"gak apa-apa dong.. terserah gue! lagian, gue gak mau berurusan dengan adek kelas. gak level.." ucapku dengan cuek. "nih, elo baca yang pink, gue yang ungu.." aku menyerahkan amplop pink pada Fitri.
"hai, Kirana.. mau ke kantin bareng kita-kita?" ajak Clarisse dan 3 teman satu gangnya—mungkin pesuruhnya kali ya—yang sok kecentilan.
aku memutar bola mataku melihat sikap mereka yang dibuat-buat. aku merasakan firasat buruk saat mereka tiba-tiba saja berbicara denganku sekarang. padahal, sebelumnya mereka bahkan tidak mau repot-repot mengingat namaku. pasti ada apa-apa.. pikirku.
"thanks, Ris.. gue sibuk. habis istirahat ada pelajaran Kimia." tolakku dengan senyum.
"oh okay, ‘cmon girls!" ajaknya sok kecentilan.
begitu mereka berempat pergi dari kelas, aku hanya mengomel-ngomel pelan. pikiranku benar-benar kacau sekarang. hari ini semakin aneh. banyak faktor yang membuatku berfikir hari ini hari yang.. beda.
pertama, karena aku, Kirana Zahira Fairuz—yang bukan apa-apa di sekolah—tiba-tiba saja mendapatkan 3 surat cinta.
kedua, seorang Clarisse and the gang (as you know, mereka gang yang paling ditakuti sekaligus gang yang banyak peminat untuk masuk. tapi, tentu aja tuh ketuanya ‘selektif’ memilih anggotanya) mengajakku ke kantin.
and at least but not last, sudah seminggu ini aku dekat dengan Ucup Sunandang. cowok yang dikejar-kejar oleh seluruh cewek di sekolah (kecuali orang-orang seperti aku yang punya malu dan tahu diri). berkat Karel.
"Na.."
"hemm.."
"Na!"
"apa?"
"Kirana! liat ini!" teriak Fitri kesal.
"aduuh.. elo makan apa sih tadi pagi, dari tadi teriak mulu!" rutukku. aku mengikuti pandangan Fitri yang tertuju pada kertas pink yang sedari tadi dia baca.
"ini dari.." Fitri tergagap tapi tidak mengeluarkan suara.
"siapa?"
"aduuh.. Kirana Zahira.. ini dari.."
"dih, lama deh!" aku merebut kertas dari tangannya dan membaca sekilas.
"Fa-bian?" tanyaku kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
between Kirana, friendship, and Love (completed)
Teen Fictionkirana. karel. fabian. ucup. persahabatan antar lelaki dan perempuan itu enggak pernah murni! yakin? awalnya sih Kirana merasa yakin, hubungan antara sahabat-sahabatnya itu tanpa ada rasa sama sekali. tapi, cinta kan gitu.. datang gak di jemput, pul...