Lima tahun kemudian..
"Hei, Park Chanhyun! Kemari kau, bocah nakal!"
"Tidak mau! Uncle yang nakal!"
"Kau yang memukulku duluan!"
"Siapa suruh Uncle makan snack milikku!"
"Aku bisa membelikan sepabriknya jika kau mau, bocah!"
"Ayah juga bisa, wee."
"Sia-"
"St! Dilarang berbicara kasar dengan anak kecil, Park Jimin!"
Jimin mendesus tak terima ketika Chanhyun menjulurkan lidah padanya sambil bersembunyi di belakang sang ibu, Park Baekhyun. Tentu, jika ia bisa tentu sudah ia tarik Chanhyun dari belakang sang ibu. Tapi, pelototan Baekhyun membuat niatnya luntur. Bisa habis dengan Chanyeol dia nanti.
"Chanhyun yang memukulku duluan, hyung!"
"Tidak, ibu! Uncle Jimin duluan yang mulai! Dia makan snack milik Channie!"
"Diam kau, bocah! Aku-"
"Kau yang diam, Park! Sudah kubilang jangan menggoda Chanhyun jika tak ingin dia membalasmu!"
"Tapi, hyung, aku kan tidak tau jika snack itu milik Chanhyun. Bukan hanya dia yang menyukai snack itu di rumah ini."
"Lalu kau pikir itu milik Yoongi? Jika kau lupa, Yoongi selalu menghabiskannya, Park. Jikapun tidak habis, pasti akan dia simpan. Tidak mungkin dia letakkan di atas meja begitu!"
"Aku kan tidak tau, hyung! Pokoknya aku mau membalas Chanhyun. Pukulannya keras sekali, tau!"
"Kau mau memukuli anak umur 5 tahun? Kau tidak waras, Jimin! Sudah, pergi sana!"
"Tidak bisa begitu, hyung! Tidak adil!"
"Jangan kekanakan, Jim. Kau sudah 27 tahun! Pergi saja sana!"
"Tapi, hyung-"
"Kubilang pergi, Park. Atau perlu ku panggilkan kakakmu?"
Lagi, Jimin mendesus. Kesal sekali, kenapa ia yang bahkan sudah menghabisi ratusan nyawa selalu kalah dengan mulut cerewet kakak iparnya itu? Dalam hati membatin, 'baiklah, uke memang selalu menang, dan selalu benar.'
"Uncle kalah, wee."
"Kurang ajar kau, Park! Kep-"
"Kubilang pergi, Jimin! Jangan berbicara kasar!"
"Persetan denganmu, hyung!"
Iya, Baekhyun tidak tau saja kalau anaknya yang berumur 5 tahun itu sudah tidak polos. Mengingat otak yang di warisinya dari sang kakek, membuatnya cepat berfikir di banding anak seusianya. Iya, Baekhyun tidak tau kalau Jimin mengumpati anaknya itu karena dengan senyuman miring, ia memberi jari tengahnya secara cuma cuma pada Jimin.
'Lihat saja kau, bocah! Akan ku balas kau nanti!'
-DANGEROUS-
"Darimana? Kenapa berantakan sekali?"
Yoongi menghampiri Jimin yang baru saja masuk ke kamar dengan langkah gontainya. Bertengkar dengan Chanhyun setelah mengurus markas sungguh menguras tenaganya.
![](https://img.wattpad.com/cover/113738187-288-k604115.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS [my]
Ação[COMPLETED] [SEDANG DALAM PROSES EDIT-ON HOLD] "aku tidak akan membiarkan orang yang menyakitimu hidup, Yoongi." -Jimin Park ⤵ minyoon b×b! dldr! action-romance d.e