Veana Josephine gadis periang yang mencintai Dave Alredyo dan selalu menyatakan cintanya secara terang-terang. Tapi ketika waktu memberinya kesempatan dia malah menjahui Dave.
Rahasia
(Sesuatu yang disembunyikan demi kebaikan atau keburukan)
Memasuki teras rumah, nuansa Jawa dan tempo dulu sudah terasa. Tiang-tiang kayu dengan ukiran dan sebuah mobil retro terparkir di sana. Memasuki ruangan pertama di rumah tersebut, kesan retro semakin terlihat. Perlengkapan elektronik yang ada di tahun 50-an hingga 80-an dipajang di ruangan ini. Ada juga sofa dan lemari berisi ratusan kaset yang sudah tidak pernah diproduksi lagi. Untuk pendopo, ruangan tersebut didesain dengan nuansa Jawa yang kental. Gebyok panjang yang ada di pendopo dijadikan tempat acara inti berlangsung yaitu pertukaran cincin.
Berbagai ruangan dengan tema Vintage dan jawa kental sangat terasa. Alex menyewa seluruh area rumah demi membuat Brina bahagia. Alex pernah hampir kehilangan Brina dan sekarang Brina akan menjadi miliknya dengan ikatan pasti, Alex tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia akan membuat Brina menjadi wanita paling beruntung karena memilih Alex sebagai pendamping hidupnya.
Alex sengaja mengadakan acaranya tengah malam agar lebih terasa, bahkan tak segan-segan Alex juga menyewa orkestra terkenal untuk untuk pengantar musik.
Alex hanya mengundang 300 orang yang terdiri dari, keluarga teman-teman masa SMAnya dan beberapa rekan bisnis, sedangkan untuk sisanya dia serahkan pada wanita tercintanya, Sabrina Blofia yang tak lain adalah seorang pengacara.
Wanita disampingnya tampak anggun dengan balutan dress warna merah dan rambut tergerai. Sabrina orang yang simple dia tidak mau jika harus menggunakan make up ataupun berpakaian berlebihan itulah yang membuat Alex sangat menyayanginya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sana ih, jangan lihatin aku mulu." Brina merasa risih karena Alex terus saja menggenggam tangannya tanpa berniat melepaskan pandangan.
"Ngapain kesana, kalau ada bidadari di samping aku,"
"Alex tamu kamu nungguin, aku gak mau ya dibilang tunangan yang posesif,"
"Kamu dari tadi ngusir aku mulu jangan bilang kamu ngundang siapa tuh namanya.....Reno... Rendi.... apalah itu..."
"Rexsa, Lex."
"Oh iya itu, lagian nama cowok kok kayak cewek, sih."
"Kamu cemburu ya kalau aku ngundang dia." Brina menusuk-nusuk perut Alex dengan jari telunjuknya.
"Gak, kan kamu udah jadi milik aku." Alex tersenyum meraih tangan Brina menampakkan cincin yang dia pesan satu tahun lalu.
Cincin itu sederhana sesuai selera Sabrina tapi di bagian dalam cincin itu terdapat ukiran nama mereka. Selain itu, Alex juga menggunakan batu berlian The Orlov yang merupakan batu berlian termahal dan terlangka. Meskipun cincin itu terlambat dia berikan karena sempat ada halangan. Namun akhirnya cincin itu bisa terpasang di jari manis Sabrina.
"Aku gak pernah merasakan sesuatu seperti sekarang Brin, kamu sangat berharga buat aku dan aku gak mau ambil resiko harus kehilangan kamu lagi. I need you beside me to live this life both now and in the future. I love you so much Sabrina Blofia."
