[14] Kwon Jiyong

4.7K 495 5
                                    




Namanya Kwon Jiyong.

29 Tahun.

Otak dari segala otak kriminal di daratan Korea. Dengan umur yang masih tergolong muda, ia sudah menjadi incaran seluruh polisi di penjuru Korea. Buronan yang sudah 12 tahun yang lalu diburu, dan belum ada satupun kantor kepolisian yang berhasil menangkapnya.

Tampak luar, ia adalah boss dari segala kejahatan tingkat berat. Narkoba, pembunuh bayaran profesional, senjata ilegal, perampokan bank, dan lainnya.

Sangat berwibawa, arogan, otoriter, kasar, dan tak kenal ampun. Sang ayah mengajarinya untuk tidak pernah tunduk kepada siapapun. Pengganggu harus di musnahkan.

Markas bawah tanahnya tersebar di sejumlah wilayah di Korea. Anak buah yang di milikinya berjumlah jutaan dengan kecerdasan di atas rata rata. Bisa di katakan, dialah ketua perkumpulan bawah tanah. Ketua paling tinggi, tak ada yang bisa membantahnya.

Yeah, tak ada bukan berarti benar benar tak ada.

Untuk kali ini, satu orang yang sudah berani mengibarkan bendera perang padanya.

Tentu, dia Park Jimin. Tangan kanannya sendiri.

Bukan tanpa alasan Jiuong membiarkan Jimin bebas melawannya. Istilahnya, ia hanya menguji kesetiaan Jimin padanya. Hanya karena satu nama, Min Yoongi, dan tangan kanannya itu berani menentangnya.

Tidak, bukan berarti ia berniat membunuh Jimin. Jika itu yang di inginkannya, Jimin mungkin sudah mati sejak ia memutuskan untuk menyelamatkan Yoongi dari kejaran Ryeosuke dan Taeyong. Bukankah ia bahkan lebih cerdik di banding Jimin?

Jiyong menegak soda di tangan kanannya. Tangan kirinya menumpu erat pada pantry. Air mata yang ia tahan sejak tadi tumpah setetes. Ia menyekanya kasar dan tertawa miris.

"Seorang boss mafia menangis? Astaga, Tuhan. Apa Kau berniat membuatku pensiun dari pekerjaan kotor ini? Menggelikan."

Sang boss mafia itu menerawang jauh. Memutar kembali memori yang sudah ia kubur dalam dalam. Tentang masa lalunya, kejadian yang tak ingin ia ingat kembali, sebenarnya.

•Flashback•

Anak tunggal keluarga Kwon itu tumbuh di tengah keluarga yang harmonis. Kedua orangtuanya sangat menyayanginya. Ia juga mempunyai teman yang sangat dekat dengannya. Temannya itu tinggal di sebelah rumahnya.

Namanya Min Moonbin. Anak sulung dari keluarga Min.

Mereka berteman baik. Sampai, anak bungsu keluarga Min lahir ke dunia.

"Moonbin mempunyai adik, tapi, Jiyong tidak punya."

"Moonbin kan teman Jiyong. Adik Moonbin, adik Jiyong juga."

Mereka bertiga berteman baik. Sampai mereka beranjak remaja. Tanpa mereka tau bahwa orang tua mereka bersaing bisnis. Kadang Tuan Min yang di atas, kadang Tuan Kwon mengunggulinya.

Hal seperti itu membuat Tuan Min gelap mata dan akhirnya ia membunuh temannya sendiri, Tuan Kwon. Di depan Jiyong yang kala itu belum tau apa apa tentang masalah orang dewasa meski umurnya sudah menginjak usia remaja.

Nyonya Kwon sangat terpukul dan akhirnya ia mengalami serangan jantung lalu menyusul sang suami. Jiyong tidak menangis kala itu. Ia mengulang setiap kalimat yang di ucapkan ayahnya sebelum ajal menjemputnya.

"Balaskan dendam ayah, Jiyong. Jika ayah mati, kau harus membunuh Paman Min. Kau mau berjanji pada ayah untuk itu?"

Jiyong kecil mengangguk. Sejak kecil ia memang di didik keras oleh sang ayah. Ilmu bela diri ia tekuni sejak kecil, begitupun penggunaan senjata api. Dan dengan tekad yang kuat, malam setelah pemakaman ayah dan ibunya, Jiyong melangkah ke rumah di sebelah rumahnya.

DANGEROUS [my]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang