DELAPAN

80 9 0
                                    

***

Hari-hari berlalu setelah aneta resmi berpacaran dengan lufi. walau sebenarnya aneta setengah hati berpacaran dengan lufi, namun aneta berusaha menerima lufi apa adanya. Karena bagaimanapun lufi itu cowok yang baik.

Jam istirahat berbunyi, terlihat aneta sedang duduk di bangkunya sambil memainkan ponselnya, tiba-tiba lufi menghampirinya.

"nih makan dulu, dari tadi aku liat kamu main hp mulu, ada apa sih di dalam hp?" ucap lufi sambil menyodorkan roti dan jus alpukat untuk aneta.

"makasih, nggak ada apa-apa kok" ucap aneta seraya mengambil roti dan jusnya.

"pulang sekolah bareng aku ya"

"hmm iya deh"

"kok iya deh? Kayak yang kepaksa gitu, kalo gak mau juga gak papa, aku gak maksa kok"

"kok gitu sih? Aku gak bilang aku gak mau kan?"

"berarti mau yah, bukan karena kepaksa?"

"iya iya"

Sepulang sekolah, nampak aneta dan lufi berjalan berdua sambil bergandengan tangan menyusuri koridor sekolah menuju parkiran.

Namun ketika melihat wajah lufi ada rasa bersalah, karena ia merasa telah mempermainkan perasaannya. Lufi sangat tulus mencintai aneta, apa pantas aneta hanya mempermainkan perasaannya?

"aku pengennya kita makan dulu, kamu sih?" ucap lufi sebelum menaiki motornya.

"aku ngikut aja" ucap aneta.

"beneran?"

"iya."

Di sepanjang perjalanan tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut keduanya. Jalanan bandung hari ini agak sedikit sepi ditambah dengan cuaca yang agak sedikit panas. Tidak lama kemudian, merekapun sampai di sebuah cafe.

"kamu mau pesen apa?" ucap lufi.

"terserah kamu aja" ucap aneta sambil terus memainkan hpnya tanpa melihat lufi. Lufi hanya menggeleng pelan sambil mengukir senyum tipis dibibirnya.

"yaudah" ucap lufi memesankan minumannya.

Beberapa menit kemudian pesanan pun datang, tak ada percakapan antara mereka, aneta hanya fokus memainkan hpnya tanpa menghiraukan lufi yang berusaha untuk mengalihkan perhatiannya.

"sudah kuduga memang ada apa-apanya tuh kan hp?" ucap lufi dengan nada kesal. Namun aneta bergeming.

"net aku pengen ngomong serius sama kamu" ucap lufi kembali, dengan terpaksa aneta mematikan hp nya.

"ngomong apa?" ucap aneta.

"kamu kepaksa pacaran sama aku?" ucap lufi memandang lekat wajah aneta.

"kok kamu ngomongnya gitu sih?" aneta tampak tersinggung dan langsung menaruh hanphonenya.

"terlihat jelas dari sikap kamu ke aku net, kalau emang kamu gak suka sama aku kenapa kamu terima aku? Aku lebih baik mundur net"

Aneta hanya diam.

"kenapa? Aku bener kan? Kenapa net? Nggak bisa jawab pertanyaan aku, atau kamu emang suka mempermainkan perasaan orang lain?" kali ini lufi dengan sangat emosional.

"lufi, aku gak suka ya cara kamu tanya itu ke aku, jadi seakan-akan kamu ngeraguin aku luf" ucap aneta, suaranya parau menahan takut karena lufi semakin emosional.

"jadi aku harus gimana?" lufi mencoba mengatur emosinya.

Aneta hanya terdiam.

"jawab net!"

"luf, maafin aku yah, aku janji gak bakalan kayak gini lagi, kamu jangan marah dong, aku takut" ucap aneta menunduk membuat lufi tidak tega.

"janji? Janji kamu gak bakal maen hp kalo kita lagi bareng? Karena jujur aku sering cemburu sama hp kamu, karena cuma hp kamu aja yang di perhatiin, aku nggak" ucap lufi melembut.

"iyah aku janji kok"

Sepulangnya dari cafe, aneta langsung masuk ke dalam kamarnya. Selesai mandi terlihat notifikasi di dalam hpnya, satu pesan belum terbaca. Aneta pun segera membuka hp nya dan terlihat satu pesan dari juan mantan aneta setahun yang lalu kalau aneta gak salah. Aneta memang masih menyimpan nomornya, dan aneta tidak menyangka kalau nomornya masih aktif.

"hay net? " Isi pesan itu.

Aneta rasa ingin membalas dalam hati aneta, namun mengingat mengapa mereka putus membuat aneta mengurungkan niatnya, lama aneta memandangi hpnya itu, lalu muncul lagi pesan dari juan.

"net bales dong, kamu udah lupa ya sama aku?" pesan baru yang muncul itu langsung aneta balas.

"maaf, aku baru pegang hp" balasan aneta tak lama pesan balasan dari juan muncul.

"iya gak papa, emang kamu habis dari mana? Aku ganggu ya?"

"nggak kok"

"syukur deh kalo gak ganggu"

Lalu percakapan itu berlanjut sampai aneta lupa memberi kabar kepada lufi. Dulu saat aneta berpacaran dengan juan memang tidak bertahan lama. Juan adalah teman dari temannya utari yang tidak sengaja bertemu lalu dekat dan sampai pacaran.

...

Dia & Egoku [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang