jawab Nick. Lalu Aron dan Jack bangun dari kursinya sambil membawa nampan makanannya.
"Kau memberikan meja kita ke dia?" tanya Aron sangat kaget seolah Nick sebelumnya belum pernah melakukan itu.
Sekarang Nick kembali menatap Juliet, Nick berjalan mendekati Juliet, tiba-tiba tanpa izin, Nick mengambil tangan Juliet lalu mengecup punggung tangan Juliet seperti seorang pangeran.
"Senang bisa bertemu lagi denganmu, Juliet. Makan siang lah dengan tenang, aku akan pindah ke meja lain," ucap Nick. Juliet sangat kaget dengan aksi Nick yang begitu mendadak itu. Tunggu, apa itu artinya Nick mengingat dirinya?
Juliet mendengar kantin semakin bising, Juliet mencoba melirik sekelilingnya dan astaga semua orang tidak lagi menatap bersembunyi-bersembunyi kali ini mereka menonton terang-terangan. Bahkan ada beberapa orang seperti sedang merekam kejadian ini dengan ponselnya.
Di sisi lain.
Paulina melihat semua kejadian itu. Nick mengecup punggung tangan Juliet. Mereka terlihat begitu dekat. Paulina menatap Juliet tajam dengan hawa membunuh.
"Oh, apa ini? Apa Nick menyukai Juliet?" bisik Larisa riang seolah tidak sabar menyebarkan gosip ini. Dengan cepat Shanon mencubit tangan Larisa. Larisa meringis kesakitan.
"Kenapa kau melakukan itu?" tanya Larisa jengkel.
"Diamlah asataga, kau benar-benar tidak bisa membaca suasa," bisik Shanon kepada Larisa dengan pelan. Larisa melirik Paulina yang sejak tadi belum mengucapkan sepatah kata pun.
"Sejak awal aku memang tidak suka dengannya, dan sekarang aku mengerti kenapa aku tidak menyukainya, jelas dia adalah serangga busuk yang mencoba mengambil Nick dariku," ucap Paulina.
"Tapi dari awal Nick bukan milikmu, bukan? Kau dan Nick tidak pernah berpacaran," jawab Larisa dengan polos. Shanon memijat keningnya mendengar ucapan polos Larisa. Paulina menatap tajam Larisa. Dan Larisa langsung ingat kesalahannya.
"Maksudku, tentu saja Nick adalah milikmu. Kau adalah yang tercantik dan hanya kau yang cocok untuk Nick," tambah Larisa. Paulina menatap tajam Larisa untuk terakhir kalinya sebelum menatap Juliet lagi penuh benci.
"Benar, dan akan aku usir semua serangga-serangga yang mendekati Nick," ucap Paulina. Larisa dan Shanon tersenyum mengerti apa maksud Paulina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Bee Vs Bad Boy (2023 Ver.)
Roman pour AdolescentsSUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA (Tapi masih Completed di Wattpad) Julieta Walton, sering dikenal dengan sebutan Queen Bee ke mana pun dia pergi. Dengan wajah bak model, sikap yang berani, dan berasal dari keluarga kaya, dia pun selalu m...