[30] Married [END]

4.9K 436 13
                                        

Beberapa bulan setelah kejadian pembullyan terhadap putri bungsu Park Yunho. Jika bertanya dimana Kang Seulgi dan komplotannya, mereka tidak terlihat sejak anak buah Jimin menyeret mereka dari kelas. Bisa di tebak, apa yang Jimin lakukan pada orang orang yang melukai orang yang di sayanginya.

"Jadi, aku mengumpulkan kalian di sini karena ada suatu hal yang penting."

Malam itu, tepatnya malam minggu setelah acara dinner dadakan yang di adakan Yunho, kepala keluarga Park itu mengumpulkan ketiga anaknya beserta Yoongi dan Baekhyun di ruang keluarga.

"Hal penting apa, sih, Ayah? Ayah mengacaukan kencanku dengan kesayanganku tau."

Bisa di tebak, seseorang yang berani berbicara kelewat sopan semacam itu pada sang ayah hanyalah Jimin seorang. Namja itu bahkan terlihat mengupil dengan santainya sebelum sebuah cubitan yang Yoongi layangkan di pinggangnya dan juga kotak tissue yang di lempar sang adik tercinta sambil berseru, 'jorok!', menghujam wajah tampannya.

"Mulai bulan depan, Park Company akan berpindah tangan. Dan tentu saja, kalian semua tau siapa orangnya."

Jimin memutar bola matanya. Apa pentingnya, sih?, pikirnya. Pelantikan tak resmi ini mengacaukan acara kencannya dengan Yoongi dan sukses membuatnya badmood saat itu juga. Tapi ternyata, perkataan Yunho belum selesai.

"Dan minggu depan, adalah hari pernikahan Chanyeol dan Baekhyun."

"What?! Minggu depan?"

Demi apapun, Jimin terkejut bukan main. Namja bersurai light blue itu menatap tak percaya pada Chanyeol yang menatap padanya penuh raut pamer. Sialan! Padahal, baru minggu lalu ia menghadiri acara kelulusan Baekhyun -atas keputusan sepihak ayahnya tentu saja, dan minggu depan senior nya itu akan menikah dengan sang kakak?

"Iya, adikku sayang. Minggu depan. Kau kapan, eoh?"

Gesture muntah reflek Jimin lakukan saat Chanyeol memanggilnya 'adikku sayang'. Menggelikan, sumpah. Dan apa apaan kata katanya itu? Menyinggungnya? Biadab sekali kakaknya itu.

"Segera ku susul, hyung."

"Cari uang yang benar dulu sana, baru kau lamar Yoongi."

"Bukan kau yang menggajiku, hyung. Diamlah."

"Iya, iya. Aku diam."

"Jimin?"

"Ya, Ayah?"

"Saat upacara pernikahan Chanyeol nanti, bisa kau ajak Junsu dan Ibumu?"

Jimin menangkap nada sendu dari permintaan sang ayah. Tak ada alasan untuknya berkata tidak.

"Tentu, Ayah. Akan kulakukan."

-DANGEROUS-

"Aku bersedia."

"Kalian sudah resmi menikah. Kalian boleh mencium pasangan kalian."

DANGEROUS [my]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang