"Kau mau membunuh Yoongi? Bunuh saja."
Perkataan Jimin membuat seluruh manusia yang berada di ruangan itu menahan napas. Tak terkecuali Seunghyun.
"Serius?"
"Untuk apa aku merelakan nyawaku hanya untuk makhluk lemah sepertinya? Masih banyak nyawa yang lebih berharga daripada nyawanya."
"Jangan bercanda, Jimin. Kau tak mencintai kekasihmu ini lagi?"
"Mencintainya? Sejak kapan aku bilang aku mencintainya? Ia bahkan tak lebih dari sekedar parasit yang menempeliku kemana pun. Ia mati pun, tak ada ruginya untukku."
Satu satunya orang yang sama sama menyunggingkan seringai menyeramkan seperti Jimin adalah Even. Isak sudah memberontak dalam tali yang mengikatnya, tak percaya Jimin mengucapkan kata kata menyakitkan seperti itu. Mulutnya bahkan menyumpah serapahi Jimin.
"Hah, ini lucu sekali, Jim. Setelah berkali kali kau menyelamatkannya dan sekarang kau bilang dia tak ada artinya untukmu?"
"Ia memang tak berarti. Mungkin aku kerasukan saat menyelamatkannya kemarin kemarin. Aku tidak rugi jika dia mati."
Air mata Yoongi turun tanpa bisa di bendung. Matanya menatap nanar pada Jimin. Mencoba mencari kebohongan dari wajah Jimin. Tapi, nihil. Wajah namja itu tak terbaca sama sekali. Hanya ada raut tak suka saat matanya bersibobrok dengan milik Jimin.
Pandangan Yoongi menggelap beberapa saat. Lalu ia mendongak, dan menatap Jimin yang kembali menunjukkan seringainya.
Jimin tau tatapan itu. Setelah seringai yang pernah di lihatnya muncul di wajah Yoongi, ia memberikan isyarat pada namja pucat itu untuk melepaskan diri.
Tentu, dia adalah Suga.
Saat Jimin menyakiti hatinya dengan kata kata pedasnya, pikirannya kosong. Lalu, Sugapun muncul di waktu yang tepat. Sesuai dugaan Jimin.
"Well, jika aku membunuhnya, akankah kau menangis di depanku, adik kecil?"
"Kita lihat saja nanti. Dan nikmati permainannya, bung."
Seunghyun menautkan alisnya bingung. Belum sempat ia mencerna ucapan Jimin, pistol yang di pegangnya tiba tiba beralih tangan. Lututnya seketika tak dapat di gerakkan setelah di tendang kuat oleh orang itu.
Namja bermarga Choi itu mendongak, mencari tahu siapa yang melakukannya. Mulutnya menganga tak percaya saat ia tau siapa orang tersebut. Min Yoongi berdiri di depannya dengan seringai yang mengerikan.
"Yoongi?"
Namja pucat itu melangkah mundur dan berdiri tepat di depan Jimin. Sang dominan ikut mengarahkan pistol yang di pegangnya ke arah Seunghyun, sebelah tangannya berada di pinggang submisivenya.
"Terkejut? Aku tidak selemah anggapanmu, Choi. Dan kau, kerja bagus, Jim."
Tidak hanya Seunghyun, bahkan Isak ikut menatap tak percaya pada Yoongi.
"Ini, untuk membuat Jimin bingung karena kesepakatan bodohmu itu."
DOR!
Satu peluru berhasil mengenai leher Seunghyun. Membuatnya tumbang dan jatuh tak sadarkan diri. Jimin menghampiri Even dan Isak lalu membantu melepaskan tali dan rantai serta borgol yang membatasi gerak mereka.
"Itu bagianmu, Even."
"Baiklah, Sugar."
"Keparat! Aku bukan gula!"

KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS [my]
Action[COMPLETED] [SEDANG DALAM PROSES EDIT-ON HOLD] "aku tidak akan membiarkan orang yang menyakitimu hidup, Yoongi." -Jimin Park ⤵ minyoon b×b! dldr! action-romance d.e