Chapter 31 : - Honestly -

823 39 16
                                    

[Content 21+ Alert!!]

Sedikit info ya, mungkin adegannya agak nganu. Jadi, yang enggak tahan bisa di skip. Tinggalin vote juga enggak apa-apa kok ^^

Selamat berdelusi~ :*


Seperti biasa. Jika hari libur, Manaka pasti akan bermalas-malasan. Seperti menonton televisi, atau tidur seharian. Jika dia memilih untuk tidur. Sofa menjadi tempat singgahan atau ia akan menyuruh Rika duduk di dekatnya dan menjadikan paha milik Rika sebagai bantal.

Terkadang justru sebaliknya. Kalau Rika yang sedang ingin bermalas-malasan, ia akan meminta Manaka sebagai sandarannya. Manaka akan duduk di belakangnya dan Rika akan menyenderkan punggungnya di tubuh Manaka. Bukannya Rika yang tertidur, tapi Manaka.

Dan hari ini. Manaka yang lebih dulu meminta Rika sebagai bantalannya. Sedangkan Rika, hanya menonton televisi sambil menyendoki bubur hangat ke mulutnya.

Sesekali Manaka menganggu, dan Rika akan menghadiahkan sebuah ciuman di beberapa sudut wajah Manaka.

Rika jadi teringat dengan ramuan yang di berikan Koike beberapa hari yang lalu. Rika sedikit lebih cepat menyendoki bubur hangatnya dan sedikit menggeser kepala Manaka.

"Mau kemana?"
Tanya Manaka

"Aku mau mandi"

"Bukannya tadi udah?"

"Kalau begitu, aku ingin meletakkan mangkok kotor ini saja"

Rika langsung mempercepat langkahnya karena takut, Manaka akan bertanya lagi.

Manaka hanya melanjutkan tidurnya, dan sesekali matanya terbuka karena penasaran dengan tayangan televisi.

Rika berjalan menuju kamar tidurnya untuk mencari ramuan tersebut dan kembali keluar. Di perhatikannya Manaka yang sedang terfokus dengan televisi. Rika perlahan membuka penutup botol kecil itu dan menuangkannya ke gelas separuhnya saja. Bersamaan dengan beberapa helai rambut Manaka yang tadi diambilnya diam-diam.

Menunggu helai rambut itu larut, Manaka tiba-tiba memanggilnya.

"Rika! Kenapa lama sekali..."

Rika gelagapan. Sesegera mungkin ia menutup dan menyimpan ramuan itu di kantong celananya dan menyembunyikan gelas yang ia gunakan di dalam lemari makanan.

"S... sebentar Manaka. Aku mau cuci tangan"

Manaka kembali melanjutkan tontonannya dan Rika kembali duduk di dekatnya dan meletakkan kepala vampirenya itu di atas pahanya.

Manaka sedikit menggeser kepalanya dan ia merasakan sesuatu yang mengganjal. Ia memastikannya dan kembali menggerak-gerakkan kepalanya.

"Ini apa?"

"I..itu... anu.. ramuan yang biasa. Kan tadi malam kita..."

"Oooh... Jadi tadi kau minum itu dulu makanya lama?"

Rika hanya tersenyum dan membelai rambut Manaka.

"Manaka.."

Manaka mendongak dan melihat wajah Rika.

"Sepertinya, yang kamu lakuin di sekolah waktu itu, kurang deh.."

"Yang mana?"

"Itu..."

Wajah Manaka tiba-tiba memerah. Ia kembali menurunkan kepalanya dan berusaha menutup kedua matanya.

"Iiih, Kamu kok gitu sih Manaka..."

"Aku lagi enggak mood Rika. kapan-kapan aja deh.."

"Yaudah. Aku cari Risa aja ya... Siapa tau, dia mau..."

Should I, LOVE You? (1) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang