DILEMA

53 5 0
                                    

***

Seminggu firman tidak bertemu dengan aneta, ia takut aneta masih marah padanya, terlebih karena revania selalu melarang dirinya untuk bertemu dengan aneta. Namun hari itu firman memberanikan diri untuk menemui aneta dan tidak menggubris perkataan revania.

Sebelum bel pulang sekolah berbunyi, firman sudah berdiri di depan kelas aneta. Sampai 5 menit kemudian bel begitu nyaring berbunyi, semua murid di kelasnya aneta bergerombol keluar kelas, namun belum terlihat aneta keluar dari kelasnya. Lalu firman menengok ke dalam kelas aneta, terlihat aneta masih duduk dikursinya. Firman pun menghampirinya.

"net..." panggil firman lembut, namun aneta bergeming.

"net, aku mau bicara sesuatu sama kamu" ucapnya kembali lebih mendekati aneta, namun sekali lagi aneta bergeming.

"net, pliss jangan diemin aku kayak gini, aku gak sanggup net, kalo kamu mau tampar aku, maki aku, pukul aku terserah aku terima, asal jangan diemin aku net" bujuknya.

"aku udah maafin kamu kok, lagian aku gak marah sama kamu, aku cuma marah sama diri aku sendiri" ucap aneta bangkit dari duduknya dan melangkah pergi namun dengan cepat tangan firman menarik tangan aneta sehingga mereka berhadapan sangat dekat.

"lalu kenapa kamu menghindar dari aku" ucap firman.

"aku cuma mikir aja, jangan-jangan kamu deketin aku cuma mau melampiaskan hati kamu"

"ya ampun aneta, belum cukup pembuktian aku selama ini? Sampai kamu tega-teganya nuduh aku kayak gitu?"

"terus aku harus kayak gimana?"

"kamu harus terus ada di samping aku"

"buat apa?"

"buat ngebuktiin kalo aku cinta sama kamu!"
Hening, aneta diam mendengar pernyataan firman, ada sedikit rasa takut di dalam hati aneta, ia takut untuk menyakiti lagi.

"kenapa diem?" ucap firman. "gak jawab sekarang juga gak papa kok, asal jangan salahin aku kalau aku nuntut kamu buat terus bareng aku, setidaknya jika memang aku belum bisa milikin kamu, aku masih bisa deket sama kamu"

Aneta masih terdiam.

___

Semalaman aneta terus memikirkan jawaban untuk di berikan kepada firman, aneta takut ketika harus memberi jawaban secepatnya dan ternyata jawaban itu membuatnya atau firman kecewa. Takut kalau semuanya terulang saat dirinya bersama lufi.

"kepalaku pusing mikirinnya" ucap aneta menepuk-nepuk kepalanya, pikirannya sudah tak karuan. Logikanya mengatakan untuk berhenti mencintai tapi hatinya mengatakan bahwa dia mencintainya? Apa mencin...Ta...i?

Keesokan harinya adalah hari kamis, jam ke 3 adalah pelajaran olahraga, terlihat aneta sedang memantulkan bola basketnya terlihat seperti handal namun sebenarnya sangat membosankan bagi aneta. Dari sudut kanan, lufi nampak terus memperhatikannya, namun aneta sama sekali tidak peduli. Saat aneta menengadah ke atas terlihat seorang cowok tersenyum manis, dan tidak lain adalah firman dan kali ini membuat aneta salah tingkah dan tidak fokus sehingga salah satu temannya mengenggolnya sampai terjatuh dan kakinya terkilir.

"aww..." rintih aneta, melihat itu pak seto guru olahraga langsung menghentikan pertandingannya. Dua tangan dari 2 orang cowok seketika terulur didepannya, itu lufi dan firman. Aneta kebingungan kenapa firman bisa secepat itu firman menghampirinya dan kenapa lufi sekhawatir itu? Pertanda apa ini? Udah kayak di film-film aja, Tapi yang jelas aneta tidak mau memikirkan itu, aneta pun segera di bawa ke ruang uks.

Di ruang uks hanya ada aneta, firman, revania, dan lufi, semuanya melihat suster yang bejaga di uks itu memeriksa kaki aneta.

"kayak nya ini sedikit terkilir, nanti pulang sekolah bisa di urut aja ke tukang urut, tapi kalo gak bisa jalan jangan di paksain buat jalan, dan kalo masih sakit di bawa ke dokter aja ya" ucap suster itu lalu pergi.

"net istirahat aja, kakinya dilurusin" ucap firman seketika melihat aneta ingin terbangun.

"nanti pulang sekolah di bawa ke tukang urut aja" lufi menimpali, namun seolah firman tau ia tak menghiraukannya.

"jangan khawatir, nanti istirahat aku bawain kamu makanan ya" ucap firman.

"ia firman makasih, tapi apa sekarang kamu gak ada jam pelajaran apa?" ucap aneta.

"ouh iya, yaudah aku ke kelas dulu ya, kamu istirahat aja, jangan maksain, revan kamu jagain dia ya" ucap firman.

"iyaiya firman bawel deh" ucap revania setelah itu firman pergi. Diikuti lufi.

"kadang cowok tu bisa gitu ya, baik, perhatian, pengertian, ujung-ujungnya aja nyakitin" celoteh revania.

"apa kabar pacar kamu yang di singapur dong kalo gitu" ucap aneta sedikit mengejek.

"kalo itu baik kok"

Perhatianmu semakin membuatku yakin bahwa aku mencintaimu man, percayalah jika memang itu terjadi maka semuanya akan terjadi.

Dia & Egoku [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang