Chapter 23 : - Sorry -

593 40 0
                                    

"Akaneeeenn..."

Rika melambaikan tangannya ke arah gadis yang baru saja turun dari bis. Gadis itu tidak sendiri, ada 2 vampire yang turut serta menemaninya seperti pengawal pribadi.

Akane berjalan menghampiri sepupunya yang sepertinya datang seorang diri.

"Rika, maaf membuatmu menunggu lama. Yurina mandinya lama sekali, makanya kami jadi ketinggalan bis"

"Loh, kok aku?"

"Kan memang gara-gara kau Yurina. Kalau udah di bangunkan itu langsung bangun, jangan tidur lagi"

"Salah kalian berdua juga yang terlalu ribut tadi malam. Aku jadi susah tidur"

"Kalian berdua sudahlah. Malu di lihat orang"
Yuuka berusaha melerai perdebatan singkat keduanya

Rika hanya mentertawai perdebatan itu. Entah kenapa, ia merasa Yurina memiliki kemiripan sifat dengan Manaka.

"Yaudah, yuk!"

Akane menarik tangan Rika dan membawanya masuk ke dalam gedung berlantai 2 itu yang tidak lain adalah perpustakaan kota. Yuuka mengikutinya dari belakang begitu juga Yurina yang tiba-tiba memasang wajah sebal karena di salahkan Akane. Yuuka hanya bisa mengelus pucuk kepala vampire manja itu.

Rombongan siswi-siswi ini berpencar mencari buku yang ingin mereka pelajari sebagai tambahan ilmu sebelum menghadapi ujian yang tinggal seminggu lagi. Ketiganya kini bertemu di satu meja bulat yang bisa memuat 6 orang. Meja itu cukup rendah, sehingga mereka duduk di lantai yang beralaskan karpet.

Akane dan Rika tampak membolak-balik halaman buku yang mereka ambil dari rak buku yang berbeda. Yuuka tengah sibuk mencatat materi dari buku yang ia ambil, dan Yurina baru saja kembali dari pencariannya. Ia membawa sebuah buku tebal dengan sampul kulit berwarna coklat tua.

Yurina menghempas buku tebal itu ke atas meja dan suara dentuman itu sukses membuat seisi perpustakaan meliriknya. Yurina hanya menanggapinya cuek dan segera duduk. Yurina meraih buku besar yang ia bawa tadi dan meletakkan kepalanya di atas buku itu.

"Selamat tidur~"
Ucapnya setelah menguap

Yuuka yang duduk di sebelahnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Tidur Yurina begitu pulas. Dan memang sepertinya ia kurang tidur.

Akane menulis memo kecil dan memberinya kepada Yuuka.

"Bangunkan dia, aku tidak mau kalau penjaga perpustakaan melihatnya. Dia bisa dipukul"

Yuuka mengangguk, dan berusaha membangunkan Yurina. Ia menggoyang-goyang tubuh Yurina.

"Yurina... bangun... jangan tidur di sini. Nanti penjaga perpustakaan melihatmu"

Yurina menepis tangan Yuuka. Usaha Yuuka gagal, Yurina tidak mau terbangun dari tidurnya. Yuuka mencoba segala cara untuk membangunkan vampire berambut pendek itu. Tapi usahanya selalu gagal.

Terbesit sebuah ide di pikiran Akane. Ia mendekati Yurina dan membisikkan sesuatu di telinganya.

Kedua mata Yurina tiba-tiba terbuka lebar, ia menegakkan kepalanya dan berpura-pura membaca halaman demi halaman buku tebal yang tadi ia jadikan alas tidur. Dan Akane kembali melanjutkan bacaannya dengan wajah santai.

Yurina yang tadinya sedang serius membolak-balik halaman buku tiba-tiba berhenti. Ia menyadari kalau senpai favoritnya tidak ikut dalam rombongan.

"Ano, Rika-sama. Manaka-senpai mana ya? Masih mencari buku atau memang tidak ikut kesini?"

Rika berhenti sejenak. Tatapan matanya menjadi lurus. Akane dengan cepat membantu Rika menjawab pertanyaan Yurina

"Dia memang tidak mau ikut. Kau tau kan kalau senpai-mu itu lebih suka tidur ketimbang di ajak ke sini?"

Should I, LOVE You? (1) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang