EMPATBELAS

52 7 0
                                    

***

Jam baru menunjukkan pukul 15.30, siswa murid di sma itu sudah pulang sejak 15 menit yang lalu, namun aneta masih berkutat dengan bukunya di perpustakaan sekolah. Suasana sangat sepi tak ada suara sedikitpun kecuali goresan tangan aneta yang tercipta antara pensil dan bukunya. Saat terus berkutat dengan tulisannya tiba-tiba suara buku terjatuh dari atas rak.

"siapa?" ucap aneta namun tidak ada yang menyahut.

Aneta pun kembali berkutat dengan bukunya namun sekali lagi suara buku terjatuh kembali. Kali ini aneta berusaha mencari sumber suara, terlihat ada beberapa buku yang memang terjatuh, aneta berusaha membereskan bukunya, namun saat aneta membalikkan buku itu ke dalam rak buku tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

"ngapain lo di perpus sendirian?" ucap seorang cowok  yang sepertinya aneta pernah melihat cowok itu.

"gue firman, temennya sifa yang kamarin itu loh" ucapnya seperti tahu aneta sedang kebingungan mengenalinya.

"oh iya aku ingat" ucap aneta.

"sorry tadi gue ngagetin, habisnya gue liat lo sendiri di perpus mangkannya gue saamperin lo, lagi ngapain?"

"euuh ini lagi ngerjain tugas"

"ouh"

"lo sendiri?"

"gue kebetulan lewat, ini udah sore mending lo pulang aja"

"iya nanti pulang kok kalo tugasnya udah selesai"

"ouh yaudah"

"lo gak pulang?"

"masa iya gue ninggalin lo sendirian disini, sekolah udah sepi, nanti ada apa-apa lagi sama lo, kalo ada gue kan gak takut-takut amat"

"justru bakal ada apa-apa kalo lo disini"

"maksudnya? Kamu ngira gue bakal ngapa-ngapain lo apa" firman tertawa kecil. "tenang aja, gue ini cowok baik-baik kok"

"gak papa kok, lo pulang aja nanti gue juga pulang"

"tapi..."

"udah gak papa"

"yaudah deh" ucap firman lalu meninggalkan aneta, setelah itu aneta kembali ke meja nya dan membereskan tasnya.

Terlihat di koridor sekolah memang sudah sangat sepi, kelas-kelas sudah terkunci. Hari senin memang tidak ada kegiatan estrakulikuler yang membuat sekolah terlihat sepi, tidak seperti hari-hari yang lain setelah pulang sekolah pasti ada yang melanjutkan estrakulikuler kesenian, futsal, basket, dll. Gerbang sekolah masih terbuka karena masih ada satpam yang masih berjaga.

"neng baru pulang? Habis ngapain?" ucap salah satu satpam itu.

"iya pak, saya habis ngerjain tugas dulu" ucap aneta ramah.

"ouh gitu"

"iya pak, kalau gitu saya duluan pulang ya pak"

"iya neng hati-hati"

"iya."

Saat aneta sedang menunggu angkutan umum tiba-tiba sebuah motor berhenti tepat di depannya. Firman dengan motor merahnya berhenti di depan aneta sambil melemparkan senyuman kecil.

"kok belum pulang?" ucap aneta.

"lo pulang sama siapa?" ucap firman.

"naik angkot"

"gue tanya lo pulang sama siapa bukan pake apa?" firman tersenyum kecil membuat aneta tersipu malu.

"gue anterin mau?" ucap firman kembali, namun aneta hanya terdiam.

"sampai depan rumah deh, atau perlu sampai masuk rumah ketemu mamah" firman.

"boleh deh, nyampe depan rumah aja, kalo ketemu mamah mau ke jakarta dulu?" ucap aneta.

"siap kalo ketemu mamah kamu"

"ah bercanda deh"

"beneran aku serius"

"udah ah, jadi gak anterin pulang?"

"jadi gak ya"

"kok gitu sih?"

"bercanda, ayo"

Di perjalanan pulang tak ada percakapan di antara mereka, hanya suara dari kendaraan lain yang terdengar. Beberapa kali aneta melingkarkan tangannya di pinggang firman saat ia selalu mengerem motornya mendadak. Semula perjalanan berjalan mulus, namun tiba-tiba motor yang di kendarai firman oleng membuat firman harus segera memberhentikan motornya.

"kenapa man?" ucap aneta.

"kayaknya ban nya bocor deh" ucap firman.

"yah.."

"gini aja deh, aku berhentiin taxi buat kamu pulang yah"

"terus kamu gimana?"

"ya aku cari bengkel"

"kalau gitu kita cari bengkel bareng, masa iya aku ninggalin kamu sendiri sih, ini juga kan gara-gara aku, mungkin aku keberatan kali yah, sampai ban motor kamu bocor"

Firman tersenyum kecil "segini kecilnya"

"masa sih?"

"yaudah aku berhentiin taxi ya, takutnya kamu di marahin karena pulang terlambat"

"eh jangan, gak papa kok, gak bakal di marahin, kita dorong bareng motornya, kasian kamu kalo dorong sendirian kan berat"

"aww sosweet, tapi beneran gak papa?"

"beneran"

"kayak di film-film yah kita"

Aneta hanya tersenyum kecil.

Cukup jauh mereka mendorong motornya hingga sampai di sebuah bengkel. Mereka pun segera beristirahat di sebuah warung kecil di dekat bengkel itu.

"sekali lagi maaf yah, gara-gara aku kamu jadi harus dorong motor aku, lagian tuh motor gak tau situasi dan kondisi banget" ucap firman.

"haha.. gak papa kok, mungkin kamu jarang bonceng cewek, pas bonceng motornya grogi, jadi ban-nya bocor deh" ucap aneta tertawa kecil sambil mengusap keringatnya. Namun tangan firman dengan sigap mengusap kening aneta yang berkeringat menggunakan sapu tangannya. Membuat mata mereka beradu pandang cukup lama.

"eh makasih" ucap aneta.

"euhh iya, makasih juga ya"

"buat?"

"karena kamu udah mau bantuin aku dorong motor aku sampai ke bengkel"

"iya iya, nggak masalah kok"

Firman mengantarkan aneta selamat sampai tujuan meskipun sedikit telat karena situasi dan kindisi motornya yang sering malu-maluin kalo didepan cewek.

Dia & Egoku [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang