Tunggu saja besok mungkin aku akan bisa bilang sayang juga padamu.
Perjuangan yang dulu tak berujung kini sudah terlihat nyata bagi Vean, perkataan Dave membuat Vean percaya kalau selama ini dia benar dengan menyukai Dave.
"Kakak tau gak hari ini vean seneng banget," ucap Vean sambil memegang foto, "Karena cowok yang Vean suka udah mau nerima Vean."
Air mata Vean mulai mengalir, rindu ini lebih berat karena bukan lagi jarak yang memisahkan tapi dunia, apalagi yang bisa Vean harapkan saat tuhan lebih menyayangi Kakaknya.
Vean mengusap air matanya, air mata yang selalu membuat orang lain menganggap dirinya lemah, Vean tau dia selalu tersenyum dan memberi nasehat pada masalah orang lain tapi saat kesunyian menghampirinya tak ada lagi kebohongan dalam diri Vean, dia selalu ingin bisa mengingat semuanya, mengingat apa saja yang telah dia lakukan dengan kakaknya atau mengingat masa smpnya dulu.
Suara getar ponsel Vean membuyarkan semuanya, Vean langsung meraihnya untuk melihat siapa yang menghubungi.
Dave alredyo
Bsk gue jmpt jgn jln dluan
Iya iya bawel
Gue gk bwl lonya j yg gk bs bc
Ngomong apa sih jangan disingkat-singkat aku gk paham
Bd
Ih dave nyebelin
Emg
Tapi aku sayang
Y
Dave menggeleng membaca linenya, Vean selalu saja berkata jujur tentang perasaannya. Apa perempuan memang tak punya urat malu.
DaVean
Sudah dua puluh menit Dave duduk di ruang tamu Vean tapi gadis yang ditunggu tidak kunjung turun, dia heran apa Vean sedang berdandan hanya untuk pergi sekolah tapi tidak mungkin karena dia selalu melihat polesan natural pada wajah Vean tidak seperti siswi lainnya yang akan menggunakan bedak hingga beberapa inci dari wajahnya. Akhirnya gadis itu turun, Dave bisa melihat senyumnya sudah merekah ketika memandangnya.
"Kamu udah lama."
"Udah lumutan kali gue disini."
Perempuan itu hanya terkekeh sebentar, "Yaudah aku pamit dulu ke mama sama Papa."
"Gak usah tadi mereka keluar."
"Loh kemana kok pagi banget."
"Lo yang anaknya nanya ke gue, udah buruan."
Benar, kenapa Vean malah bertanya pada Dave tentang orang tuanya, apa Papa Mama berkunjung ke pemakaman kakaknya.
"Naik buruan,"
Vean hanya mengangguk menaiki motor Dave, pikirannya masih berkecamuk pada kedua orang tuanya yang sudah tidak ada di rumah sepagi ini.
"Gak mau meluk?"
"Gak mau, biasanya juga ginikan."
Dave tersenyum simpul dia menarik tangan Vean dan melingkarkannya di perutnya.
"Katanya gak mau meluk kok sekarang kenceng banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
DaVean (Completed)
Roman pour AdolescentsVeana Josephine gadis periang yang mencintai Dave Alredyo dan selalu menyatakan cintanya secara terang-terang. Tapi ketika waktu memberinya kesempatan dia malah menjahui Dave. Rahasia (Sesuatu yang disembunyikan demi kebaikan atau keburukan)