Bagian 56

1.1K 50 8
                                    

"Jangan jutek mulu, ntar cantiknya ilang."

Awalnya Aluna tidak begitu memperhatikan penampilan drama yang dibawakan oleh alumni yang tidak begitu Aluna kenal. Tapi lama kelamaan Aluna merasa tidak begitu asing dengan kalimat percakapan yang dilontarkan masing-masing pemain.

"Gombalan kamu payah tau nggak."

"Ingetin gue buat sering-sering gombalin lo ya, kalo efeknya nya lo bisa tertawa kenceng kayak gini."

Fiks, Aluna tidak salah lagi. Percakapan drama ini mengisahkan tentangnya dan Diaz. Semua yang hadir di acara alumni perlahan juga menyadari kisah drama ini. Aluna merasa banyak mata yang mulai memperhatikannya. Dia bisa tau harus bersikap bagaimana. Apalagi lagu di penghujung drama ini mengisahkan keadaannya dengan Diaz sekarang.

...
Kita telah lewati rasa yang pernah mati
Bukan hal baru bila kau tinggalkan aku
Tanpa kita mencari jalan untuk kembali
Takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku

Di saat ku tertatih tanpa kau disini
Kau tetap ku nanti demi keyakinan ini

Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lekas kembali
Ku nikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu seluruh nafas ini

Dan ini yang terakhir
(aku menyakitimu)
Ini yang terakhir
(aku meninggalkanmu)
Tak kan ku sia-siakan hidupmu lagi
...

Dengan masih meresapi isi lagu, Aluna perlahan menoleh ke sisi tempat duduk Indra yang sedari tadi menemaninya. Dia berharap dapat saran dari cowok yang sudah dia anggap seperti abangnya sendiri. Tapi kedua matanya malah bertemu dengan mata seseorang yang tak pernah dia sangka akan datang ke acara reuni ini juga.

Satu menit,,, dua menit,, kedua mata mereka beradu seperti mengisyaratkan banyak hal dari keduanya. Sampai lamunan mereka terbuyarkan oleh suara riuh tepukan penonton.

Yang Aluna tidak sadari ternyata suara riuh tepukan itu ditujukan pada cowok yang akan mempersembahkan sesuatu di atas panggung. Siapa lagi kalau bukan Diaz. Semua yang hadir menunggu dan penasaran dengan apa yang akan dilakukan Diaz. Dan ternyata Diaz mempersembahkan sebuah lagu.

Sungguh kusesali
Nyata cintamu, kasih
Tak sempat terbaca hatiku
Malah terabai olehku

Lelah kusembunyi
Tutupi maksud hati
Yang justru hidup karenamu
Dan bisa mati tanpamu

Yang tidak banyak orang tau, ini adalah kali kedua Diaz menyanyikan sebuah lagu di depan umum. Yang pertama, saat memenuhi permintaan Aluna ketika berkendara di bus dulu. Bukan deg-deg an lagi, jantung Diaz seakan mau copot. Tanpa mempedulikan apa kata orang, dia sudah melangkah sejauh ini, dan tak mungkin bisa mundur lagi.

AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang