Surat yang selama ini aku terima.
Sikap Fabian saat di rumah.
Sikap Fabian saat di sekolah.
Semua kiriman yang hampir tiap hari aku terima.
Minggu siang aku baru saja terbangun. Di meja belajarku, bunga mawar merah sudah berganti dengan mawar putih. Mungkin di ganti oleh Bi Iin saat menerima buket itu tadi pagi. Di atas meja belajarku pun ada surat-surat dengan tertanda Fabian di atasnya.
Aku turun dari tempat tidurku dan mengambil handphone-ku yang menganggur. Ada enam pesan yang belum aku baca. Aku melotot dan segera membacanya satu-satu.
Sayang, mama lagi arisan di rumah keluarga Hartman.
Kalau mau nyusul bilang pak Tono aja ya.. LYSM
Sender: mama
Na, Na, Na, jalan yuk! Gue sama Ucup-Karel nih!
Jadi sering2 brng co ganteng nih! Hihihi
FYI, si Karel bawa cewek.
Sender: Fitri Alay
Kamu free hari ini? Nonton yuk! Ada Karel sama Fitri juga kok!
Sender: Ucup
Nyokap bawel. Gue disuruh jemput lo. Udah bangun belom lo?
Sender: Fabian BH
Hai, gw Arga. Junior lo. Udh terima surat gw?
Sender: 0851287xxxxx
Ini Kirana dari XII IPA 2? Gue Yuri.
Bisa ngomong bentar? Bales sms gue kalau bisa. Nanti gue tlpn.
Sender: 0815478xxxxx
Aku melotot melihat SMS dari Yuri itu. Dari mana dia tahu nomor HP aku? Lagian, ini siapa sih yang nyebar-nyebarin nomor aku sampai-sampai junior tahu nomorku?! Udah makin gak beres nih. Jangan-jangan Clarisse dan kawan-kawan.. eh, kok jadi suudzan sama orang sih! Runtukku.
Aku mengirim SMS balesan pada Yuri dan mencampakkan lima SMS lainnya. Dalam lima menit, Yuri menelepon. Aku segera mengangkatnya.
“ya?”
“lo free kan hari ini?” tanyanya tanpa tendeng aling-aling. Suara merdu namun sok kecentilannya tiba-tiba hilang. Yaa.. walaupun suara merdu nih cewek enggak ilang sih!
“iya, kenapa? Katanya mau ngomong?” tanyaku tidak bisa menyembunyikan rasa nervous-ku.
“temuin gue di Infinity. Lo sering kan kesana bareng Karel?” pinta Yuri sambil menekankan kata Karel di akhir pertanyaannya.
Aku menaikkan alis dan mengangguk. Dengan begonya aku menjawab, “iya, gue temuin elo sejam lagi.” Jawabku. Yuri langsung memutuskan sambungan.
Aku segera mandi dengan kilat, dandan dengan kilat, dan mengambil baju seadanya. Aku langsung menyuruh Pak Tono untuk menyiapkan mobil dan mengantarku ke Cafe Infinity.
Sesampainya di Cafe Infinty, aku memilih bangku paling dekat dengan pintu masuk. jam sebelas pagi, Cafe ini baru saja buka setengah jam yang lalu. Aku menjadi pelanggan pertama mereka. Perutku berbunyi karena belum diisi apapun sedari pagi. Pelayan cafe mengulurkan menu dan menjelaskan beberapa menu yang sedang menjadi menu utama. Aku memilih memesan grill meat with potatoes, oreo cake, dan ice lemon tea. Pelayan tersebut mengulang pesananku dan segera kembali ke area dapur. Aku mengambil buku yang tidak sempat aku keluarkan dari tasku. Buku Teks bahasa Prancis untuk menengah.
Baru saja aku membaca selama sepuluh menit, pesananku segera tiba. Aku menyambutnya dengan senyum lebar karena tidak mau membiarkan perutku kelaparan lebih lama. Aku memotong daging sapi dan memakannya dengan nikmat. Aku memaki diriku karena buru-buru dan tidak sempat makan dulu di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
between Kirana, friendship, and Love (completed)
Teen Fictionkirana. karel. fabian. ucup. persahabatan antar lelaki dan perempuan itu enggak pernah murni! yakin? awalnya sih Kirana merasa yakin, hubungan antara sahabat-sahabatnya itu tanpa ada rasa sama sekali. tapi, cinta kan gitu.. datang gak di jemput, pul...