"Jadi?"
"Diam, brengsek!"
Jimin memijat pelipisnya. Lagi lagi ia menghantamkan kepalanya ke tembok yang ada di depannya.
Bagaimana ia bisa seceroboh ini?
Ia hanya meninggalkan Yoongi tak lebih dari 30 menit dan kekasih hatinya itu kini menghilang?
Lucu sekali, mengingat Jimin adalah tangan kanan seorang mafia dan pembunuh dengan kecerdasan yang sedemikian rupa, bisa kehilangan fokusnya untuk menjaga Min Yoongi.
Berawal dari Yoongi yang mengidam ingin makan sushi padahal mereka sedang ada di Thailand dan sangat sulit mencari makanan Jepang di sini.
Dan saat ia kembali, alih alih ia menemukan Yoongi di sofa. Yang ada di sana adalah seonggok makhluk menyebalkan yang kebetulan lahir di tanggal, bulan, dan tahun yang sama dengan Jimin.
Benar.
Dia Ryeosuke Kagawa.
Hampir saja Jimin menyerang pemuda itu jika saja ia tak memberitau hal penting pada Jimin.
"Aku kalah cepat dengan Taeyong, kau tau?"
Jadi, Yoonginya?
"Dimana dia?"
"Dalam perjalanan ke Korea, mungkin. Sialan sekali Kwon Jiyong itu."
"Bukankah dia yang menyuruhmu?"
"Kalau sudah mengutus Taeyong, untuk apa mengutusku juga?"
"Karena kau itu bodoh!"
"Kalau aku bodoh lalu kau apa? Kau tangan kanannya, bodoh!"
Jimin mendecih dan mendudukkan dirinya di samping Ryeosuke.
Ia frustasi, kawan!
"Aku akan membantumu."
Jimin menoleh cepat pada Ryeosuke. Kepalanya yang baru saja ia benturkan ke tembok itu seolah hal yang biasa di lakukannya.
"Apa?!"
"Kau tidak tuli, Jimin. Aku tau kau mendengarnya."
"Apa rencanamu?"
"Menyelamatkan pacarmu itu, apalagi?"
"Kau aneh."
Ryeosuke mengangkat bahunya. Jimin masih dalam posisi memandangi Ryeosuke dari atas hingga bawah.
Teman Jepangnya itu tidak kerasukan, kan?
Pemuda itu terkenal dengan sifat ketidak peduliannya. Bagaimana bisa tiba tiba ia menawari Jimin untuk membantunya menyelamatkan Yoongi?
Jelas, aneh.
Tapi, Jimin hampir saja melupakan sebuah fakta bahwa, si Kagawa itu benci di remehkan. Dan yah-kau-tau-lah, Kwon Jiyong baru saja meremehkan dirinya secara tidak langsung.
Tawaran Ryeosuke bukan sekedar tawaran. Ia ingin balas dendam.
"Dan sebaiknya kita bertindak cepat, Jimin. Aku benar benar tidak sabar."
Jimin tersenyum miring. Ryeosuke memang temannya.
-DANGEROUS-
"Kita butuh rencana."
Jimin baru saja mengetahui letak Yoongi berada berkat ponsel yang Yoongi bawa. Jimin tidak bodoh, kawan. Jika ponsel itu mengatakan dia berada di markas utama Jiyong, itu artinya Yoongi tidak ada di sana. Gerakan Kwon Jiyong terlalu mudah untuk Jimin tebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS [my]
Action[COMPLETED] [SEDANG DALAM PROSES EDIT-ON HOLD] "aku tidak akan membiarkan orang yang menyakitimu hidup, Yoongi." -Jimin Park ⤵ minyoon b×b! dldr! action-romance d.e