Kenapa kamu berubah? Kamu tidak asing bagiku tapi kamu juga yang sudah menorehkan luka di hatiku.
Vean berjalan santai menuju kantin, hari ini dia harus sendirian ke kantin karena Rossi dan Brina sudah duluan ke perpus untuk remid ulangan sejarah.
"Kok sendirian Ve?" tanya Gino.
"Pacar gue mana?" tambah Alex mencari-cari keberadaan Brina.
"Mereka lagi remid sejarah," jawab Vean santai, fokusnya beralih ke arah Kano yang baru saja duduk di depannya.
"Yaudah gue mau bantuin pacar gue dulu, yok Gin." Alex menarik paksa Gino meninggalkan Kano dan Vean yang sekarang duduk berdua.
"Nanti pulang sama siapa?"
"Dijemput."
"Sama gue aja."
"Mama bilang suruh langsung pulang."
"Emang yang mau ngajak lo jalan siapa?"
Vean hampir tersedak mendengar perkataan Kano, kenapa Kano bisa mengarah kesana, lagian dia juga tidak akan mau kalau Kano mengajaknya jalan. Karena Vean mulai merasa risih dengan perubahan Kano yang lebih sering mengajaknya mengobrol sekarang, dia juga risih merasakan jantungnya yang berdetak gugup setiap kali berada di dekat Kano.
"Gak usah, gue udah bilang supir tadi pagi."
"Tinggal batalin aja kok repot."
"Kok lo maksa sih."
"Bodo."
Kano bisa mendengar Vean menghela napasnya gusar, sebenarnya dia tidak mau kalau harus memaksa Vean seperti ini, tapi dia harus melakukannya agar Vean cepat mengingatnya lagi. Meskipun kenangannya dengan Vean tidak semuanya baik.
Dave mengepalkan tangannya melihat Vean dan Kano duduk bersama di kantin, bukan karena cemburu tapi dia merasa sakit bagaimana bisa Kano bersikap seperti itu pada Vean yang baru saja dikenalnya tapi tidak dengan Amel dulu. Padahal Amel adalah gadis yang baik, tidak seperti Vean yang hanya bisa mengganggu hidupnya saja.
"Lo harus bayar semuanya No" Dave pergi meninggalkan kantin moodnya sudah jelek karena melihat Vean barusan. Sebenarnya dia tidak tau kenapa dia bisa sangat membenci Vean padahal gadis itu sangat baik padanya hanya saja sikap pengganggunya yang tidak bisa di tolerir lagi, apalagi semenjak dia tau Vean juga mendekati Kano karena tidak berhasil mendapatkannya.
Hari ini semua berjalan sama saja bagi Vean tidak ada yang istimewa. Dave tetap membencinya sama seperti setahun lalu tapi Vean mulai terbiasa mendengar semua cacian Dave karena dengan begitu berarti Dave melihat keberadaannya.
"Masuk." ucap Kano yang sudah berada di samping mobilnya.
Baru saja Vean ingin masuk ke mobil Kano tapi ada tangan yang menutup pintu mobil Kano kembali. Vean hanya menatap orang itu heran. Apa dia berbuat kesalahan? seingatnya hari ini dia tidak mengganggunya sama sekali.
"Lo pulang sama gue." lelaki itu menarik paksa tangan Vean.
"Apaan sih lo Dave." ucap Kano yang juga ikut menarik tangan vean.
Situasi apa ini, Vean hanya diam saja melihat kedua orang di depannya memegang tangannya dan menariknya semau mereka. Tanpa memikirkan pergelangan tangannya sudah mulai merah karena kedua orang itu menggenggam tangannya dengan sangat kuat.
"Lo gak denger dia pulang sama gue."
Kano tersenyum miring melihat sikap Dave yang berubah, "Gue yang ngajak dia pulang duluan."
"Stoppp! tangan gue sakit." Kano dan Dave kaget mendengar Vean berteriak dan menghempaskan tangan mereka dengan kasar.
"Kano gue pulang sama Dave aja."
Kano mengangguk patuh mendengar Vean lebih memilih Dave daripada dia, karena dia sudah sangat mengenal bagaimana sifat gadis di depannya itu.
Dave senang ternyata Vean lebih memilihnya dari pada Kano sahabatnya setidaknya dengan begitu semuanya akan berjalan sesuai kemauannya.
"Kenapa lo lebih milih gue?" tanya Dave setelah Vean turun dari motornya.
"Aku tau sifat kamu lebih keras daripada Kano, lagian besok aku juga bisa pulang bareng dia."
"Gak, seterusnya gue yang antar jemput lo,"
Dahi Vean bergelombang mendengar perkataan Dave yang akan mengantar jemput dirinya setiap hari. Lalu dia menatap langit mungkin saja atmosfer bumi sudah berubah melihat perilaku Dave yang tiba-tiba saja berubah.
"Gue pulang." Dave mengenakan helmnya lalu pergi meninggalkan Vean yang masih mematung di depan pagar rumahnya.
"Hati-hati." ucap Vean meskipun dia ragu Dave bisa mendengarnya karena dia mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata.
Vean memasuki rumahnya dengan gusar dia bisa melihat Papa dan Mamanya yang menonton tv di ruang keluarga.
"Dianter siapa sayang?" tanya Mama Vean.
"Dianter temen Ma," Vean duduk di sofa dengan lunglai dia masih tidak bisa mencerna kejadian di parkiran tadi.
"Siapa, kano?"
"Huh Kano?" Papa Vean menatap Mamanya menyelidik mendengar nama yang baru saja diucapkannya.
"Bukan, Dave. Kenapa sih pa kok kaget gitu denger nama Kano?"
"Oh nggak kok sayang cuma bagus aja namanya, udah sana ganti bajunya."
Aneh, hanya kata itu yang dipikirkan Vean sekarang mendengar Papanya yang sangat kaget dengan nama Kano, Tapi dia tidak mau terlalu memikirkannya jadi dia hanya menuruti perintah Papanya untuk segera mengganti seragamnya di kamar.
Cover lagu dari caitlin halderman-cinta salah memenuhi kamarnya. rasanya kepala Vean masih pening memikirkan semua perubahan dalam di hidupnya, dimulai dari Kano yang tiba-tiba mendekatinya padahal dulu Kano tidak pernah berbicara dengannya sampai-sampai Vean berpikir kalau Kano itu gagu, lalu tadi Dave yang tiba-tiba bilang akan mengantar jemput Vean. Ah, rasanya dunia memang sudah aneh.
Vean memutuskan mengecek notif dari semua aplikasi yang dia punya tapi tidak ada sama sekali padahal jika mau ulangan ponselnya pasti akan penuh dengan notif dari teman satu kelasnya yang meminta Vean berbaik hati sehingga mau memberi contekan pada mereka.
Saat Vean ingin meletakkan ponselnya di nakas dia merasakan ada getaran.
Dave alredyo
Besok gue jemput jam 06.40Vean berpikir keras apa maksud dari pesan Dave, jangan bilang dia memang berniat menjemputnya setiap hari. Apa Dave mulai bisa membuka hatinya untuk Vean? Atau Vean hanya pelariannya dari Amel? Rasanya semua hanya akan terjawab besok dan dia tidak mau terlalu berharap dengan Dave lagi.
Dave melemparkan ponselnya asal. Dia tidak tau harga dirinya harus ditaruh mana lagi sekarang apalagi gadis itu tidak membalas pesannya. Padahal biasanya dia sangat gencar jika hal itu berurusan dengannya.
***
Baca juga SEGREDO.
KAMU SEDANG MEMBACA
DaVean (Completed)
Teen FictionVeana Josephine gadis periang yang mencintai Dave Alredyo dan selalu menyatakan cintanya secara terang-terang. Tapi ketika waktu memberinya kesempatan dia malah menjahui Dave. Rahasia (Sesuatu yang disembunyikan demi kebaikan atau keburukan)