DUA PULUH LIMA : RAIN

4.2K 242 6
                                    

'I adore dark and rainy nights as much as I adore you'

Ketika bahagiamu, adalah segalanya bagiku.

💧💧💧

6 April 2017

Untuk Rain,

Selamat ulang tahun Rain, semoga segala hal yang dapat pudarkan senyummu, dapat sirna sebelum mereka menyentuh wajah ceriamu!

Dari Gevin yang suka
senyum dimata Rain.

***

Gevin? Kapan dia kasih ini?

Aku bergegas menuruni anak tangga. Mencari mas Parjo kemudian bertanya padanya.

"Mas Parjoooo." panggilku seperti hendak pergi bermain.

"Iya Rain kenapa?" katanya sambil keluar dari kamarnya.

"Tadi Gevin kesini?"

"Iya ngasih bunga sama boneka."

"Jam berapa mas?"

"Nggak lama Rain pergi sama Rama, Gevin pencet bel."

Aku terdiam sejenak.

"Tadi sore mukanya Gevin kaya lesu banget gitu Rain, mas Parjo ajak masuk nggak mau." jelasnya.

"Hmm gitu ya mas, yaudah deh makasih mas Parjo." kataku kemudian langsung beranjak pergi.

***

Aku memainkan gitarku. Mencari nada-nada sendu untuk temani malamku saat menunggu pesan singkat darinya, gadisku.

"Rain udah pulang belum ya?" tanyaku pada diri sendiri.

"Kira-kira dia suka nggak ya sama boneka dan bunganya."

"Kira-kira dia bakal nge line gue nggak ya?"

Ah gue emang pecundang.

***


Aku merubuhkan tubuhku diatas kasur. Menatap langit-langit kamar yang kuhias bintang juga bulan. Sambil memegang boneka beruang putih dengan pita biru di lehernya itu.

Boneka itu memiliki kantong, ada yang terselip disana. Sekilas ku tahu bahwa itu adalah surat yang dilipat. Buru-buru aku membukanya kemudian membacanya.

Aku terkejut. Ternyata boneka tanpa pemilik yang ditaruh bunda dikamar ini adalah milikku pemberian Gevin tadi sore.

Gue harus telfon dia.

Aku mencari kontak Gevin kemudian meneleponnya. Panggilan pertamaku tak ia jawab. Aku memanggilnya lagi untuk kedua kali. Tak berselang lama, dia mengangkat telefon ku dan berkata Halo.

Secepat itu juga aku menjawab sapanya.

"Halo Vin."

"Hai Rain." Jedanya.

"Vin--"

Ia memotong ucapanku. "Selamat ulang tahun Rain." Kemudian dari sana aku mendengar ia mulai memetik senar gitarnya dan menyanyikan sebuah lagu ulang tahun untukku.

Aku hanya terdiam dibuatnya. Aku tahu dia tersenyum usai menyanyikan lagu itu untukku, deru napas nya aku paham. Baru saja aku hendak berterima kasih atas lagu yang barusan ia nyanyikan dengan rapi, ia memberiku wish-list tanpa ku minta. Aku tersenyum mendengarnya tulus kemudian mengamininya dalam hati.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang