[11] Alter Ego

5.2K 575 13
                                    






"Sejak kapan kau ada di sini?"

"Siapa kau?"

Setelah berhasil melumpuhkan Jiyong dan sebagian anak buah dan penjaga rumah, Jimin dan Ryeosuke membawa Yoongi yang masih dalam wujud Suga ke Coffeshop yang cukup jauh dari kompleks perumahan Jiyong.

"Darimana kau tau aku bukan Yoongi?"

"Siapa kau?"

Suga mendesus. Sejak tadi hanya kalimat "siapa kau?" yang di ucapkan Jimin sejak keluar dari rumah Jiyong. Mau tak mau, Suga pun harus menjawab pertanyaan itu, cepat atau lambat.

"Alter Ego Yoongi. Namaku Suga."

"Kenapa kau mengambil alih tubuh Yoongi?"

"Oh, ayolah, Jim. Apa penjelasan bahwa aku Alter Egonya belum cukup?"

"Kenapa kau mengambil alih tubuh Yoongi?"

Setiap kata yang Jimin ucapkan penuh dengan penekanan. Ia benar benar menuntut jawaban dari pertanyaannya. Padahal, Suga sama sekali tidak tertarik dengan obrolan ini. Ia memutar bola matanya, menyesap kopinya, dan menatap Jimin.

"Yoongi sekarat. Ia butuh kau, dan keadaan itu yang memaksaku untuk mengambil alih tubuhnya."

"Memaksa?"

"Bersyukurlah, tak semua Alter Ego sebaik diriku, Jim. Mereka bisa saja melakukan hal di luar kebiasaan pemilik tubuh aslinya."

"Yeah, kau memang baru saja melakukannya, bukan? Berniat membunuh bukan gaya seorang Min Yoongi."

"Aku benci wajah sombongnya."

"Jadi, Yoongi atau kau? Kalian mengenal Jiyong hyungnim?"

"Yoongi mengenalnya dengan baik. Sampai aku melihat Jiyong membunuh Tuan Min dan Nyonya Min. Beruntung, bukan Yoongi yang melihatnya."

"Dan kurasa, ini bukan pertemuan pertama kita, benar kan, Suga?"

Suga sedikit terkejut. Bola matanya melebar. Detik berikutnya, matanya menyipit, menatap penuh selidik pada Jimin.

"Darimana kau tau?"

"Kau hampir membunuhku, ingat?"

"Sial, aku ketahuan."

"Aktingmu lumayan. Bagaimana Yoongi tau? Bukankah seharusnya dia tak tau?"

"Aku tidak bodoh, Jim. Bukankah teknologi semakin canggih sekarang?"

Namja di depan Jimin merogoh sakunya dan memperlihatkan layar ponsel Yoongi yang masih menunjukkan aplikasi rekaman. Waktunya masih berjalan. Perkiraan Jimin, itu mungkin sejak Yoongi tiba di Korea. Jelas, ia berada jauh dari Jimin. Masuk akal jika Suga bisa saja mengambil alih tubuhnya.

"Jaga Yoongi untukku, Suga."

Suga tersenyum dan hanya dia yang tau arti senyumannya itu.

"Dengan senang hati, Park."

"Jim!"

Jimin dan Suga menoleh ke asal suara. Ryeosuke yang beberapa detik lalu baru saja bangkit keluar kembali dengan wajah panik luar biasa. Dan itu bukan Ryeosuke sekali. Alis Jimin menyatu.

"Ada apa, kawan? Ini bukan gayamu, sungguh."

"Kita ke Bandara sekarang, Jim. Kita harus ke Jepang!"

"Tapi, kenapa?", ini Suga yang bertanya.

"Tuan Park ada di sini, bersama Junsu hyung. Kau dalam bahaya, Jim."

DANGEROUS [my]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang