Chapter 30 : - No one, Just Me -

581 39 25
                                    

[Content 21+ Alert!!]



Pagi itu Akane terlihat berjalan terburu-buru. Dia baru saja selesai rapat bersama beberapa anggota komite keamanan. Ia mengepal kedua tangannya kuat-kuat. Ada amarah yang terbesit di dalam hatinya. Hasil rapat yang begitu mengejutkan dirinya.

Akane menggeser pintu kelas dengan sangat kuat, hingga pandangan semua murid di kelas tertuju padanya. Akane langsung berlari menuju tempat duduk Rika dan langsung menarik tangan penghuninya untuk di bawa keluar dari kelas.

Rika bersusah payah mengikuti langkah kaki Akane yang terbilang lumayan cepat, sedangkan dirinya sangat lamban. Langkah kaki keduanya berhenti di ruang olahraga.

Nafas Rika tersengal karena berusaha mengikuti kecepatan Akane yang menarik tangannya tanpa melepasnya sebentar saja.

Kedua bahunya di pegang erat oleh Akane.

"Aku tau. Siapa yang menyerang Manaka.."
Jelas Akane dengan mantap

"Tu.. tunggu se.. bentar.. hah.. hah.. tunggu sebentar Akanen... hah.. hah.."

"Oh ya, maaf. Maaf aku lupa kalau jalanmu lamban Rika. Hahahaha..."

Rika masih mengatur nafasnya. Ia bahkan memegang dan merasakan detak jantungnya, cepat sekali.

"Udah?"
Tanya Akane yang masih menunggu Rika

Rika menegakkan kepalanya yang awalnya tertunduk. Akane menatapnya.

"Ada apa sih? Aku pikir kamu akan membunuhku sepanjang perjalanan tadi"

"Ahaha. Maaf soal itu. Aku mau bilang sesuatu. Ini soal Manaka"

"Manaka? kenapa dia?"

"Anggota ku akhirnya menemukan pelaku yang menyerang Manaka saat itu. Yang satu sekolah sama kita!"

"Oooh.."
Jawab Rika lesu

"Kok tanggapanmu begitu? Biasa saja. Enggak kaget?!"

"Yaa.. karena aku udah tau Akaneeen.."

Wajah Akane tiba-tiba berubah. Mulutnya sedikit terbuka karena tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Haaaaah? Jangan bohong deh Rika.. Tau darimana?"

"Waktu itu. Aku pernah ke vampire's jail bersama Manaka. Dan kepala penjaganya yang menjelaskan semuanya"

"Kenapa kau tidak bilang kalau sudah tauuuu!!!"

Rika mengalihkan pandangannya ke bawah

"Maaf.. Maaf Akanen"

Akane hanya menghela nafas. Ia merasa bersalah telah meneriaki sepupunya seperti itu.
"Haaah~ yaudah.. syukurlah kalau kau sudah tau. Maaf tadi aku membentakmu. Habisnya-"

*Cup*

"Terima kasih Akanen. Aku tau kamu pasti khawatir dengan Manaka. Sekali lagi, terima kasih ya"

Rika mendaratkan sebuah ciuman di pipi Akane sebagai tanda terima kasihnya karena Akane sudah bersusah payah mencari pelaku yang pernah menyerang Manaka waktu itu.

Akane hanya tersenyum dan mengelus pipinya.

"Kalau begitu, aku kembali ke ruang rapat ya. Kau tidak apa-apa kan, kembali ke kelas sendirian?"

Rika mengangguk mantap. Dan Akane meninggalkannya di ruang olahraga.

Saat Rika berjalan menuju kelasnya. Ia berpapasan dengan Risa yang kebetulan dari arah berlawanan. Rika berusaha menghindarinya dengan cara memutar arah. Risa dengan cepat mengejarnya dan meraih tangan Rika dan berusaha menariknya.

Should I, LOVE You? (1) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang