kenapa?

45 5 0
                                    

***

Jam menunjukkan pukul tujuh malam, aneta sudah berada di dalam taxi menuju tempat yang doni tuduhkan, akan agak sedikit terlambat sih karena aneta berusaha tampil tidak malu-maluin. Namun saat perjalanan tiba-tiba panggilan masuk dari firman, aneta pun segera mengangkat telponnya.

"hallo sayang" suara firman dari sebrang sana terdengar sangat gembira.

"hallo" ucap aneta.

"kamu lagi dimana?"

"aku, euhh ini mau nganter mama ke super market, ini lagi di jalan" ucap anet Terpaksa harus berbohong.

"malem-malem gini?"

"iya nih, biasa kalo malem tuh kan suka pengen ngemil, jadi beli cemilan gitu"

"ouh yaudah, kalo mau ke super market, tutup aja telponnya"

"maaf ya"

"iya gak papa"

"yaudah bye"

"bye.."

Telpon pun di tutup seiring dengan sampainya aneta di sebuah taman. Ia pun segera turun dan mencari sosok doni disana, terlihat banyak sekali orang yang ada disini, terlebih orang yang pacaran "ya ampun" aneta menepuk jidatnya, bisa-bisanya doni mengajaknya bertemu ditempat seperti ini. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

"hay" ucap cowok itu yang ternyata doni.

"eh hay, maaf ya telat" ucap aneta.

"gak papa kok, orang aku juga baru sampe"

"ouh gitu ya"

"yaudah sekarang kita cari tempat duduk yu!" ucap doni, lalu mereka pun berkeliling taman itu mencari tempat yang nyaman, tangan doni memegang tangan aneta membuat aneta sangat gugup. Ada apa ini? Kenapa semuanya jadi begini? Bagaimana kalau firman tau?

Doni menarik tangan aneta ke sebuah bangku taman putih di bawah pohon rindang di hiasi lampu taman bulat. Awalnya tidak ada percakapan diantara mereka, senyap, sunyi, terasa canggung untuk aneta yang baru bertemu dengan doni lagi.

"net" panggil doni memecah keheningan.

"iya?" ucap aneta memalingkan wajahnya melihat doni yang sedang menatapnya, namun segera aneta memalingkan wajahnya kembali melihat kearah lain.

"ada yang marah gak kita ketemuan disini?"
Kata-kata itu membuat aneta kaku, tentu firman akan marah kalau dia tau, tapi firman jangan sampai tau.

"gak ada" ucap aneta singkat.

"mau ice cream?" ucap doni.

"boleh"

Doni pun pergi membeli ice cream yang tak jauh dari tempatnya tadi, tak lama kemudian doni membawa 2 ice cream.

"makasih" ucap aneta menerima ice cream itu, doni hanya membalas dengan senyuman.

"sebenarnya ada yang mau aku omongin" tutur doni.

"apa?" ucap aneta masih berusaha tenang dengan sambil memakan ice creamnya.

"utari sudah memberi tau semuanya" ucap doni yang sanggup membuat detak jantung aneta berdetak lebih kencang, "utari sudah memberi tau semuanya" kata-kata itu terucap berulang-ulang dalam hatinya, semuanya? Maksud dari semuanya apa? Oh tidak, aku malu banget.

"kenapa?" ucap doni melihat tingkah aneta.

"gak papa, maksudnya apa?" ucap aneta gugup, sangat gugup.

"pura-pura gak tau"

"emang gak tau"

"net, aku tau semuanya, sejak kamu pindah ke bandung, aku berusaha buat hubungin kamu, tapi gak bisa, kenapa sih kamu gak bilang dari awal" tutur doni.

"masa harus cewek duluan sih yang bilang, lagian itu udah setahun yang lalu" ucap aneta berusaha terlihat baik-baik saja. Mau baik-baik saja gimana, aneta hanya ingin saat doni mengetahui perasaannya saat aneta tidak lagi bisa bertemu dengan doni. Sekarang aneta malu sekali.

"buat kamu itu udah setahun yang lalu, tapi buat aku ini adalah hal yang baru, gimana kalau aku juga sama kayak kamu"

"maksudnya?"

"aku..." belum juga menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba handphone aneta berbunyi. Panggilan masuk dari firman

"aduh mati gue, gimana nih?" umpatnya dalam hati.

"kenapa gak di angkat?" ucap doni.

"gak papa kok, gak penting juga, tadi mau ngomong apa?" ucap aneta. Namun handphonenya itu terus saja berbunyi.

"kalau gak penting matiin aja"

"aduh gimana nih? Kalau gue matiin nanti girman marah"...

___

Pagi begitu cerah, matahari mulai menampakkan sinarnya menembus ke jendela kamar aneta membuat aneta terbangun dari tidurnya, menggeliat dan mengucek matanya untuk memulihkan pandangannya. Dilihatnya jam menunjukkan pukul delapan.

"ya ampun udah siang" ucap aneta lalu bergegas pergi ke kamar mandi, setelah beberapa menit aneta pun sudah memakai pakaiannya. Menatap dirinya di depan cermin, memikirkan kejadian semalam, betapa bodohnya ia. Lalu tiba-tiba ibunya mengetuk pintu kamar aneta.

"net, ada temen kamu tuh nungguin di ruang tamu" ucap mamanya.

"siapa yang dateng sepagi ini" umpat aneta dalam hati.

"iya mah" ucap aneta keluar dari kamarnya. Dilihatnya seseorang yang menunggu aneta di ruang tamu.

"utariii...." teriak aneta tak percaya seseorang yang menunggunya itu adalah sahabat lamanya, aneta memeluk utari di sambut utari.

"gue kangen sama lo tar" ucap aneta, matanya berkaca-kaca.

"gue juga, lo kok gak bilang kalo mau balik ke jakarta"

"gue udah coba hubungin lo dari kemaren, tapi gak bisa-bisa."

...

Dia & Egoku [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang