Chapter 7 : -New Owner-

843 43 3
                                    

Tidak biasanya Manaka terbangun lebih dulu. Ia berjalan mengelilingi kamar tidur, sambil sesekali melihat seisi kamar yang berantakan karena "ulah"nya. Manaka kembali duduk disamping Rika yang masih tertidur didalam selimut tebalnya. Ia membelai pelan rambut Rika. Manaka menarik pelan selimut Rika, bermaksud untuk membangunkan tuan-nya. Matanya tak lepas dari tubuh Rika yang penuh luka dan memar karena tadi malam ia "menghukum" tuan-nya. Ia benar-benar kalap malam itu. Hatinya dipenuhi amarah. Rika merasa kedinginan, ia membuka pelan kedua matanya. Manaka ada dihadapannya, menatapnya begitu dalam. Rika mencoba bangkit, tapi ia merasakan sakit disekujur tubuhnya. Manaka membantunya.

"Apa aku... terlalu kuat "menghukum"mu Rika?"

Rika hanya menggeleng sambil sedikit meringis. Ia kemudian bersusah payah berjalan kedepan cermin besar yang ada dikamarnya. Ia memperhatikan setiap luka dan memar yang ada ditubuhnya.

Tubuh Manaka bergetar hebat. Ia berjalan menyusul Rika yang masih sibuk melihat luka dan memarnya. Manaka memeluk Rika dari belakang, membelai lembut tubuh Rika dan menciumi setiap luka dan memar milik Rika.

Rika sebisa mungkin menahan suaranya, ia bahkan menyentuh tubuh Manaka dengan maksud memberi tanda agar Manaka menghentikan "kegiatan"nya. Nafas Rika semakin kencang, Manaka tak kunjung berhenti. Rika tak sengaja mendesah.

"Ma...naka... bukannya... kamu... sudah selesai... meng...hukumku...?"

Tarikkan nafas Rika semakin tidak beraturan. Ia masih berusaha menghentikan Manaka. Tapi, tangan Manaka sudah sampai dibawah, kearea yang seharusnya tidak ia sentuh.

"Manaka?! Hentikan!"
Rika berusaha melepaskan tangan Manaka. Selagi Rika sibuk melepaskan tangan Manaka, ia tidak sadar kalau tangan Manaka yang satunya tengah membelai lehernya.

"Selamat makan~"
Ucap Manaka sambil tersenyum, dan kemudian menggigit leher Rika dengan taringnya.

Rika terkejut. Ia benar-benar tidak berdaya. Ia hanya bisa terdiam dan menerima dirinya diserang dari dua arah oleh vampire-nya.

Manaka seakan menikmati permainan yang ia buat tanpa mempedulikan tuannya.

"Se...setelah ini... tolong mintakan...ramuan yang biasa ke Koike-san,ya?"

Manaka mengangguk pelan. Ia masih menikmati makannya dan "aktifitas" tangannya.

*Seminggu setelahnya

TOK TOK TOK

Seseorang mengetuk pintu kamar Rika. Rika terbangun dari tidurnya, ia berjalan dengan mata yang masih berat untuk dibuka. Rika mengitip dari peephole, hanya terlihat sosok gadis berambut sebahu tengah membelakangi pintu. Rika seketika membuka pintunya. Gadis itu pun mengarahkan padangannya ke Rika.

"Ohayou Rika-san..."

"Ah~ Nanako-chan.. ohayou. Ada apa?

"Aku hanya ingin mengantarkan surat ini. Tolong berikan ke vampire-mu ya Rika-san. Sampai jumpa~"

Nanako terlihat terburu-buru. Mengingat ia harus menyampaikan surat hampir keseluruh kamar asrama. Rika kembali masuk kekamarnya dan meletakkan surat Manaka diatas meja dan tidak berniat membangunkan Manaka seperti biasanya karena hari ini libur. Rika berjalan kearah dapur. Ia menyiapkan sarapan.

Sibuk didapur, Rika melirik kalender yang ada dikamarnya. Ia teringat bahwa hari ini ia harus ke tempat ayahnya. Hal itu rutin ia lakukan setiap tahun. Rika menikmati sarapannya sambil memikirkan untuk membawa Manaka atau tidak, karena Manaka sangat membenci ayah Rika sejak kejadian "itu".

Terdengar langkah kaki menuju dapur. Rika memalingkan wajahnya kearah suara itu, belum sampai pandangannya kebelakang, Manaka sudah memeluknya. Rika tersenyum. Ia membelai kepala Manaka.

Should I, LOVE You? (1) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang