Maaf

53 6 0
                                    

***

Adalah pemikiran bodoh jika aneta tetap tinggal di jakarta dan meninggalkan bandung bersama firman yang mungkin sedang menunggu kepulangannya. Namun ia tidak sanggup melihat wajah firman dengan rasa bersalah dalam hatinya karena telah mengkhianatinya.

Perasaan bersalah aneta terus menghantui nya, aneta harus meminta maaf kepada firman karena bagaimana pun firman masih berstatus sebagai pacarnya.

Rencananya aneta akan ke bandung besok sebagai salam perpisahan kepada revania dan firman, mungkin saja jika firman mau ldr dengannya itu tidak masalah, tapi jika firman tidak mau mungkin aneta memang harus mengakhiri hubungannya.

Sore ini aneta pergi ke cafe untuk menemui doni untuk yang kesekian kalinya, aneta memang selalu tidak akan menolak jika harus bertemu dengan doni, apalagi nanti dia akan satu sekolahan lagi sama doni.

"ada yang mau aku omongin sama kamu net" ucap doni nampak serius, matanya memandang lekat aneta.

"ngomong aja" ucap anet.

"net, sebenarnya aku juga udah suka sama kamu sejak dulu, cuma waktu itu aku takut kalo kamu bakal tolak aku, dan juga posisinya aku masih jadi pacar orang" doni menghela nafas panjang.

Aneta terdiam tidak percaya.

"net, aku serius sama kamu, aku kira kamu gak punya perasaan sama kayak aku, tapi setelelah utari cerita semuanya, aku marah kenapa dulu aku nggak menyadari semuanya, tapi sekarang kamu ada di depan aku, dan aku gak mau kamu pergi, kamu mau gak jadi pacar aku?" ucap doni dengan jelas.

Aneta kaget mendengarnya, apalagi jika memang benar doni sudah menyukainya sejak dulu? Kenapa sih semuanya harus datang terlambat?

"net, kalo kamu butuh berfikir, aku siap nunggu jawaban kamu kok" ucap doni.

"iya, aku pikir-pikir dulu deh" ucap aneta, aneta berfikir jika besok ia ke bandung dan berbicara ke firman tentang hubungannya maka ia bisa memulai dengan doni.

"net, maaf aku gak bisa lama-lama, soalnya aku hari ini ada janji futsal, aku anterin kamu pulang ya" ucap doni.

"nggak usah, aku masih pengen disini, kalo kamu mau pergi, pergi aja, aku bisa pulang sendiri kok"

"jangan gitu lah aku gak enak"

"gak papa"

"yaudah deh, aku duluan yah, kamu hati-hati, kalo ada apa-apa kamu tinggal hubungin aku aja"

"iya".

Doni pun meninggalkannya. Aneta sangat senang mendengar penuturan doni, walaupun hatinya masih mencintai firman. Ini sangat labil, aneta sangat labil. Ketika aneta beranjak dari duduknya, menoleh kebelakang terlihat seseorang menatapnya dengan penuh amarah.

"firman?" ucap aneta.

Firman menatapnya dengan tatapan sangat marah sebelum ia pergi meninggalkan aneta, aneta berusaha mengejar firman dan tangannya sigap menahan tangan firman.

"firman" panggil aneta.

"apa? Hebat banget kamu yah, aku nungguin kamu di bandung ternyata kamu disini? Sama laki-laki lain?"
ucap firman dengan penuh amarah.

"aku bisa jelasin semuanya man"

"jelasin apa hah? Kalo kamu mau putusin aku terus jadian sama dia? Ternyata aku salah nyimpen kepercayaan sama kamu ya, kamu tuh gak bisa di percaya, aku nyesel pernah janji sama kamu, dan aku tarik kata-kata aku di terakhir kita ketemu!" ucap firman sebelum meninggalkan aneta.

Aneta berusaha mencegah firman dan mencoba memberi penjelasan yang sejelas-jelasnya namun firman menghempas tangan aneta hingga membuat aneta jatuh tersengkur ke tanah. menagis menyesal, ia menyesal atas apa yang ia lakukan, firman begitu marah.

~~
Aku kira akan semudah yang aku bayangkan, melepasmu lalu pergi dengan laki-laki yang aku harapkan sejak dulu..

Dia & Egoku [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang