50. masalalu yang pedih (ending?)

19.8K 731 46
                                    

Wah aku makasih banget kalian udah baca cerita DaVean, aku berharap kalian tetep bakal setia sama work2 aku😊. Baca juga ya SEGREDO.

***
Silakan menikmati kisah Dave dan Vean.

Kita berjalan masing-masing perihal takdir tak ada yang bisa menebaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita berjalan masing-masing perihal takdir tak ada yang bisa menebaknya.

Flashback on

"Kita putus, aku gak mau pacaran sama cewek yang udah selingkuhin aku." Lelaki itu menunjuk-nunjuk wajah perempuan di depannya.

Hatinya medongkol melihat perempuan yang beberapa waktu lalu adalah kekasih itu sedang berjalan berdua dengan laki-laki lain.

"No, aku gak selingkuh, dia cuma minta aku nemenin dia beli kado doang gak lebih."

Seberapa banyak penjelasan yang Vean utarakan untuk lelaki yang dia cintai itu rasanya percuma, lelaki itu sedang disulut api cemburu. Vean bersyukur Kano cemburu yang artinya dia sangat menyayanginya tapi kenapa harus sekarang.

"Terserah!" Lelaki itu pergi meninggalkan Vean sendirian di taman dekat rumahnya.

Hatinya tersiksa melihat Vean tertawa bersama orang lain.

"No," Vean berteriak membuat beberapa orang melihatnya kebingungan, Vean merasa sedang bermain drama alay sekarang, sungguh.

Akhirnya dia memutuskan pulang saja karena tidak mau lebih malu lagi, masalah Kano mungkin dia butuh waktu sendiri dulu.

"Kenapa dek?" tanya perempuan anggun yang baru saja menuruni anak tangga yang terakhir.

"Kok cemberut gitu habis ketemu pacar, seharusnya seneng dong." tambahnya.

Senang? Iya kalau Kano mengajaknya jalan-jalan mungkin Vean akan senang, lah ini Kano memutuskannya.

Vean berlari menghamburkan pelukan pada perrmpuan yang berstatus kakak kandungnya itu, dia ingin menumpahkan segala semuanya. Kakaknya Vivian tameng pelindungnya, kapanpun, dimanapun. Dia selalu ada untuk Vean.

"Kano mutusin Vean, Kak." Vean bernapas lega, dia sudah duduk di sofa ruang tamu dan mencurahkan semua akar permasalahannya.

Mulai dari Kano yang salah paham akan hubungannya dengan Dandi dan mengiranya selingkuh.

"Udah jangan nangis lagi, paling besok Kano juga minta maaf atau mau Kakak urusin?"

Vean menggeleng. Vean ingat terakhir kali Kano mengingkari janjinya dan membuat Vean menangis, Kakaknya langsung menelpon Kano dan meminta ketemuan. Alhasil wajah Kano babak belur di hajar oleh Kakaknya itu.

"Gak usah Kak, mungkin Kano cuma butuh waktu aja biar besok Vean bawa Dandi buat jelasin ke dia."

Vivi mengangguk mengelus puncak kepala adiknya itu, dia sangat amat menyayangi adiknya. Tidak ada siapapun yang boleh menyakiti Vean. Baginya Vean seperti jantung kehidupannya yang akan berhenti berdetak kala melihatnya menangis.

DaVean (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang