Pagi itu. Seperti biasa. Akan selalu ada suara teriakan dari dalam rumah sederhana ini. Entah itu suara seorang gadis kecil, atau suara seorang wanita.
Bisa dibilang, rumah itu tidak pernah sepi. Apalagi, hari ini adalah hari pertama masuk sekolah.
"Pippiiiii!! Ayo cepat! Nanti Mona terlambat!"
Teriak gadis kecil itu."Sabar sedikit, pasang dulu sepatumu"
Gadis kecil itu memberikan kakinya silih berganti untuk dipasangkan sepatu oleh "pippi"nya.
"Yosh! Sudah selesai. Mana adikmu?"
"Masih sama mama..."
"Aduuuh.. Rikaaa. Kenapa lama sekali??"
"Iya sebentar..."
Muncul wanita cantik dengan tubuh yang cukup tinggi dengan penampilan layaknya seorang perawat rumah sakit. Hari ini ia mengikat tinggi rambut coklat tuanya dan membuat setiap mata akan terpesona melihat tengkuknya yang terdapat tanda kepemilikkan itu.
Ia menggandeng seorang bocah laki-laki yang terlihat sudah siap untuk berangkat ke sekolah.
"Katsuta, gendong sama papa dulu ya.."
Bocah laki-laki itu hanya mengangguk dan mengadahkan kedua tangannya kepada papanya.
Wanita cantik bernama Rika itu memasang sepatunya, dan mulai berdiri untuk merapikan pakaiannya yang sedikit kusut.
"Rambutmu itu, tidak bisa digerai saja? Aku yang melihatnya saja sudah tidak tahan, apalagi nanti orang lain..."
"Tidak sempat Manaka. Nanti aja aku perbaiki kalau sudah sampai dirumah sakit"
Dan wanita bernama Manaka itu hanya bisa mengangguk.
"Oke, semua sudah siap kan? Kita berangkat.."
Keluarga kecil itu keluar dari rumah mereka, dan Rika yang bertugas mengunci pintu rumah.
"Pagi kak!"
"Ah, pagi Akanen.."
Sambutan dari tetangga sebelah rumah yang juga bagian dari keluarganya, Moriya Akane. Sepertinya, pagi ini ia juga akan mengantarkan kedua anak kembarnya ke sekolah seperti Manaka dan juga Rika.
Keluar seorang lagi dari dalam rumah itu, Yuuka, yang tengah menggendong anaknya yang bernama Neru.
"Techi mana?"
Tanya Akane."Itu, sama Yurina.."
"Konyo!! Cepatlah..."
Gadis berambut pendek itu keluar bersama dengan seorang anak kecil yang ia taruh dibelakang kepalanya. Anak kecil itu senang sekali jika Yurina menggendongnya dengan cara seperti itu.
"Sudah berapa kali aku bilang. Jangan gendong Techi seperti itu! Kalau dia jatuh gimana?"
"Tidak akan jatuh.. Aku memeganginya dengan kuat kok. Iya kan Techi?"
"Iya!"
Akane hanya menghela nafas. Percuma melawan anaknya yang satu itu, pasti tidak akan ada habisnya.
Kedua keluarga itu jalan bersamaan karena tempat tujuan pertama mereka sama, Taman kanak-kanak yang letaknya cukup dekat dari rumah mereka. Sampai didepan gerbang, ada dua orang guru yang menyambut kedatangan mereka. Mata Yurina tertuju pada salah satunya. Langkahnya sempat terhenti hanya untuk memperhatikan gadis cantik yang terlihat mirip dengan pemiliknya dulu.
"Yurina-neechan. Kok berhenti sih? Yang lain udah jauh tuh"
Lamunan Yurina buyar, dan ia menyusul yang lainnya tanpa berkata apa-apa.
![](https://img.wattpad.com/cover/116809084-288-k30526.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Should I, LOVE You? (1) [Complete]
Fanfiction[GxG content available] [Adult Content] Rika tinggal dengan seorang vampire bernama Manaka yang sudah menjaganya sejak ia kecil. Manaka tidak pernah bersikap sopan terhadap Rika, Rika terbiasa dengan hal itu. Namun, semakin lama.. ada vampire lain y...