SEMBILANBELAS

40 5 0
                                        

***

Setelah berlangsung nya ujian selesai selama satu minggu kemarin, liburan semester akhir pun di mulai, namun aneta harus kembali ke jakarta selama liburan akhir tahun.

"man, liburan ini aku mau balik ke jakarta" ucap aneta, mereka berdua duduk di taman sekolah sambil menunggu hasil akhir nilai ujian mereka.

"terus aku gimana?" ucap firman memegang tangan aneta.

"aku kan nanti balik lagi"

"liburan tanpa kamu?"

"kita kan bisa ketemu setiap hari man, gak usah lebay gitu deh"

"yaudah deh, tapi inget! Di jakarta nanti jangan lupa kalo ada yang nungguin kamu di bandung"

"iya, kamu juga awas aja kalo aku pulang udah gandeng cewek lain"

"gak bakal sayang" ucap firman mengacak lembut rambut aneta.

___

Sesampainya di jakarta, aneta sangat senang sekali bertemu dengan kedua orang tuanya. Aneta sangat merindukan kedua orang tuanya meskipun mereka sering mengunjunginya dibandung. Aneta juga merinduka rumahnya, kamarnya, suasananya, dan juga orang-orangnya.

"mah anet kangen" ucap aneta memeluk mamanya.

"sayang, mama juga kangen" ucap mamanya menyambut pelukan aneta.

"gimana kamu di bandung?"

"baik kok mah, anet punya banyak temen disana"

"pacar kamu gimana?"

"euhh" aneta ragu, pasalnya mamah hanya tau kalau aneta masih pacaran sama lufi, sedangkan sekarang kan  sudah beda orang lagi.

"jangan bahas itu deh mah"

"yaudah, mending sekarang kamu makan aja, mamah udah masakin makanan kesukaan kamu"

"wah, aneta udah kangen banget sama masakan mamah dirumah, kayaknya enak nih" aneta mencium aroma masakan mamahnya.

"iya dong, masakan mamah emang selalu enak, ayo makannya yang banyak, biar badan kamu gedean dikit"

"iya mah"

___

Keesokan harinya, aneta bangun pagi sekali, bukan karena ingin bangun pagi tapi karena Suara deringan telpon dari firman membangunkannya. Aneta turun dari tangga rumahnya menuju dapur, mencoba untuk mempersiapkan sarapan untuk kedua orang tuanya. Kapan lagi aneta bisa menyiapkan sarapan untuk kedua orang tuanya kalo bukan saat liburan kayak gini. Setelah selesai menyiapkan sarapan, kedua orang tuanya bangun yang langsung disambut senyuman hangat aneta.

"morning mah pah" ucap aneta hangat.

"ciee ada apa nih bangun pagi-pagi siapin sarapan" ucap papahnya.

"kapan lagi pah anet bikin sarapan buat kalian"

"bagus lah kalau gitu, ada perubahan"

"ayo mah pah sarapan dulu"

Setelah selesai sarapan, tepat pukul sembilan, aneta berjalan-jalan sekitar jakarta, dan mampir ke sebuah cafe yang sering ia kunjungi dengan utari dulu. Aneta berusaha menghubungi utari sejak kemarin, namun tak ada jawaban dari utari. Terlihat suasana cafe saat itu sangat ramai sampai tak ada bangku kosong untuknya duduk, hanya ada bangku kosong di tengah ruangan bernuansa elegan itu, biasanya aneta selalu duduk di pojokan cafe, namun dengan terpaksa aneta pun duduk di bangku itu dengan memesan coklat panas.

Lama aneta di sana, matanya menyapu pandang ke sekelilingnya, nampak tak asing, cafe ini masih sama seperti setahun yang lalu. Tiba-tiba ada seorang cowok menghampirinya.

"aneta?" panggilnya, aneta kaget bukan kepalang, karena yang memanggilnya barusan adalah doni.

"eh doni ya?" ucap aneta basa-basi.

"iya, boleh duduk disini gak?"

"boleh kok, silahkan"

Doni pun duduk di samping aneta. Aneta sangat merasa gugup.

"ngomong-ngomong kok kamu di jakarta sih? Bukannya kamu  di bandung ya?" ucapnya seraya duduk di bangku kosong dekat aneta.

"iya, aku disini cuma liburan doang kok, habis liburan selesai aku balik lagi ke bandung"

"ouh.. kenapa gak di jakarta aja?"

"pengennya"

"yaudah kalo gitu pindah kejakarta aja, ngapain jauh-jauh ke bandung jauh dari orang tua, disini juga banyak sekolah yang bagus kan?"

"bukan gitu, kalo aku sih mau, mau banget malah, tapi kan gak segampang itu buat pindah sekolah"

"hmmm iya sih"

Lalu hening, tak ada percakapan lagi. Aneta sibuk menyesap coklat panas yang di pesannya sambil sesekali melirik doni, sedangkan doni hanya diam sambil memutar-mutar handphonenya nampak sedang berusaha mencari topik pembicaraan lain.

"nanti malem kita bisa ketemuan?" ucap doni membuka kembali suasana canggung yang menyelubungi mereka sejak beberapa menit yang lalu.

"ketemuan? Dimana?" aneta beralih menatap doni.

"hmmm, tau gak taman deket sini? Di ujung jalan sana?"

"ouh tau"

"ketemua disana aja, bisa gak?"

"diusahain deh"

"oke, jam 7 malem ya"

~~~
Entah ini sebuah kebetulan atau apa? Dia datang seolah membangkitkan perasaan yang sudah lama aku kubur bersama kenangan. Lalu aku harus bagaimana?

Dia & Egoku [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang