Bagian 33

1.4K 66 0
                                    

"Ga usah sok peduli Lun. Urusi saja cowok berkacamata lo itu."

Diaz tidak sadar dengan apa yang dikatakannya karena dia sudah tersulut emosinya. Dan Aluna juga tidak mau kalah.

"Baik. Aku ga akan ganggu hidup kamu dengan kekasih lamamu itu."

Tiga hari kemudian,

"Waahhh,,, sobat kita akhirnya kembali ke penampilan lamanya." sambut Indra yang melihat kedatangan Diaz dengan motor lamanya.

"Iya nih, sekolah bakal heboh lagi kayaknya. Hahaha.. " tambah Jaya.

"Apaan sih lo berdua." jawab DiaZ malas.

Hari ini memang Diaz memutuskan untuk menggunakan motornya kembali. Hasil rapor kenaikan kelas yang dia dapatkan minggu lalu membuat Ayahnya memperbolehkannya untuk memakai motornya lagi.

"Tapi kenapa lo kelihatan ga seneng Dip?" tanya Indra yang mendapati mimik wajah kusut Diaz.

Sebenarnya Diaz tidak begitu antusias saat bulan lalu ayahnya memberi tawaran ini. Karena dia sudah begitu nyaman dengan naik bus dan orang-orang di dalamnya yang sudah mulai Diaz hafal. Tapi beberapa minggu terakhir saat dia akan melaksanakan ujian kenaikan kelas, dia jadi berfikir ga ada salahnya menerima tawaran Ayahnya. Dia bisa membonceng Aluna untuk berangkat sekolah bersama. Dia jadi termotivasi dan akhirnya mendapatkan nilai yang memuaskan. Tapi setelah kejadian tiga hari yang lalu, Diaz jadi ragu apa Aluna masih bersedia dia bonceng dengan motornya.

"Kalo ada masalah cerita bro. Jangan dipendam aja. Kaya sama siapa aja." tambah Jaya.

"Ini pasti soal Nindy kan? Atau... Aluna?" tebak Indra.

"Gue habis berantem sama Aluna karena salah paham."

"Kalau salah paham, ya tinggal lurusin aja. Susah amat." sela Jaya.

"Jay, biar Dipta selesai cerita dulu."

"Gue lihat dia semakin dekat dengan cowok berkacamata itu."

"Raka?" tanya Indra dan Jaya berbarengan.

Diaz mengangguk malas.

"Dan gue ga suka dengan kenyataan itu. Kenapa juga dengan cowok yang sama."

"Itu sih namanya lo lagi cemburu Dip."

"Apaan sih lo Jay, siapa juga yang cemburu."

"Hahaha,,, Jaya benar Dip. Secara... Bentar, jangan bilang lo masih nyangkal kalau lo sebenarnya udah jatuh cinta sama Aluna?"

"Lo juga Ndra,  ga usah ngarang deh."

"Hei, gue ga buta Dip. Gimana marahnya lo saat melihat Aluna jalan bareng Raka ketika di rumah sakit. Waktu lo lihat Nindy dan Raka pelukan saja lo ga semarah itu. Awalnya gue fikir lo masih punya rasa ke Nindy, tapi sekarang gue yakin siapa sebenarnya cewek yang lo cintai."

Diaz cuma terdiam mendengar penuturan Indra. Dan mendengar nama Rinda, Diaz jadi ingat kalau ada hal yang harus dia tanyakan pada Indra dan Jaya.

€€€

Setelah tiga hari meratapi kesedihannya di rumah, akhirnya hari ini Aluna memutuskan untuk jalan-jalan keluar. Hari ini dia berencana pergi ke rumh Carla. Dia akan menjelaskan ke Carla kenapa Diaz tidak bisa menemani Nindy terapi lagi. Meski ada sedikit keraguan di benaknya, kalau Diaz ternyata masih menemani Nindy tanpa perlu dia temani.

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang