"Rombongan kelas 2 sebelah sini..."
Seru seoarang guru.Murid-murid menurutinya dan berkumpul membentuk barisan yang teratur.
"Bagus juga kalau sekolah mengadakan tour seperti ini seminggu setelah ujian"
Seru Rika semangat."Kerenkan. Ini sebenarnya usulanku. Ku pikir tidak akan di terima, tapi ternyata di terima oleh pihak sekolah. Tour ini juga sekaligus acara perpisahan dengan murid kelas 3"
"Kamu hebat Akanen!!"
Rika bertepuk tangan merayakan kehebatan sang sersan AkaneAkane merasa bangga di tepuki oleh sepupunya itu walau tidak ada orang lain yang melakukannya dan sesekali mengibaskan rambutnya yang panjang berwarna kecoklatan itu.
"Kalian ngapain sih? Kayak orang bodoh aja"
Celetuk Manaka dari belakang tubuh Rika"Iya nih. Rika-sama juga, tepuk tangan gitu. Tadi papa ngapain? pidato ya?"
Tanya Yurina yang berdiri di sebelah ManakaAkane menjewer telinga vampirenya itu dan Yurina mengaduh kesakitan. Dan seperti biasa, dia akan mengadukan perbuatan Akane kepada Yuuka.
Para murid manusia berbaris bersama vampire miliknya, tidak peduli mereka tingkat berapa. Cara ini lebih efisien tanpa harus membentuk banyak rombongan yang beda. Dan tentu barisan Akane yang sedikit melebihi batasnya karena membawa 2 vampire.
Murid lain merasa kagum melihatnya, tapi tidak bagi Akane yang justru kerepotan mengurusi Yurina yang kadang susah di atur.
Yurina melirik barisan siswi kelas 1. Seolah ada fatamorgana, ia melihat sosok Neru di sana. Yurina perlahan berjalan menuju barisan kelas 1. Bibirnya terus memanggil nama Neru, pemiliknya yang telah tiada.
"Neru.... Neru.... Neru-sama..."
Yuuka menyadari Yurina menghilang dari barisan. Ia mencoba mencari vampire berambut pendek itu.
"Loh? Yurina? Yurina kemana? Akanen-sama, Yurina hilang!"
"Aduuuuh... dia itu ya!"
Manaka mendengar kegaduhan Akane dan Yuuka yang berdiri di belakangnya.
"Kalian kenapa? Ada barang yang tertinggal?"
"Bukan Manaka. Yurina, dia hilang!"
"Loh. Tadi dia berdiri di sampingmu kan Yuuka?"
Yuuka hanya mengangguk penuh ke khawatiran. Ia sibuk memutar-mutar arah pandangannya ke barisan-barisan yang ada di sekitarnya.
"AH! Itu dia!"
Tunjuk Yuuka ke arah barisan siswi kelas 1.Manaka mengarahkan pandangannya ke arah yang di tunjuk Yuuka. Dan secepatnya menarik tangan Yurina yang sudah ikut berbaris di antara murid kelas 1.
"Kau itu membuat khawatir saja. Ayo kembali. Kau benar-benar akan di marahi Akanen-sama nanti"
Yurina berjalan sambil menundukkan kepalanya. Menyembunyikan air mata yang ia tahan. Manaka menyadarinya dan memeluk kepala kouhai kesayangannya itu.
"Kau pasti tadi melihat Neru-sama kan? Tenang saja. Aku tadi melihat wajahnya yang bulat itu. Ia senang melihat kau yang sekarang sudah bahagia bersama Akanen-sama dan juga Yuuka. Dan dia juga bilang padaku, kalau konyo miliknya bersedih karena mengingat dirinya, pukul saja kepalanya kuat-kuat"
Tawa Yurina lepas begitu saja. Ia justru melepas lengan Manaka yang melingkar di bahunya dan sedikit melompat untuk memukul kepala Manaka lalu berlari menyelamatkan diri.
Manaka mengaduh dan mengejar kouhainya yang sudah memukul kepalanya itu. Yurina justru semakin semangat berlari.
"Kembali kau Yurina brengs*k!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Should I, LOVE You? (1) [Complete]
Fanfiction[GxG content available] [Adult Content] Rika tinggal dengan seorang vampire bernama Manaka yang sudah menjaganya sejak ia kecil. Manaka tidak pernah bersikap sopan terhadap Rika, Rika terbiasa dengan hal itu. Namun, semakin lama.. ada vampire lain y...