46 bertanya-tanya

15.3K 679 32
                                    

Kasih coment jgn cuma ngevote biar akunya semangat nulis, baca juga SEGREDO kisahnya Metavian Casani.

Mulmed 👉Angel

Jangan tanyakan pada temanku temanmu, kenapa aku berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan tanyakan pada temanku temanmu, kenapa aku berubah. Tapi coba sadari dimana letak kesalahanmu.

Dave berpikir keras pada perubahan sikap Vean yang kasar, dia seperti tidak mengenal Vean yang sekarang menempati hatinya. Apa sebegitu terlukanya Vean hingga membuat orang lain juka terluka.

Dave jadi teringat perkataan Gino kalau saat itu, saat dia berbalik kebelakang sudah tidak ada Vean disana.

Manusia adalah makhluk yang paling naif yang hanya menyesal setelah kehilangan.

Dave membuka lemarinya mengambil jaket, hari ini semua harus diselesaikan secara baik-baik. Dia harus bertemu Vean dan bertanya kenapa dia bersikap seperti itu.

Dave melajukan motornya menuju rumah Vean. Hatinya gelisah semua perkataan Amel dan teman-temannya benar, Dave cuma orang bodoh yang menyia-nyiakan waktu.

Motor Dave berhenti di tengah jalan dia melihat Vean yang duduk di halte sendirian dari kejauhan Dave bisa melihat Vean yang termenung sendirian.

Mungkin Vean butuh waktu jadi Dave membiarkan Vean duduk disana dan mengawasinya dari kejauhan. Dia memarkirkan motornya di depan Indomart.

Hati Dave terenyuh melihat Vean yang seperti memikirkan sesuatu. Ingin rasanya Dave kesana membenamkan tubuh gadis itu ke pelukannya. Membiarkan dia manangis sepuasnya dalam dada bidangnya.

Rintikan hujan menyapa pipi Dave tapi dia tidak berniat menyusul Vean.

Vean pernah bilang dia menyukai hujan karena hujan itu istimewa.

Hujan Vean menyukainya tapi itu dulu sebelum dia mengingat semuanya, kenangan yang bersarang dalam pikirannya, kebencian yang menancapkan jangkar dalam hatinya. Seharusnya Vean bisa melindungi Kakaknya saat itu. Vean amsih ingat perkataan Kakaknya yang terakhir dia masih mengkhawatirkan Vean.

Vean merasakan ada orang lain yang duduk di sampingnya dia menoleh mendapati Dave disana. Betapa hancurnya hati Vean setiap kali melihat wajah lelaki yang pernah dia cintai.

Lelaki pengecut yang cuma bisa berlari dari masalah, lelaki egois yang cuma mementingkan dirinya sendiri, lelaki kaku yang tidak pernah memperhatikan perkataan menyakiti orang lain atau tidak.

Vean berdiri berniat meninggalkan Dave tanpa menyapa.

"Ve, gue mau ngomong." Dave memegang bahu Vean dari belakang.

Kemana gadis itu akan pergi dia tidak membawa payung. Dave tidak mau kalau sampai gadis itu sakit.

"Apa yang mau diomongin? Tentang perasaan lo udah BASI." Vean menekankan kata basi karena semua memang sudah seperti itu.

DaVean (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang