6. bertemu

316 8 0
                                    

pasangan itu tersenyum padaku. mereka bertanya pada orang tuaku mengenai sesuatu. mereka lalu mejelaskan dengan cepat. aku tidak terlalu menaruh perhatian dengan mereka berempat. perhatianku tersedot pada rumah paling megah, mewah, dan sangat berkelas yang pernah aku datangi.

deskripsi awalku mengenai rumah ini mirip istana itu terlalu salah. rumah inilah istananya!

"namanya siapa, sayang?" tanya perempuan setengah baya yang memiliki kulit gelap dan pendek jika di sandingkan dengna pasangannya itu.

"emm.. Kirana Zahira Fairuz.." jawabku dan tersenyum.

"nama kamu secantik orangnya yaa!" pujinya. aku hanya tersenyum malu-malu.

"ayo.. kita masuk, acara penggalangan dana akan segera di mulai!" ajak laki-laki bule di sebelah perempuan-berkulit-gelap tadi.

mama dan perempuan-berkulit-gelap itu berbicang-bicang layaknya teman satu kuliah, papa dan bule tadi pun melakukan hal yang sama. mereka berbincang hingga masuk ke dalam rumah. WOW! gak ada kata yang bisa medeskripsikan isi rumah tersebut.

ruangan itu mirip, eh.. sama seperti di film Princess Diaries 2 waktu si Anne Hathaway mau di lantik jadi ratu. adanya tangga di ujung kanan dan kirinya bener-bener membuat aku terpukau.

orang-orang di dalamnya menggunakan baju pesta yang aku yakin bermerek malah-mahal. zara, hermes, itu.. asli channel kah? pikirku saat melewati beberapa orang yang baru saja aku lewati. baju keluaran butik yang aku pakai jadi serasa yang paling jelek!

"eh, sayang.. cake tadi lupa mama ambil, coba kamu telepon dulu supir kita untuk dibawakan ke sini.. mama minta tolong yaa!" pinta mama dan langsung melenggang bersama beberapa perempuan seumurnya yang sedang berkumpul.

aku menggerutu sebentar dan pergi dari ruangan itu. aku mengeluarkan HP-ku dan mencoba menghubungi sopirku. setelah aku meminta mengambilkan cake, aku berjanji akan menunggu di pintu masuk. telepon segera di putus.

aku menatap kembali pemandangan taman depan ini dengan takjub. aku seperti masuk ke dunia para putri dan barbie-barbie yang aku tonton (okay, aku ngaku masih suka nonton film-film itu, tapi apa salahnya sih?!) dan ini nyata!

"maaf non.. ini cake-nya?" supirku membuyarkan lamunanku.

aku kaget dan langsung mengambil cake tersebut, “makasih, mang..” aku segera berjalan ke dalam.

di area makanan ringan—porsi yang sama sekali gak niat—aku menatap mama yang sedang mengambil camilan. di tangan kiri mama ada gelas tinggi yang aku duga sebagai wine non-alcohol.

"mam, ini udah aku bawa.. buat siapa sih?" tanyaku penasaran.

"emm.. sebelumnya, mama mau perkenalkan sama seseorang, oke.. mama ngaku, cowok! tapi, mama yakin kamu suka!" janji mama. dia mendorongku menuju pasangan super aneh tadi yang sedang mengobrol dengan seorang cowok tinggi yang membelakangi kami.

"eeh.. ini orangnya toh! kenalin, ini anak tante.. Rana—Kirana Zahira Fairuz."

cowok tadi langsung berbalik dan langsung menatapku dengan tajam. matanya kaget bercampur lega. mungkin, mukaku dan dia persis sama. tapi aku yakin, mukaku pasti pucat sekarang.

oke, aku pasti lagi mimpi! ini gak mungkin kenyataan! gak mungkin!

between Kirana, friendship, and Love (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang