***
Belum saja bel istirahat berbunyi, firman sudah membawakan banyak makanan ke dalam uks.
"banyak banget makanannya? Emang kamu pikir aku bisa apa ngabisin makanan ini?" ucap aneta memposisikan duduknya.
"habisnya aku bingung mau kasih apa? Mangkannya aku beli semua ini" ucap firman dengan polosnya.
Aneta pun hanya menatap firman, lalu memakan salah satu roti yang di bawakan firman.
"ngomong-ngomong net, semalem aku gak bisa tidur karena mikirin kamu, ini bukan gombal ya, tapi aku lagi cerita" ucap firman sambil menatap aneta yang sedang melahap rotinya itu.
"sebenarnya aku juga gak bisa tidur man, aku mikirin tentang kita? Aku geli dengernya" umpat aneta dalam hati.
"net pulang sekolah aku anter kamu deh ke tukang urut nya ya" ucapnya kembali.
"nggak usah, nanti aku sama bibi aja atau sama sifa" aneta sambil menyeruput es jeruknya.
"yaudah, tapi pulang nya aku anter ya?"
"iya deh iya"
Firman tersenyum lega. Melihat aneta begitu lahap memakan rotinya.
___
Bel pulang sekolah berbunyi, aneta di bantu revania berjalan karena kakinya terkilir.
"net lo pulang sama siapa?" ucap revania.
"sama gue" timpal firman yang langsung membopong aneta.
"ih turunin gue man, gue bisa jalan kok" ucap aneta mencoba untuk turun, namun cekalan tangan firman begitu kuat, dan langsung membawa pergi aneta, revania yang melihatnya hanya tertegun.
"lo berat tau gak?" ucap firman menurunkan aneta di atas motornya.
"lagian siapa juga yang minta gendong" ucap aneta.
"tapi suka kan?" goda firman.
"nggak juga" ucap aneta memalingkan wajahnya yang merah merona.
"net?"
"hmmm"
"bentar lagi kan ujian kenaikan kelas, rencananya sebelum ujian gue.. Eh maksudnya aku mau ajak kamu jalan, refreshing sebelum ujian gitu"
"kapan?"
"ya pokoknya sebelum ujian deh, kamu maunya kapan?"
"kamu ngajaknya kapan?"
"kalau kamu nanya gitu, berarti kapan aja kamu mau kan?"
"gimana nanti deh"
Sesampainya di rumah aneta, firman pun menggendong aneta sampai kedalam kamarnya karena saat itu hanya ada sifa di rumah.
"aku pulang ya" ucap firman, aneta hanya mengangguk menatap firman. Aneta ingin mengatakannya tapi ia takut.
"kenapa?" tanya firman melihat tatapan aneta.
"gak papa" ucap aneta sekali lagi memalingkan wajahnya.
"yaudah aku pulang" saat firman beranjak pergi tiba-tiba aneta memangilnya.
"man.." panggil aneta.
"ada apa?" ucap firman.
Tiba-tiba tubuh aneta berkeringat dingin, seolah-olah mulutnya terbungkam.
"ada apa net?"
"euhh... Soal waktu itu, akuu..."
"soal yang mana?"
Aneta menghela nafas sebelum..
"aku mau jadi pacar kamu man" ucap aneta sambil menutup matanya.
"apa? Kamu bilang apa?" ucap firman.
"aku mau jadi pacar kamu firman" ucap aneta masih menutup matanya, dan ketika membuka matanya wajah firman sudah di depan wajah aneta yang tersenyum lebar.
"jadi?" ucap firman.
"jadi...?" aneta gugup.
"kita jadian?"
Aneta hanya mengangguk. Senyuman lebar terpancar dari wajah firman sebelum mencium pipi aneta.
"aku ragu man, aku sempat ragu mengatakannya, tapi jika keraguan itu selalu menghantuiku maka semua takan berakhir, tapi sudahlah, yang aku tau aku mencintaimu"
Aneta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia & Egoku [end]
RomanceDan pada akhirnya aku tidak pernah mendapatkan siapapun... . . [selesai di revisi jika masih menemukan typo atau kebingungan dengan ceritanya, harap maklum] . . Happy reading😘