Veana Josephine gadis periang yang mencintai Dave Alredyo dan selalu menyatakan cintanya secara terang-terang. Tapi ketika waktu memberinya kesempatan dia malah menjahui Dave.
Rahasia
(Sesuatu yang disembunyikan demi kebaikan atau keburukan)
Tidak ada orang yang akan suka jika dijadikan bayangan orang lain termasuk aku.
Hari ini Vean sangat senang, pertama dia mendapatkan tulip dan coklat dari Dave, lalu Kano mengajaknya ke tempat yang bagus.
Vean membuka aplikasi instagramnya untuk mengunggah fotonya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nice photo from @kanosiyam
Rossitarita neng telolet neng
Itsabrin kita ketinggalan gosip @rossitarita
Ginoars wah apaan nih nying @kanosiyam
Lexoni curut lo @kanosiyam gak ajak-ajak
Kanosiyam nyampah 😑
Vean tertawa membaca komentar di instagramnya, teman-temannya sudah heboh karena dia mengetag nama Kano disana. Vean tidak tau apa yang akan dilakukan temannya nanti jika tau dia pernah berfoto bersama Dave.
Ponsel Vean bergetar menampilkan nama seseorang yang selalu ada di hatinya. Vean tidak tau apa orang itu adalah cinta pertamanya atau bukan karena ingatan merebut semua hal bahagia di masa lalunya.
Dave alredyo
Bsk gue jmpt
Mau kmna ?
Udh ikut aja
Jam brp?
10
Iyaudah see you 😊
Dave tidak tau apa yang sudah dia lakukan sekarang, ketika melihat Vean mengunggah foto mengetag Kano rasa benci dihatinya bertambah.
Dulu Amel lebih memilih Kano untuk menempati hatinya.
Memang benar cinta tidak harus memiliki lalu apa yang dia harapkan dari Amel, tapi saat dia melihat Amel pergi dengan duka karena Kano menolaknya hanya untuk gadis lain yang bahkan Dave tidak tau wajahnya rasanya ada duri yang menancap di hatinya. Dia sangat mencintai Amel, benar kata orang persahabatan antara lelaki dengan perempuan pasti akan berakhir menyakitkan dan Dave sudah merasakan itu.
Vean tersenyum melihat Dave sudah ada di bawah bersama dengan Mamanya. Langkahnya terhenti ketika melihat baju Dave yang hampir sama dengannya padahal mereka tidak janjian.
"Itu Vean," Tina tersenyum, "Kalau gitu tante tinggal ya."
Dave mengangguk mendengar penuturan Mama Vean.
"Udah lama nunggunya?"
"Ini bukan kencan."
"Iya aku tau."
"Terus ngapain dandan?"
Vean menghela napas kenapa Dave selalu saja ketus ketika berbicara padanya, padahal dia sudah senang saat tau Dave mengajaknya jalan bersama.
"Katanya mau ngajak jalan."
"Ini udah jalan."
Vean mendengus melipat kedua tangannya di dada, dia pikir Dave akan mengajaknya ke suatu tempat ternyata hanya berjalan-jalan di trotoar.
"Kenapa lo suka mawar merah?"
"Mawar merah itu mewakili rasa cinta dan hormat, Kamu tahu, di Yunani kuno dan Romawi, mawar merah itu termasuk benda mahal dan mewah. Dulu mereka hanya tersedia untuk orang kaya dan bangsawan aja loh." jawab Vean sambil tersenyum.
"Cewek."
"Aku tau kamu ngasih aku tulip sama coklat karena Amel suka kedua benda itukan?" Kata Vean "Dave aku sama amel itu beda apapun itu gak akan ada yang sama."
Dave terdiam menghentikan langkahnya, bagaimana bisa Vean mengetahui tentang Amel sebanyak itu tentang Amel yang menyukai bunga tulip dan coklat.
"Aku tau kamu rindu sama Amel tapi kamu gak bisa buat aku jadi dia Dave" Dave terduduk, semua yang dikatakan vean benar Dave memang merindukan Amel sahabat sekaligus cinta pertamanya,
"Maafin gue ve."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vean memeluk Dave yang duduk tertunduk, hatinya sakit saat tau Dave masih mencintai Amel, lalu untuk apa dia masih berjuang jika hasilnya sudah bisa dipastikan. Kenapa dari sekian banyak lelaki harus Dave yang dia sukai, Dave memang dekat dengannya tapi apa gunanya itu jika dia tak bisa mendekapnya.
"Gue gak tau Ve, Amel sahabat sekaligus cinta pertama gue, tapi dia pergi ninggalin gue gitu aja sebelum gue bilang semua."
Cukup Dave! sampai kapan dia akan menyiksa Vean karena mendengar kisahnya. Hati Vean terisak.
Cinta ini benar-benar menyiksa.
"Bantu gue Ve, bantu gue ngelupain dia." Dave tidak tau kenapa pelukan Vean bisa terasa nyaman baginya.
Teriris, ketika Vean melihat Dave memohon dan mempererat pelukannya. Waktu telah merenggut semua dari hidupnya hingga dia tidak bisa lagi percaya pada waktu. Vean takut jika hari itu datang sesuatu kenyataan akan menghempaskannya lagi dan lagi.
"Siapa yang mau disayang dalam bayang-bayang Dave? Tidak ada, aku sayang sama kamu tapi untuk menjadi Amel aku gak bisa, kalau kamu memang ingin ngelupain dia jangan buat aku jadi sepertinya."
Vean berjongkok agar Dave bisa melihat wajahnya.
"Izinin aku masuk dalam hidupmu untuk sekali waktu saja."
