[12] Kagawa's Home

5.1K 564 23
                                    





"Selamat datang di Jepang."

Jimin mengernyit heran begitu melihat sapaan itu jelas jauh berbeda dengan yang di lakukan orang yang mengatakannya. Mengucapkan selamat datang dengan pistol yang mengarah padanya?

"Sambutan yang menyenangkan, Kim Taehyung."

"Darimana kau tau namaku?!"

"Kau satu kampus denganku jika kau lupa, Kim."

Bisa Jimin lihat, tangan Taehyung gemetaran saat memegang pistol. Bicaranya memang datar, tapi, namja itu memang menutupi kegugupannya dengan suara tenangnya. Tak ada bakat membunuh dalam dirinya.

"Lalu, kenapa kau membunuh Jungkook? Kau tau, kan, dia kekasihku? Dia sahabat Yoongi, kekasihmu! Kenapa kau bunuh dia?!"

"Tugas."

"Keparat kau! Kembalikan Jeon Jungkook, Park!"

"Aku bukan Tuhan, Tuan Kim Taehyung. Nyawa Jungkook tidak ada padaku."

"Kalau begitu, aku akan membunuhmu, Park Jimin!"

"Coba saja."

Bungsu keluarga Park itu memilih tidak peduli dan mengitari rumah klasik milik Ryeosuke. Pistol yang Taehyung bawa terus mengarah pada pergerakan Jimin, tanpa adanya tanda tanda Taehyung akan menembakkannya.

"Jadi, kau tadi siapa?"

Suara Yoongi di samping membuat Taehyung tersentak dan menoleh reflek pada Yoongi. Wajah TaeHyung tiba tiba panik, seakan menyembunyikan sesuatu.

"Pacarnya Jungkook? Setauku Jungkook tak punya pacar."

Dari jauh, Jimin menyeringai. Setelah meminta lampu hijau dari Ryeosuke, namja itu berbalik arah dan secepat kilat mengambil pistol dari dalam jaketnya dan menembakkannya—

Dor!

Dor!

—tepat ke jantung, dan kepala Taehyung.

"Lebih baik kau menyusul kekasihmu bersama rahasiamu itu, Kim."

Lalu, tubuh itu ambruk di iringi tatapan malas dari Yoongi. Tentu saja, itu Suga. Yoongi tak akan tega jika ada orang yang mati di depannya, siapapun itu.

"Yoongi tak akan memaafkanmu jika dia tau, Kim Taehyung."

"Kenapa Yoongi?"

Suga menatap mayat Taehyung penuh dendam. Seakan ingin membunuh namja itu untuk yang kedua kalinya.

"Yoongi pernah menyukainya, lalu Taehyung menolaknya dengan alasan bahwa ia straight. Kalau Yoongi tau, kau tau, kan, apa jadinya? Ironis. Kisahnya drama sekali."

Dor!

Dor!

"Cukup, Jim. Dia sudah mati."

Dor!

Dor!

Dor!

"Park Jimin!"

Dor!

Dor!

Dor!

Dor!

"Jimin Park! Hentikan!"

Nafas Jimin terengah dengan pistol yang masih mengarah pada tubuh tak bernyawa Taehyung. Ryeosuke berhasil menghentikannya pada bentakan ketiga. Panggilan yang selalu Chanyeol gunakan untuk menghentikan kemarahan Jimin.

DANGEROUS [my]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang