***
08:30 aneta sudah siap dengan setelan celana jeans dengan baju putih polos dibalut outwear pink, rambut terurai rapi, simple namun terlihat cantik dikenakan oleh aneta. Firman sudah bertengger di depan rumahnya yang juga memakai setelan yang membuatnya terlihat tampan dengan menggunakan sweater biru dongker.
"udah siap?" ucap firman ketika melihat aneta menghampirinya.
"siap" ucap aneta.
Mereka pun melaju dengan motornya, menikmati setiap perjalanan, tertawa ketika mendengar hal lucu terlontar dari keduanya, seolah mereka adalah sepasang.. kekasih. kemacetan jalan seolah menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Firman adalah cowok yang perhatian, humoris dan pengertian. Ada banyak hal yang ada dalam diri firman yang banyak di kagumi banyak perempuan termasuk aneta. Bahkan ia tau kalau firman itu adalah mantan kakak kelas paling hits di sekolahnya. Tersirat tatapan firman menatap aneta terlihat berbeda, ada hal yang lebih, namun aneta tidak pernah menyadarinya.
Sebenarnya, betapapun hati seseorang berusaha mendapatkan aneta, akan sia-sia. Aneta seperti menutup pintu hatinya karena doni. Bila pun pacaran, itu hanya untuk menutupi bahwa ia mencintai doni. Namun saat bersama firman, matanya menatap firman lekat seolah lelaki di hadapannya adalah seseorang yang mampu menyadarkannya dari cinta doni, namun di sisi lain ia ingat saat bersama lufi, dia pernah merasa lufi segalanya tapi ternyata tidak, karena ia memang tidak benar mencintainya.
"kenapa sih? Kok liatinnya gitu amat" ucap firman tertawa kecil sambil menyuapkan eskrim ke dalam mulutnya.
"kenapa emang? Risih? Baru di liatin gitu aja udah ngerasa risih, gimana nanti kalo di kasih tanggung jawab" ucap aneta melempar tatapannya pada sudut cafe.
"tanggung jawab apa? Bahagiain kamu? Emangnya kamu mau apa bahagia bareng aku?"
"apaan sih?" aneta tersipu malu.
"aku tanya net, jawab dong"
"kayaknya lebih tepatnya kamu ngelucu deh" ucap aneta membuat keduanya tersenyum kecil.
Ada bagian yang paling aku suka dari pertemuan ini adalah bagaimana dia membuatku merasa nyaman di dekatnya, dan lupa bahwa aku adalah orang dari sebuah penantian panjang yang tiada akhir.
Jam menunjukkan pukul 20.15 malam, namun aneta masih bersama firman di sebuah warung kecil di pinggir jalan, tempatnya sangat indah karena terlihat perkebunan teh yang terpapar luas, cuacanya pun dingin, akan lebih enak jika makan jagung bakar.
Di tengah tiupan angin malam, mereka duduk bersandar di sebuah kursi menatap langit yang di penuhi bintang malam ini sambil memakan jagung bakarnya, sambil sesekali mengucapkan mimpi khayalannya masing-masing ketika menemukan bibtang yang paling bersinar.
"aku pengen jadi malam yang menenangkan" ucap aneta.
"kenapa?" ucap firman.
"karena malam itu tenang, orang-orang bisa tertidur lelap saat malam karena malam tidak berisik, hening, dan malam adalah suasana saat aku bisa menemukan inspirasiku" aneta menutup matanya merasakan setiap hembusan angin.
"kalau gitu aku pengen jadi angin"
"kenapa?" aneta membuka matanya menatap firman menunggu jawabannya.
"karena angin itu menyejukkan, dia menerpa kulit wajahmu yang cantik itu, membelai rambutmu yang hitam" firman menatap aneta. "dan kamulah tempat aku menemukan inspirasiku" ucapnya.
"konyol kamu, terus kalo tiba-tiba anginnya kenceng gimana?" ucap aneta menutupi rasa malunya.
"kalo anginnya tiba-tiba kenceng, aku bakal peluk kamu, dan bilang aku bakal jadi pelindung kamu, gak akan terjadi sesuatu jika aku di samping kamu" ucap firman memperagakan memeluk aneta membuat aneta tersentak kaget, aneta berusaha melepaskan pelukan firman, namun bukannya terlepas pelukan firman malah semakin erat.
"baru aku peluk gini aja kamu risih, apalagi kalo di kasih tanggung jawab" ucap firman seraya melepaskan pelukannya.
"itu kata-kata aku, cari kata-kata sendiri, jangan copy paste" aneta menutupi wajahnya yang merah merona.
Hari itu benar-benar seharian full bareng firman, setelah itu firman mengantarkan aneta pulang. Aneta meminta firman untuk mampir sebentar, namun fitman menolak karena jam memang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia & Egoku [end]
RomanceDan pada akhirnya aku tidak pernah mendapatkan siapapun... . . [selesai di revisi jika masih menemukan typo atau kebingungan dengan ceritanya, harap maklum] . . Happy reading😘