Even tak lagi di abaikan karena, tentu, ada Isak di sampingnya. Setelah mengunjungi makam Nyonya Park dan Park Junsu, keempatnya menginap di rumah mewah Tuan Park yang berada tak begitu jauh dari pemakaman. Barulah keesokan paginya mereka berangkat ke Daegu, diiringi protesan Even yang rata rata intinya begini, 'Daegu lebih dekat dengan Seoul, kenapa kita ke Busan dulu?!' yang tentu saja tak dipedulikan sama sekali oleh Jimin.
Di dalam kereta, Jimin dan Yoongi sibuk dengan earphone yang terhubung ke ponsel milik Jimin. Satu di telinga Jimin, satu di telinga Yoongi. Even menoleh pada Isak yang menatap jauh ke luar jendela. Tapi, Even cukup yakin jika ia berbicara, kekasihnya itu pasti akan mendengarkannya.
"Forgive me, Isak."
Isak menoleh cepat pada Even. Mengabaikan minuman dingin di tangannya yang sejak tadi jadi perhatiannya.
"Tidak, Even. Aku yang seharusnya meminta maaf padamu."
"Aku pembunuh."
"I know."
"Benar benar pembunuh. Yang tak hanya membunuh ayahnya sendiri."
Namja bermata biru itu menatap tepat ke mata biru milik Even. Senyuman tulus di pasang di wajah manisnya.
"Yeah, i know."
"Aku bekerja untuk—"
"I know evertything about you, Even. Aku datang kembali bukan untuk mengucapkan selamat tinggal."
"Kau tidak takut?"
"Jika Yoongi tidak, kenapa aku harus?"
Even tersenyum pahit. Resiko selalu ia pikiran pertama kali untuk orang yang ia sayangi. Ia tak ingin Isak terluka. Jika kekasihnya itu di sampingnya, apa itu menjamin?
"Kasus Yoongi berbeda, Isak. Kalaupun ia terancam, ada Jimin yang selalu ada untuknya."
"Dan kau tidak?"
"Bukan begitu. Aku tak sehandal Jimin, baby. Aku tak yakin bisa melindungimu."
Isak menangkup wajah Even untuk menatapnya. Sebuah senyuman 'semua akan baik baik saja' muncul di wajah manisnya.
"Aku percaya padamu, Even."
Sang dominan ikut tersenyum. Lalu, kepalanya condong pada sang submisive dan memberikan sebuah kecupan singkat di bibir, tersirat berjuta kerinduan di dalamnya.
"Welcome back in my life, my beautiful."
Sebuah suara balas dendam merusak moment romantis mereka.
"Kalau ingin berciuman cari tempat yang lebih elit, Even!"
"Fuck! Setidaknya aku berhasil menciumnya, Jim."
"Fuck! Keparat kau!"
-DANGEROUS-
"Taeyong?"Yang di panggil menoleh. Di dapatinya empat orang namja berdiri di hadapannya. Lalu, tatapan matanya pun jatuh pada si pemanggil namanya.
"Ada apa, Jim?"
"Kau di sini?"
"Baru sekitar lima belas menit lalu. Hanya menggantikan tugasmu untuk melindungi hyungnim."

KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS [my]
Action[COMPLETED] [SEDANG DALAM PROSES EDIT-ON HOLD] "aku tidak akan membiarkan orang yang menyakitimu hidup, Yoongi." -Jimin Park ⤵ minyoon b×b! dldr! action-romance d.e