Chapter 18 : -Bring it Back-

635 41 7
                                    

Hujan mulai turun satu persatu, membasahi tanah yang di lalui Yurina untuk menemui Neru yang sudah terkubur di pemakaman. Kepalanya tidak tertutupi apa pun, sehingga hujan dengan leluasa membasahi kepala dan seluruh tubuhnya.

Tidak terlihat raut sedih dari wajah Yurina. Hanya matanya saja yang sedikit membengkak dan terdapat lingkar hitam dibawah matanya. Yurina menatap makam Neru begitu lama. Seberapa kuat pun usahanya menahan air mata, tetap saja mereka mengalir dengan mulusnya di kedua ujung mata Yurina yang sepertinya sudah lelah.

"Kimi o omoeba, kono mune ga itai ni natta.
Daisuki yo, onaji kimochi o kanjite kai?
Kimi no tame ni, atashi no koto wa taisetsu ka?
Hontou ni, kimi no koto ni naritai bakari.
Ikanaide! Kimi wo itteru yo!
Atashi no karappo no kokoro ni haite miyo ne
Atashi wo wasurenaide kure!"

Kali ini Yurina melepaskan tangisannya. Ia tidak kuat lagi menahan semua kepedihan dihatinya. Memanggil nama pemiliknya berulang kali, berharap ia bisa kembali memeluk tubuh hangatnya.

Dari arah belakang ia merasakan usapan pada punggungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari arah belakang ia merasakan usapan pada punggungnya. Manaka berusaha menenangkannya. Rika meletakkan bucket flower diatas makam Neru dan berdoa.

"Kamu kouhai yang baik Neru. Senang bisa mengenalmu. Istirahatlah"

Disusul Akane dan Yuuka. Mereka juga memanjatkan doa.

"Ini pasti berat bagimu, Yurina. Tabah ya"
Yuuka mengelus kepala Yurina yang masih betah dengan tangisnya.

"Sebaiknya kita kembali atau mencari tempat teduh. Aku dan Rika bisa sakit kalau hujan-hujanan begini"
Keluh Akane

Ia berjalan menghampiri Yurina yang mulai terisak. Akane memeluk tubuh Yurina yang sudah basah kuyup karena hujan

"Kau tau. Semakin sering kau menangisi kepergiannya, maka Neru tidak akan tenang. Biarkan dia beristirahat. Kalian pasti akan bertemu lagi, nanti.."

Yurina mengangguk perlahan. Tangisnya mulai berhenti. Ia membenamkan wajahnya di dada Akane hingga detak jantung Akane terdengar oleh kedua telinganya.

Akane perlahan menyeret tubuh Yurina menjauh dari makam Neru, dan kini semuanya berjalan menuju café tempat biasa mereka berkumpul sepulang sekolah.

----------------------------

Keesokan harinya, kedua orang tua Neru mendatangi sekolah. Mereka meminta pertanggung jawaban pihak sekolah karena salah satu murid telah membunuh anak mereka dan melukai vampirenya.

"Aku tidak mau tau!! Pokoknya vampire yang membunuh anakku harus di musnahkan!!"
Bentak ayah Neru

"Tenang dulu Nagahama-san. Kami tidak bisa mengambil sembarang tindakan. Harus meminta persetujuan dari pemiliknya dulu"

"Kalau begitu! Bawa dia kesini sekarang juga!"

"Dia sedang menuju kesini Nagahama-san, bersama vampirenya juga.."

Should I, LOVE You? (1) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang