DUA BELAS : Lagi

7K 412 18
                                    

'Lagi, masa lalu bertebaran memanggilku kembali.'


💧💧💧


Ah iya kawan, biarkan aku bercerita sedikit tentang masa-masa yang ku lalui sekitar 3 tahun lalu, ya.

Tiga tahun sejak kepergian abangku, Rianalfaza. Kehidupanku sebagai seorang gadis manis nan anggun agaknya berubah 180 derajat seiring berjalannya waktu.

Setelah kepergian abang, tak banyak yang ingin ku lakukan. Terlebih ku tau, aku akan melakukan segalanya sendiri.

Tak banyak berteman, menutup diri dari lawan jenis, dan tidak bergabung dengan grup gosip cewe-cewe hitz di sekitarku.

Xavier Gema, satu-satunya teman dekatku di SMP Taruna Bangsa yang ku paksa kembali harus satu sekolah denganku di SMA Angkasa Jaya 1. Beruntung si bodoh itu mau. Mungkin juga, karena ia kepalang janji untuk selalu bersamaku.

Xavier, Xavier.

Aku hanya bergeleng kepala setiap kali melihat manusia itu.

Lawakan-lawakan garingnya yang hampir tak pernah gagal membuatku tertawa lepas.

Anehnya, kenapa ia tak pernah bisa membuatku jatuh cinta?

Tak sedikit yang bilang kami cocok, bahkan ada yang menyangka kami lebih dari sekedar teman dekat.

Hahaha.

Sayangnya, hatiku hanya tertutup buat makhluk itu. Sama seperti aku dipandangannya.

Selamanya, kita hanya akan jadi sepasang sahabat.

💧💧💧


Xavier,
terimakasih kawanku. Atas semua usaha untuk kembalikan sosok 'Rain' yang dulu. Untuk menarikku dari keterpurukan yang kubuat sendiri, untuk selalu ada buatku, untuk semuanya.
terimakasih ;)

message sent.

Xavier Gema

Rain???? helaaaw?

Rain, nggak salah baca nih gue?

Rain? lo di bajak ya?

Hai Vier ;)

Lo nggak salah baca kok ;)

Makasih ya

Waduh Rain, lo nggak perlu kaya gini kali ;) udah sepatutnya gue sebagai sahabat lo kayak gini.

Yaudah deh sama sama.

Kemudian aku hanya membaca pesan singkatnya lalu tersenyum dan akhirnya...

Lagi, aku terlelap.

***

Xavier!! Xavier!! Lo dimana Vier?

G-gue takut Vier, lo dimana vier...

Aku mulai sesak dan ketakutan kala itu. Ruangan gelap dengan bau khas buku buku lama yang berdebu, telah mengunciku dari kebebasan jam makan siang.

wait,

Seragam yang kukenakan putih-biru. Aku anak SMP?

Aku ketakutan dan terus memanggil nama Xavier. Tapi orang itu tak kunjung membalas teriakanku.

Sumpah.

Sesak, ketakutan, tubuhku bergetar dan aku mulai menangis.

Bruk

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang