[4] Forgive me

7K 735 30
                                        

"Ini untuk Namjoon hyung!"

DOR!!

.
.
.
.
.
.
.
.

Mata Yoongi berkedip beberapa kali.

Beberapa detik ia tak merasakan sakit sama sekali. Ia membuka matanya. Ia dapat melihat dengan jelas pemuda di hadapannya itu jatuh perlahan dengan darah yang mengalir dari dada kirinya.

Dan Yoongi melihat dengan jelas, Jimin ada di ujung sana, dengan sebuah pistol di tangannya.

Jimin menyelamatkannya.
Untuk yang kesekian kalinya.

Pandangan mereka bertemu, dan Yoongi tak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum. Jimin berjalan mendekat hingga jaraknya dengan Yoongi tersisa satu meter.

"Ini yang terakhir."

"What do you mean?"

"Ini terakhir kalinya aku melindungimu. Aku tak bisa terus disampingmu karena itu juga bahaya untuk dirimu. Aku harus pergi."

Jimin berbalik. Tanpa memberi kesempatan Yoongi untuk bicara, ia berjalan menjauh.

Dan semakin jauh.

"Tidak, Jimin! Tunggu! Dengarkan aku dulu!"

"AKU JUGA MENCINTAIMU, BODOH!!"

Langkah Jimin terhenti seketika.

"Apa kau tidak mendengarnya? Aku juga mencintaimu, Park Jimin."

Tanpa Yoongi duga, Jimin membalikkan badannya dan berlari kearah Yoongi kemudian memeluknya.

"Gomawo,

"Kau tau? Baru pertama kali ini aku merasa di cintai oleh seseorang. Aku memang punya keluarga, tapi mereka hanya menjadikanku boneka balas dendam. Setelah Chanyeol hyung meninggal, aku merasa hidup sebatang kara. Ibuku meninggal sejak umurku 5 tahun. Ayahku berambisi untuk mendapatkan jabatan dan materi hingga tak sedikitpun memikirkan aku kecuali untuk balas dendam. Kakakku Park Junsu pun sepertinya mengikuti jejak ayahku. Dulu ia sangat menyayangiku, tapi, sejak aku SMA, ia berubah menyerupai ayah. Hanya Chanyeol hyung yang mengerti aku, sebelum ia meninggal 6 bulan yang lalu.

"Aku merasakan perasaan yang berbeda saat bersamamu. Hingga aku sadar bahwa aku jatuh hati padamu. Aku sempat ingin mundur karena aku tak yakin kau akan membalas perasaanku. Terima kasih karena telah mencintaiku, Min Yoongi. Aku mencintaimu."

KRAANG!!

Suara besi berbentur aspal memecah kesunyian di antara mereka. Sebilah pisau itu jatuh dari tangan Yoongi.

Pandangan keduanya terfokus pada pisau itu dan detik selanjutnya mata keduanya bertemu, dengan pandangan yang sama terkejutnya. Jimin melangkah mundur perlahan dan menggelengkan kepalanya berulang ulang. Air mata yang ditahannya sejak tadi lolos seketika.

"K—kau?"

"Tidak Jimin! Ini tidak seperti yang kau lihat!"

"Bisa kau jelaskan tentang ini?!"

"Itu hanya—"

"Kufikir kau mengerti keadaanku. Hidupmu tak se sengsara hidupku, Yoon. Hidupmu penuh dengan kasih sayang.

"Kau tau? Orang yang menyayangiku dengan tulus bisa di hitung dengan jari. Ibu, Chanyeol hyung, Jongin hyung, dan Namjoon hyung. Tapi, mereka semua sudah mati. Yang 2 mati di tanganku yang faktanya untuk melindungimu.

"Tak pernahkah kau sedikit memikirkan diriku?"

Kalimat panjang yang Jimin ucapkan benar benar menohok hati Yoongi. Ia juga tak tau kenapa ia ingin membunuh Jimin -yang jelas jelas menolongnya lagi- dengan pisau itu.

DANGEROUS [my]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang