"Kwon Jiyong!"
Tuan Park masuk ke ruangan Jiyong tanpa permisi. Mafia itu tampak acuh dan tetap duduk membelakangi Tuan Park. Membuat namja yang berumur seangkatan dengan Jiyong yang berdiri di samping Tuan Park tak terima.
"Kwon Jiyong! Hormati dia!"
"Setelah yang Park kecil itu lakukan? Tidak, terima kasih."
"Hormat tidak ada hubungannya dengan Park bungsu itu, Kwon!"
"Dia ayahnya. Aku tidak sudi."
"Cukup, Kwon! Ayahku—"
"Hentikan sandiwaranya, Choi! Aku muak!"
Tuan Park dan orang yang Jiyong panggil 'Choi' itu sama sama terkejut. Wajah yang lebih muda mengeras, hendak menghajar Jiyong tapi yang lebih tua menghentikan pergerakannya.
"Siapa yang kau panggil Choi?"
Hening menyapa. Suara penuh amarah dari Tuan Park membuat keduanya sama sama membeku. Hingga beberapa menit, sampai akhirnya Jiyong berinisiatif untuk menjawab.
"Yang berdiri di sampingmu saat ini adalah temanku, Choi Seunghyun. Dan kebetulan wajahnya memang mirip dengan Junsu hyung yang sudah tiada."
"Apa maksudmu 'tiada'?"
"Junsu hyung mengorbankan dirinya, Paman. Aku tau kau tidak akan percaya, tapi, ia mati demi melindungi nama baik keluarga Park. Dia meminta padaku untuk mencari orang yang mirip dengannya dan bisa mengikuti jejakmu tanpa harus memaksanya, seperti yang dilakukan oleh Junsu hyung sendiri, dan juga Chanyeol serta JiMin."
"Mustahil."
"Tapi itulah yang terjadi. Dan asal kau tau saja, Chanyeol yang telah tiada mungkin tidak menunjukkan kebenciannya padamu. Tapi, Jimin. Ia membawa kebencian Chanyeol dan dirinya, berkali kali lipat."
"Chanyeol? Bukannya dia belum mati? Bu—"
"Chanyeol belum mati?"
Pertanyaan Seunghyun terpotong oleh pertanyaan putus asa dari kepala keluarga Park. Jiyong tersenyum meremehkan sebelum menjawab.
"Lebih tepatnya, koma. Sejak kejadian penembakan yang di lakukan Moonbin."
"Lalu? Pemakaman—?"
"Tidak ada yang tidak bisa Kwon Jiyong lakukan, Paman. Kau lupa kalau aku ini ketua perkumpulan bawah tanah?"
"Dimana Chanyeol?"
"Kupikir kau tidak akan peduli dengannya."
"Dimana anakku?!"
"Dengar, Paman Park. Semua anakmu sudah tiada. Junsu hyung sudah ku makamkan dengan acara tertutup, dan bahkan kau sendiri sama sekali tidak tau jika dia sudah tiada. Park Chanyeol, yang sebenarnya masih hidup sudah kau yakini bahwa dia tiada. Dan Park Jimin? Ia bahkan sangat membencimu, lebih dari siapapun."
"Diam, kau!"
"Satu lagi. Tak ada yang mendasariku untuk membasmi keluarga Min selain karena Seunghyun. Hutang nyawa ayahku hanya ada pada Tuan Min, yeah, aku tak sengaja membunuh istrinya. Seunghyun mencintai Moonbin, tapi Moonbin mencintai orang lain. Karena aku mencintai Seunghyun, aku gelap mata dan menuruti perintahnya untuk membasmi keluarga yang dulunya dekat sekali denganku itu. Sangat tidak profresional dan bukan gayaku, sungguh."
Jiyong memberi jeda lalu menatap Seunghyun kemudian Tuan Park, dan beralih ke arah lain lagi.
"Dan apa kalian tau kenapa aku masih membiarkan Yoongi hidup? Karena Yoongi dan Jimin, mereka saling mencintai. Aku bisa melihat ketulusan di antara keduanya. Kupikir kau harus tau itu, Paman Park, dan juga kau Seunghyun. Aku permisi."
![](https://img.wattpad.com/cover/113738187-288-k604115.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS [my]
Acción[COMPLETED] [SEDANG DALAM PROSES EDIT-ON HOLD] "aku tidak akan membiarkan orang yang menyakitimu hidup, Yoongi." -Jimin Park ⤵ minyoon b×b! dldr! action-romance d.e